꧁༒ Happy Reading ༒꧂
Kringgg...
Suara alarm terdengar nyaring di sebuah kamar mewah dengan ornamen putih dan biru menghiasi setiap sudutnya. Tak lupa sebuah pajangan bergambar awan melayang yang tertata indah menandakan sang pemilik adalah seorang Lan. Seorang pemuda yang ada diruangan itu membuka matanya perlahan dan melihat sebuah jam dinding yang berlapis perak dengan beberapa tambahan diamond di bagian pinggir jam itu yang sudah menunjukkan pukul 05:00.
"Ah... Sudah saatnya bersiap-siap." gumam pemuda itu seraya bangkit dari ranjangnya.
Pemuda yang bernama Lan Xichen itu segera bersiap-siap untuk berangkat ke Yun Shen Buzhi Chu, tempat dia akan tinggal dan membantu Pamannya mengajar para murid sementara waktu.
Lan Xichen tinggal di sebuah apartemen mewah yang sengaja dibelinya di kota Gusu saat dia sedang tidak ingin berada di Hanshi miliknya yang berada di Yunshen. Setelah pembicaraan dengan Lan Zhuoren dan Lan Qiren kemarin, ia segera pulang ke apartemennya untuk beristirahat. Sedangkan Lan Qiren saat itu langsung menuju ke Yun Shen Buzhi Chu karena ia harus mempersiapkan pembelajaran untuk para murid yang sudah dua hari ini tidak masuk kelas.
Lan Xichen tampil sangat menawan menggunakan setelan jas berwarna biru dengan rambut panjangnya yang diikat dibagian ujung. Tak lupa pita dahi bermotif awan yang tertata indah didahinya. Ia tak lupa memakai jam tangan kesayangannya, Patek Philippe Grandmaster Chime Ref. 6300A-010. Sebuah jam tangan mewah yang hanya ada beberapa buah saja didunia. Lan Xichen sudah selesai bersiap-siap dan segera melajukan Bugatti La Voiture Noire berwarna biru miliknya itu. Lan Xichen segera menuju tempat yang sudah dijanjikan dengan Ayahnya. Mereka akan berangkat bersama menuju Yun Shen Buzhi Chu. Saat sampai ditempat yang sudah dijanjikan, Lan Xichen melihat Ayahnya sudah disana.
"Selamat pagi Ayah." sapa Lan Xichen.
"Pagi. Baiklah ayo kita berangkat." kata Lan Zhuoren yang datang bersama Pak Luo.
Mereka pun segera berangkat, Lan Xichen mengendarai mobil pribadinya dan Lan Zhuoren menggunakan mobilnya bersama dengan Pak Luo yang menjadi supirnya.
Saat diperjalanan, Lan Xichen tak henti-hentinya melihat pemandangan jalanan yang sudah lama tidak dilewatinya. Ia sangat merindukan suasana tempat kelahirannya, dimana ditempat itu banyak sekali kenangan yang tak bisa dilupakannya. Sedangkan di dalam mobil Lan Zhuoren, ia tengah sibuk mengotak-atik iPad nya untuk melihat beberapa pekerjaan yang penting. Ia sesekali mengobrol dengan Pak Luo untuk menghilangan kesunyian di dalam mobil itu.
Perjalanan singkat itu berakhir, Lan Xichen dan Lan Zhuoren tiba di depan gerbang Yun Shen Buzhi Chu saat kelas belum dimulai. Disana mereka melihat Lan Qiren dan beberapa orang murid dari keluarga Lan menunggu untuk menyambut kedatangan mereka. Tak lupa pula seorang remaja berwajah dingin tanpa ekspresi itu juga berada disana untuk menyambut kepulangan sang kakak.
"Wow... Sudah lama aku tidak kemari, rasanya seperti mengingat kenangan masa lalu." ucap Lan Zhuoren seraya melihat area Yun Shen Buzhi Chu.
"Masa lalu apa Ayah?" tanya Lan Xichen agak bingung dengan perkataan sang Ayah.
"Ah tidak. Aku hanya mengatakannya saja. Hahaha." jawab Lan Zhuoren sambil tertawa.
Lan Qiren yang melihat tingkah kakaknya itu hanya menggelengkan kepala.
"Selamat datang Ayah, Kakak." ucap Lan Wangji seraya menunduk hormat.
"Terimakasih Wangji." balas Lan Xichen tersenyum ramah dan memeluk sang adik yang sangat dirindukannya itu.
YOU ARE READING
[BL] MEMORY : Unexpected Love
Fanfiction[FANFICTION OF MDZS] Jiang Cheng adalah seorang remaja yang hanya ingin hidup damai. Sampai akhirnya ia bertemu dengan seseorang yang membuatnya merasa sedih, marah, kecewa dan bahagia bercampur menjadi satu. Sebuah rasa yang muncul tanpa diketahui...