꧁༒ Happy Reading ༒꧂
Jin Jixuan sengaja mengunjungi restoran miliknya itu untuk melihat kemajuan disana sekaligus melihat kabar sepupunya itu. Ia sudah lama tidak berkunjung kesana karena sibuk membantu ayahnya mengurus Jin Company yang sebentar lagi akan menjadi miliknya.
"Bagaimana kabarmu A-Xun?" tanya Jin Jixuan.
"Aku baik Xuan-ge. Silahkan gege memesan apa yang gege mau, kami akan segera menyiapkannya." jawab Jin Jixun disertai senyum lembutnya.
Setelah melihat buku menu dan memilih menu apa saja yang ingin dicobanya, ia pun menutup buku menu itu dan memberikannya kepada pelayan.
Tak lama kemudian, pesanan Jin Jixuan telah selesai dibuat dan diantarkan oleh dua pelayan wanita. Pelayan itu meletakkan pesanan tuan muda itu diatas meja dengan telaten tanpa kesalahan sedikitpun. Setelah meletakkan pesanan tuan muda itu, dua pelayan itu segera menunduk hormat dan mundur.
"Apa mereka pelayan baru? Aku tidak pernah melihat mereka berdua saat dulu datang kesini." tanya Jin Jixuan kepada Jin Jixun sembari melihat dua pelayan wanita itu.
Walaupun Jin Jixuan sangat angkuh, jika terkait dengan pekerjaan dia tau semua pegawai yang berada dibawahnya. Tapi, ia baru kali ini melihat dua pelayan wanita itu.
"Ah iya ge. Mereka berdua pelayan baru. Mereka masuk bulan lalu. Perkenalkan diri kalian." Jin Jixun melihat kedua pelayan itu dan menyuruh mereka memperkenalkan diri.
Mereka berdua pun memperkenalkan diri kepada pemilik restoran itu. "Nama saya Jiang Yanli." ucap wanita cantik dengan senyum lembut sambil menundukkan kepalanya. "Nama saya Wen Qing." ucap wanita yang juga cantik tersebut kepada sang pemilik restoran itu.
Jin Jixuan terpaku menatap wanita cantik yang bernama Jiang Yanli. Sepertinya dia jatuh cinta pada pandangan pertama. Jin Jixun yang melihat tatapan sepupunya itu tau bahwa Jin Jixuan menyukai Jiang Yanli. Jin Jixun sangat mengenal sepupunya itu. Apalagi tatapan matanya saat melihat Jiang Yanli, sudah jelas ia menyukai Jiang Yanli. Pemuda tampan yang angkuh dan selalu membuat banyak wanita cantik dan kaya patah hati karena menolak ajakan kencannya, jatuh hati pada seorang pelayan.
.
.
.
Matahari pagi sudah menampakkan sinarnya. Melewati cela-cela jendela yang tertutup kain gorden tipis, namun cukup menyilaukan mata seseorang yang masih tidur di atas ranjang. Wei Wuxian perlahan membuka kedua matanya dan mengerjap beberapa kali sambil mengumpulkan nyawanya yang sebagian masih berada di alam mimpi.
Setelah semua nyawanya terkumpul, Wei Wuxian melihat sekeliling dan tidak menemukan seseorang yang biasanya bersamanya. Wei Wuxian pun berniat untuk mencarinya. Namun belum sempat Wei Wuxian menapakkan kakinya di atas lantai, pintu kamar mandi pun terbuka menampilkan seorang remaja manis dengan rambut yang masih agak basah dengan pakaian berwarna ungu yang menutupi tubuhnya.
Ceklek
"Oh A-Cheng... Kupikir kau tidak ada disini. Aku baru saja akan mencarimu." Wei Wuxian menatap Jiang Cheng yang baru saja selesai mandi.
"Hm" jawab Jiang Cheng singkat.
Wei Wuxian pun melirik kearah jam yang sudah menunjukkan pukul 08.00. Segera matanya yang tadinya masih setengah tertutup, membola seketika melihat jam itu.
"ASTAGA A-CHENG!!! KITA AKAN TERLAMBAT MASUK KELAS!! KENAPA KAU TIDAK MEMBANGUNKANKU?!! HABISLAH RIWAYAT KITA!!! Lanjut Wei Wuxian setelah dia sadar bahwa ia terlambat bangun.
YOU ARE READING
[BL] MEMORY : Unexpected Love
Fanfic[FANFICTION OF MDZS] Jiang Cheng adalah seorang remaja yang hanya ingin hidup damai. Sampai akhirnya ia bertemu dengan seseorang yang membuatnya merasa sedih, marah, kecewa dan bahagia bercampur menjadi satu. Sebuah rasa yang muncul tanpa diketahui...