꧁༒ Happy Reading ༒꧂
Sudah beberapa hari berlalu, Wei Wuxian, Jiang Cheng dan Nie Huaisang hampir menyelesaikan hukumannya. Dan hari ini merupakan hari terakhir masa hukuman mereka.
Wei Wuxian yang senang karena ini hari terakhirnya melakukan hukuman melihat kearah Lan Wangji diseberangnya yang sedang membaca buku. Sebuah ide pun muncul di dalam pikiran Wei Wuxian, ia berencana memberikan sebuah hadiah untuk Lan Wangji, karena baginya kehadiran Lan Wangji disana menghilangkan rasa bosannya beberapa hari ini. Ia pun mulai menggoreskan kuasnya diatas sebuah kertas putih.
Kertas yang tadinya putih itu berubah menjadi berwarna dengan sebuah gambar seorang pemuda yang sedang membaca buku dengan pita dahi di keningnya. Wei Wuxian tersenyum puas dengan hasil karyanya dan segera menghampiri Lan Wangji.
"Wangji" Wei Wuxian memanggil Lan Wangji, namun tak ada jawaban.
"Wangji-xiong" Masih belum ada jawaban.
"Lan Wangji" Masih juga belum ada jawaban.
"Lan Zhannn!!!!" Wei Wuxian mulai emosi sambil berteriak dan berhasil membuat Lan Wangji mengalihkan pandangannya kearah Wei Wuxian.
"Ah... Jangan menatapku seperti itu Lan Zhan, aku sudah memanggilmu berkali-kali, tapi kau tidak mendengarku..." Ucap Wei Wuxian sambil menggaruk pelipisnya yang tidak gatal.
"Apa?" Tanya Lan Wangji dengan ekspresi andalannya. Datar.
Wei Wuxian pun segera memberikan hasil karyanya kepada Lan Wangji. "Hadiah untukmu. Ini adalah hari terakhir masa hukumanku, dan aku tidak akan kembali lagi kesini."
Lan Wangji menatap Wei Wuxian kemudian ia segera meletakkan buku yang tadi dipegangnya diatas meja, ia pun mengambil hadiah yang diberikan Wei Wuxian. Lan Wangji melihat gambar dirinya yang sedang membaca buku yang dibuat dengan sangat indah. Ia pun meletakkan gambar lukisan itu diatas meja dan menatap Wei Wuxian. "Membosankan" ucapnya.
"Aiyoo Lan Zhan, aku sudah berusaha keras membuatnya, itu adalah hadiah pertama yang aku berikan padamu, setidaknya ucapkan terima kasih padaku. Kau sungguh kejam Lan Zhan!!" ucap Wei Wuxian mempoutkan bibirnya dan berpura-pura merajuk.
Lan Wangji yang melihat Wei Wuxian merajuk pun tak punya pilihan lain. "Wei Ying, terimakasih." ucapnya datar.
Wei Wuxian pun menatap Lan Wangji dengan senyuman bahagia. Ia senang Lan Wangji mengucapkan terimakasih atas hadiah yang diberikannya. "Hmm... Baiklah Lan Zhan, aku pergi dulu. Sampai jumpa lagi" Wei Wuxian melambaikan tangan meninggalkan Lan Wangji dan keluar dari Perpustakaan untuk menemui teman seperhukumannya.
( Teman seperhukuman? Oh my lord apaan tuh... 😂 )
"Oiiii Huaisang...." teriak Wei Wuxian yang melihat Nie Huaisang.
Nie Huaisang kemudian menghampiri orang yang memanggilnya. "Hai Wei-xiong... Akhirnya hukuman kita selesai juga Wei-xiong..."
"Uhmm... aku saaaangattttt senang!!" Ucap Wei Wuxian sambil melakukan peregangan tangan karena terlalu banyak menyalin peraturan.
"Eh, dimana Jiang-xiong??? Apa dia belum keluar? Tanya Nie Huaisang karena tidak melihat teman seperhukumannya yang satu lagi.
"Yah kurasa dia masih disana. Ayo kita kesana Huaisang!!" Ajak Wei Wuxian.Mereka pun melangkahkan kaki menuju tempat Jiang Cheng melaksanakan hukumannya.
.
.
.
"Hei kau, berhentilah menatapku dengan tatapan mesum mu itu!!" Geram Jiang Cheng kesal karena selalu ditatap oleh Lan Xichen.
YOU ARE READING
[BL] MEMORY : Unexpected Love
Fanfiction[FANFICTION OF MDZS] Jiang Cheng adalah seorang remaja yang hanya ingin hidup damai. Sampai akhirnya ia bertemu dengan seseorang yang membuatnya merasa sedih, marah, kecewa dan bahagia bercampur menjadi satu. Sebuah rasa yang muncul tanpa diketahui...