꧁༒ Happy Reading ༒꧂
Setelah acara lamaran romantis yang dibuat oleh Lan Xichen, mereka semua kembali ke kediaman masing-masing. Dan telah diputuskan bahwa pernikahan Lan Xichen dan Jiang Cheng akan dilaksanakan satu minggu lagi.
Dalam perjalanan pulang, Jiang Yanli tak henti-hentinya menahan air mata bahagia mengingat sebentar lagi adiknya akan menikah. Hal itu tak luput dari penglihatan Jin Jixuan yang duduk disebelahnya.
"A-Li, apa kau baik-baik saja?" tanya Jin Jixuan lembut.
"Aku baik-baik saja A-Xuan. Aku hanya bahagia." jawab Jiang Yanli lalu menghapus air mata nya.
Jin Jixuan lalu memeluk Jiang Yanli. "Terimakasih." ucap Jiang Yanli.
"Untuk apa?" tanya Jin Jixuan bingung.
Jiang Yanli mendongakkan kepalanya menatap suaminya itu. "Terimakasih karena sudah hadir dalam hidupku."
"Seharusnya aku yang berterimakasih karena kau sudah mau menerima laki-laki sepertiku. Aku sangat mencintaimu, A-Li." Jin Jixuan memberi kecupan lembut di dahi Jiang Yanli.
"Aku juga mencintaimu, A-Xuan." jawab Jiang Yanli tulus.
.
.
.
Hari ini Jiang Cheng memutuskan membawakan bekal makan siang untuk Lan Xichen. Sudah satu jam ia berkutat dengan alat-alat dapur, dan jadilah sebuah bekal makan siang yang terlihat enak itu. Beruntung Jiang Cheng bisa memasak karena ia sering membantu kakaknya memasak dulu.
Setelah semuanya siap, ia pun berangkat menuju Lan Company menggunakan taxi. Beberapa menit berlalu, ia sudah menginjakkan kakinya di area gedung perusahaan itu.
"Woah, besar sekali perusahannya. Dia benar-benar sangat kaya." Jiang Cheng ternganga kagum dengan ukuran gedung perusahaan itu.
Ia pun melangkahkan kakinya memasuki gedung itu, tak lupa membawa totebag berisi bekal makan siang yang sudah disiapkannya tadi.
Saat itu sudah masuk kedalam itu, semua orang melihat kearahnya.
"Siapa itu?" bisik seseorang yang sepertinya salah satu pegawai diperusahaan itu.
"Ntahlah. Tapi dia sangat manis." jawab rekan disebelahnya.
Tentu saja, penampilan Jiang Cheng benar-benar manis hari ini. Celana panjang hitam ketat memperlihatkan kaki jenjangnya dipadukan dengan sweater ungu dan jangan lupakan kepangan rambutnya yang dihiasi dengan pita ungu menambah kesan manis dirinya.
Jiang Cheng gugup. 'Kenapa mereka melihatku seperti? Apa ada yang aneh?' batinnya. Ini pertama kalinya ia menginjakkan kakinya di perusahan Lan Xichen. Tentu saja, semua orang menatap asing padanya.
"Kyaa manis sekali, siapa itu?"
"Woah, dia benar-benar sangat manis. Kenapa nona itu datang kesini ya?"
Bisikan-bisikan itu mulai terdengar lagi. Semakin banyak orang yang memperhatikan Jiang Cheng, karena memang sudah jadwalnya istirahat makan siang.
Jiang Cheng melangkahkan kakinya menuju meja resepsionis dengan gugup.
"P-permisi." ucapnya gugup sembari memegang totebag nya dengan erat.
Wanita yang diketahui sebagai resepsionis itu pun tersenyum. "Ada yang bisa saya bantu, nona?" tanyanya.
'Nona lagi?!' batin Jiang Cheng lelah. Ia ingin mengumpati orang itu, tapi ia masih sadar dimana posisinya saat ini.
"U-um... I-itu... aku ingin bertemu dengan Lan Xichen."
YOU ARE READING
[BL] MEMORY : Unexpected Love
Fanfiction[FANFICTION OF MDZS] Jiang Cheng adalah seorang remaja yang hanya ingin hidup damai. Sampai akhirnya ia bertemu dengan seseorang yang membuatnya merasa sedih, marah, kecewa dan bahagia bercampur menjadi satu. Sebuah rasa yang muncul tanpa diketahui...