꧁༒ Happy Reading ༒꧂
Waktu terus berjalan, tanpa ada yang bisa menghentikan. Mengubah sesuatu yang tak dapat diduga akan seperti apa kelanjutannya. Sesuatu yang jauh bisa menjadi dekat ataupun sebaliknya. Diingat ataupun dilupakan. Hanya waktu yang bisa menjawab.
Hal itulah yang terjadi kepada Jiang Cheng dan Lan Xichen yang semakin dekat seiring berjalannya waktu, mereka terlihat selalu bersama kapanpun dan dimanapun. Namun, kebersamaan itu tak luput dari penglihatan Jin Guangyao. Ia terus memata-matai pergerakan Jiang Cheng dan melaporkannya kepada Presdir Wen.
Hanya tinggal satu minggu lagi mereka belajar di Yunshen. Hari ini Wei Wuxian mengajak Jiang Cheng ke kota. Mereka berdua pergi untuk membeli beberapa oleh-oleh untuk dibawa pulang. Hari ini Nie Huaisang tak ikut, karna ia ada beberapa urusan dengan kakaknya.
"A-Cheng tak terasa tinggal seminggu lagi kita disini. Ternyata belajar disini tak seburuk itu. Aku malah menyukainya!!" ucap Wei Wuxian memulai perbincangan mereka.
"Yang kau sukai bukan belajar disini!! Tapi yang kau sukai itu Lan Wangji kan?!". Jiang Cheng tau bagaimana hubungan kakaknya ini dengan muka datar itu. Mereka berdua saling mencintai dan tak segan-segan mengumbar kemesraan di depan umum sampai membuat Guru Lan pingsan berkali-kali.
"Hahaha A-Cheng bisa saja... Aku lihat kau juga semakin dekat dengan Xichen-ge?" tanya Wei Wuxian dengan seringainya.
"Tidak!! Kami hanya berteman!!" jawab Jiang Cheng to the point.
"Teman apa teman???" goda Wei Wuxian sambil menyenggol lengan Jiang Cheng.
"Temanlah!! Lagian kau tau kan?! Huan itu sepertinya menyukai si kuning itu, dan si kuning itu sangat lengket pada Huan!"
"Huan???" Wei Wuxian tau adiknya ini sangat dekat dengan Lan Xichen, namun ia tak tau jika keduanya sudah sangat dekat hingga memanggil nama kecil seperti itu.
"Ah i-itu, Hu-huan menyuruhku memanggilnya dengan akrab." jawab Jiang Cheng kikuk.
"Oh begitu... Jadi darimana kau tau Huan mu itu menyukai sikuning?" tanya Wei Wuxian sambil menekan kata Huan.
"Semua orang juga sudah tau. Si kuning itu melihat Huan dengan tatapan yang berbeda."
"Ohhh jadi shimeiku ini cemburu?!" Wei Wuxian semakin menggoda adik angkatnya yang terlihat sangat lucu itu.
"Tidak!!!! Kenapa aku cemburu????!!" teriak Jiang Cheng tiba-tiba setelah mendengar perkataan Wei Wuxian.
Wei Wuxian langsung tertawa terbahak-bahak melihat raut wajah Jiang Cheng. "Hahaha A-Cheng... Jika tidak cemburu ya sudah... Kenapa kau harus teriak!"
"Diamlah bodoh, lanjutkan saja belanjanya, berhenti membicarakan orang lain!!!"
"Hahaha. Baiklah shimei. Ayo!!!". Mereka pun melanjutkan kegiatan mereka yang sempat tertunda tadi.
.
.
.
Lan Zhuoren melajukan mobilnya menuju Yunshen. Ia sangat khawatir kepada Jiang Cheng dan Wei Wuxian. Setibanya disana, ia langsung bertanya dimana keberadaan Jiang Cheng dan Wei Wuxian.
"Ayah ada apa?! Ayah terlihat sangat khawatir?" ucap Lan Xichen yang melihat kedatangan Ayahnya yang tiba-tiba saja.
"Dimana Chengcheng dan Xianxian?" tanya Lan Zhuoren panik.
"Dikota." jawab Lan Wangji melihat kepanikan sang Ayah.
Lan Zhuoren semakin panik mendengar kalau Jiang Cheng dan Wei Wuxian tidak ada di Yunshen saat ini.
YOU ARE READING
[BL] MEMORY : Unexpected Love
Fanfiction[FANFICTION OF MDZS] Jiang Cheng adalah seorang remaja yang hanya ingin hidup damai. Sampai akhirnya ia bertemu dengan seseorang yang membuatnya merasa sedih, marah, kecewa dan bahagia bercampur menjadi satu. Sebuah rasa yang muncul tanpa diketahui...