꧁༒ Happy Reading ༒꧂
Saat ini Lan Xichen sedang bersama Nie Mingjue. Ia awalnya ragu untuk meninggalkan Jiang Cheng sendirian setelah mendengar cerita Jiang Cheng beberapa saat yang lalu mengenai kematian orang tua Jiang Cheng, namun Jiang Cheng mengatakan kalau dia baik-baik saja. Jadilah Lan Xichen bertemu dengan Nie Mingjue.
"Da-ge, seperti yang sudah kau dengar, beberapa hari yang lalu Jiang Cheng dan Wei Wuxian diculik. Dan pelakunya adalah Wen Ruohan!!" ucap Lan Xichen to the point tak ingin membuang banyak waktu.
"Iya, aku sudah mendengarnya darimu. Jadi apa yang akan kau lakukan?! Kau sangat tahu bagaimana Wen Ruohan itu, ia tak akan segan untuk menghabisi siapapun yang menghalangi keinginannya kan?!"
"Aku sangat tahu itu Da-ge. Oleh karena itu akan ingin meminta bantuanmu Da-ge! Aku tak ingin Jiang Cheng tersakiti lagi. Sudah cukup ia menahan semua rasa sakitnya selama ini."
"Aku akan membantumu. Tapi kenapa kau sangat ingin menjatuhkan Wen Ruohan. Aku tahu dia sudah menculik Jiang Cheng, tapi kenapa kau benar-benar terlihat sangat marah? Apa ada hal lain yang tidak kau ceritakan pada Da-ge?" tanya Nie Mingjue penuh selidik. Ia sangat mengenal Lan Xichen, ia bisa tau jika ada yang sedang disembunyikan Lan Xichen darinya.
Setelah berpikir keras, Lan Xichen pun memutuskan untuk menceritakan apa yang telah diberitahukan oleh Ayahnya mengenai kematian orang tua Jiang Cheng kepada Nie Mingjue. Ia merasa seperti harus memberitahukan kebenarannya kepada Nie Mingjue saat itu juga. Nie Mingjue sangat serius mendengarkan penjelasan Lan Xichen.
"Aku tau dia benar-benar kejam. Tapi aku tak menyangka dia akan melakukan hal rendah seperti itu!!" ujar Nie Mingjue menampilkan wajah terkejut sama seperti Lan Xichen saat mengetahui hal itu untuk pertama kalinya.
"Dia benar-benar iblis Da-ge. Aku tak akan mengampuninya karena sudah menyakiti orang yang kucintai!!" ucap Lan Xichen tegas.
"Baiklah. Katakan saja apa yang kau butuhkan. Da-ge akan membantumu." ucap Nie Mingjue.
"Terimakasih Da-ge. Aku tak akan melupakan kebaikanmu." Lan Xichen tersenyum mendengar ucapan Nie Mingjue.
"Tidak masalah. Kita adalah saudara bukan? Sudah sepatutnya kita saling menolong." jawab Nie Mingjue tulus.
Tanpa mereka berdua sadari, seseorang sejak tadi tak sengaja menguping pembicaraan mereka.
.
.
.
Setelah puas bermain bersama Nie Huaisang, Wei Wuxian memutuskan untuk kembali ke Jingshi untuk bertemu dengan sang pujaan hati--Lan Wangji.
"Lan Zhan... Lan Zhan... Apa kau ada didalam?" panggil Wei Wuxian.
"Hmm."
Wei Wuxian pun langsung masuk setelah mendapat jawaban dari Lan Wangji. Lan Wangji yang saat itu sedang membaca buku, segera meletakkan bukunya dan mengalihkan atensinya kearah Wei Wuxian.
"Ada apa?" tanya Lan Wangji.
Wei Wuxian tak menjawab dan langsung berlari kepelukan Lan Wangji. Lan Wangji terkejut sejenak namun sedetik kemudian ia membalas pelukan Wei Ying-nya.
"Lan Zhan... Aku mencintaimu... sangaaatttt mencintaimu..." ucap Wei Wuxian dipelukan Lan Wangji.
Lan Wangji mengelus punggung Wei Wuxian dengan lembut. "Cinta Wei Ying." ucapnya kemudian.
"Aish!! Lan Zhan kenapa hanya itu?!" tanya Wei Wuxian kesal.
Lan Wangji mengernyitkan dahinya bingung. Wei Wuxian yang sudah bisa sedikit menafsirkan wajah datar Lan Wangji itu tau kalau saat ini ia sedang bingung.
YOU ARE READING
[BL] MEMORY : Unexpected Love
Fanfiction[FANFICTION OF MDZS] Jiang Cheng adalah seorang remaja yang hanya ingin hidup damai. Sampai akhirnya ia bertemu dengan seseorang yang membuatnya merasa sedih, marah, kecewa dan bahagia bercampur menjadi satu. Sebuah rasa yang muncul tanpa diketahui...