Chapter 18

1.8K 235 8
                                    

꧁༒ Happy Reading ༒꧂

Seperti hari-hari biasanya, para murid yang belajar di Yun Shen Buzhi Chu selalu bangun pagi, karena memang sudah aturan seperti itu yang diterapkan disana. Biasanya mereka bersiap-siap untuk belajar. Namun kali ini bukan untuk belajar, tapi untuk mengucapkan salam perpisahan kepada guru yang telah mengajar mereka. Ya, ini sudah genap satu tahun para murid belajar di Yunshen. Dan sudah saatnya mengucapkan salam perpisahan kepada guru yang sudah berjasa selama setahun itu.

Semua murid sudah berkumpul, kecuali Jiang Cheng dan Wei Wuxian. Kenapa begitu? Karena mereka berdua masih akan tetap tinggal di Yunshen seperti permintaan Lan Zhuoren.

"Salam Guru Lan." ucap mereka serempak.

"Salam. Tak terasa sudah setahun berlalu. Aku berharap kalian semua akan sukses."

"Terimakasih Guru Lan." mereka semua membungkuk hormat kepada Guru yang selama ini telah mengajarkan banyak ilmu pengetahuan.

"Sampai jumpa lagi." ucap Lan Qiren terdengar hangat bagi para murid.

Satu persatu murid telah pulang kerumah masing-masing. Suasana sepi kembali di Yunshen. Lan Qiren menghela nafasnya dan berlalu pergi meninggalkan halaman Yun Shen Buzhi Chu, tempat ia terakhir kali melihat para murid berada.

.

.

.

"A-Yin apa kau sudah merasa baik?" tanya Lan Xichen khawatir.

"Uhmm... Aku baik-baik saja."

"Maafkan aku..." ucap Lan Xichen lirih.

"Sudahlah. Semuanya sudah berlalu. Walaupun aku tau siapa yang membunuh orang tuaku, aku tidak bisa melakukan apa-apa!!" Jiang Cheng menghela nafasnya pasrah.

'Aku tidak akan membiarkan hal ini berlalu begitu saja. Wen Ruohan harus diberi pelajaran karena telah membuat orang yang kucintai menangis!!' batin Lan Xichen seraya menahan amarahnya yang memuncak.

.

.

.

"A-CHENGGG...." panggil Wei Wuxian, tentu saja dengan suara yang sangat keras.

"YAKKK... Tidak bisakah kau mengecilkan suaramu itu?! Kau membuat polusi suara, kurasa sebentar lagi aku akan tuli jika harus terus berada didekatmu!!" bentak Jiang Cheng.

"Ck! kau ini selalu saja menghinaku. Oh iya A-Cheng bagaimana keadaanmu?"

"Seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja." jawab Jiang Cheng.

Wei Wuxian juga merasa Jiang Cheng sudah sedikit lebih baik dari terakhir kali ia melihatnya. Ia tak ingin membuat Jiang Cheng sedih lagi dengan menyinggung hal tentang orang tua Jiang Cheng. Ia juga sudah membicarakan hal itu dengan Lan Wangji, dan Lan Wangji memintanya untuk tak menyinggung hal itu didepan Jiang Cheng.

"Yah... baguslah kalau begitu Shimei."

"Berhentilah memanggilku Shimei, sialan!!"

"Heh... Kenapa memangnya?! Ini mulutku, terserahku mau memanggilmu dengan sebutan apa!!"

"Ck!! Kau benar-benar sangat menyebalkan, Wei Wuxian!!" rutuk Jiang Cheng sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

"Hahaha, biarpun begitu tapi Lan Zhan tetap mencintaiku, asal kau tau saja!" balas Wei Wuxian bangga.

"Huwek... Aku ingin muntah mendengar perkataanmu itu." ucap Jiang Cheng seraya berlagak seperti akan benar-benar muntah.

Melihat Jiang Cheng yang sudah mulai memaki, itu tandanya Jiang Cheng baik-baik saja, setidaknya Wei Wuxian bisa sedikit lega akan Shimei nya itu.

[BL] MEMORY : Unexpected Love Where stories live. Discover now