Chapter 21

1.8K 213 11
                                    

꧁༒ Happy Reading ༒

Previously...

Setelah dirasa cukup, Lan Xichen dengan hati-hati mengarahkan junior nya pada hole Jiang Cheng. Ia menggesek-gesekkan junior nya pada hole Jiang Cheng sebelum memasukkannya. Jiang Cheng menutup rapat matanya merasakan sensasi saat junior Lan Xichen menggesek hole nya.

"A-Yin, I'll be gentle." ucap Lan Xichen dengan suara baritonnya.

Lan Xichen perlahan mendorong juniornya untuk memasuki hole Jiang Cheng.

• • • • •

Tok tok tok

Jiang Cheng terkejut. Matanya membola sempurna. Ia langsung meringsut ke sudut ranjang dan menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya. Sedangkan Lan Xichen mengeram kesal pada siapapun yang sudah mengganggu kegiatannya yang hampir saja bisa menerobos hole Jiang Cheng.

"H-huan... ada yang datang..." ucap Jiang Cheng takut jika seseorang mengetahui apa yang dilakukannya dengan Lan Xichen saat ini.

Lan Xichen membenarkan celananya, lalu berjalan membuka pintu kamar Jiang Cheng dengan aura membunuh. Bahkan, ia sampai lupa memakai atasannya.

'Bajingan mana yang berani mengganggu kegiatanku. Aku akan membunuhnya!' Batin Lan Xichen frustasi.

Ceklek

"Kakak."

"Ah! Ternyata itu kau, Wangji! Kenapa kau datang ke kamar Jiang Cheng?" Lan Xichen menatap Lan Wangji sambil tersenyum.

Lan Wangji yang melihat senyuman kakaknya itu takut. Lan Wangji sangat mengenal kakaknya, itu bukan senyuman ramah yang biasanya ditunjukkan oleh kakaknya tapi itu adalah senyuman mematikan.

'Kakak terlihat menakutkan.' Batin Lan Wangji.

"Kakak. Baju." ucap Lan Wangji singkat setelah beberapa saat terdiam.

"Apa?!" Lan Xichen bingung, ia mengikuti pandangan Lan Wangji dan tersadar kalau ia bertelanjang dada, tanpa memakai atasan sehelai pun.

"Sudah, tak apa. Katakan kenapa kau disini?" Lan Xichen seolah tak peduli dengan penampilannya sekarang, yang ia inginkan saat ini hanyalah cepat kembali kepada A-Yin nya.

"Aku tadi mencari kakak. Kata Wei Ying, ia melihat kakak menuju kamar Jiang Cheng." jelas Lan Wangji.

"Kenapa kau mencariku, Wangji? Apa ada masalah?"

"Ayah memanggil kakak." ucap Lan Wangji.

Lan Xichen menghembuskan nafasnya kasar. Bolehkan ia menghapus nama Ayahnya dari kartu keluarga?

Saat Lan Xichen ingin kembali ke dalam untuk mengenakan pakaiannya, tiba-tiba...

"Eh Wangji, sudah bertemu Xichen?" tanya Lan Zhuoren yang saat itu lewat didepan kamar Jiang Cheng.

Lan Wangji melihat kedatangan Ayahnya setelah itu ia mengalihkan pandangannya ke arah Lan Xichen yang juga diikuti oleh Lan Zhuoren.

[BL] MEMORY : Unexpected Love Where stories live. Discover now