02• murid baru

265 74 15
                                    

Penyegar hyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Penyegar hyung

🔸

“Om butuh uang!“ Naya tercekat tatkala membuka pintu justru mendapatkan penampakan horror seorang laki-laki yang tampilannya semerawut. Biar Naya tebak, dia pasti kalah judi.

“Naya gak punya.“ Jawabnya dingin.

Mata laki-laki itu merekah, dia mengepalkan tangannya dan reflek menjambak rambut Naya. “Denger keponakan, sialan! Lo udah ambil semua uang kakak gue, bahkan Lo gak ngasih sepersen pun buat gue. Lo ngebuat gue jadi gelandangan dan tinggal di sembarang tempat. Dasar keponakan gak tau diri!” Naya meringis, dia berusaha untuk menyingkirkan tangan laki-laki tersebut.

“Om pikir itu, hak om!? Melek om, om bukan siapa-siapa Naya. Jangan mimpi dan cari kerja!” Naya memberanikan diri untuk menjawabnya.

“Cepet mati aja om, biar gak ngerepotin. Hidup om itu kayak sampah masya, gak berguna!“ bukannya ciut namun Naya kian berani untuk melawannya. Ya, Naya adalah perempuan kasar berdarah dingin yang tak kenal rasa takut. Meskipun lawannya laki-laki dewasa sekalipun. Yang bersenjata ataupun punya tenaga dalam. Ia tak peduli. Selama ia benar, maka ia akan lawan.

“Keponakan kurang ajar! Lo yang harusnya mati!——“ plak! Laki-laki itu langsung pingsan tatkala Axel memukul kepalanya menggunakan helm.

“Lo luka?“ Naya menggeleng cepat, dia kemudian merapikan kuncirannya.

”Kayaknya dia masuk diem-dieman waktu gue lagi panasin motor di luar.” Axel menatap Naya yang masih terkejut.

”Dia makin gila aja, lo beneran gak mau laporin dia? Kalo lo gak berani, biar gue aja. Gue udah muak liat mukanya.”  Axel mengambil helmnya kembali.

“Gak perlu, itu urusan gue. Kita berangkat aja, oh iya, katanya Lo mau pinjem motor gue kan? Kalo gitu anter gue dulu ke sekolah.“ Axel lantas memberi hormat sembari tersenyum tipis.

Naya melewati laki-laki tersebut, dia bahkan tak mempedulikan sama sekali. Toh, meskipun kepalanya sering kali di pukul dengan helm oleh Axel, dia tak pernah kapok, dia akan selalu datang untuk minta uang. Cih, pikirnya Naya itu banknya apa? Bahkan setengah uang simpanan orangtuanya habis untuk membayar hutang laki-laki gila tersebut.

“Lain kali gue bakal kasih lo alat kejut biar dia tepar kayak gini.” Naya tertawa kecil, kemudian dia segera naik ke atas motornya.

Ya, beginilah Friendship keduanya. Antara Naya dan Axel yang sudah terjalin cukup lama, Kira-kira saat keduanya di bangku SMP, ayah Naya dan Axel itu berteman baik, orangtua mereka adalah rekan bisnis. Itu makanya keduanya dekat. Dan perlu di garis bawahi, jika Naya hanya akan jinak pada Axel. Tidak dengan yang lain.








🔸🔸🔸



Brum!

Semua murid terkejut sekaligus menyingkirkan serentak tatkala mendengar suara kenalpot yang sangat khas. Suaranya sember dan si pengendaranya tidak pernah mengendarai dengan tenang.

Siapa lagi kalau bukan Naya? Bahkan satu sekolah hafal betul dengan suara motornya. Well, Naya itu termasuk perempuan yang populer di Sekolah, sering kali menjadi bahan pembicaraan orang-orang serta gibah, dan juga murid paling banyak memiliki rumor nyeleneh. Entahlah, Naya tak peduli, tujuannya sekolah hanya satu, segera lulus dan pergi meninggalkan para pecundang yang hanya berani membicarakannya di belakang.

Begitu tiba di depan lorong sekolah, Naya segera turun dari motor.

“Jangan sampe lecet, lo tau kan motor ini berharga banget? Lecet sedikit aja, nyawa lo jadi taruhannya." Axel mengangguk kecil.

Oh, dan satu lagi, satu sekolah pun tahu hubungan antara Naya dan Axel dari sekolah lain. Pokoknya, apapun yang menyangkut Naya, semua murid pasti sangat bersemangat untuk membahasnya karena sangat menyenangkan. Katanya.

Pulang sekolah nanti, gue jemput——“

“Gue ada piket. Lo bisa langsung balikin aja ke rumah kalo motor lo udah selesai.“

“Gue cuma mau mastiin kalo om stres lo itu, gak gila-gilaan nyerang lo lagi. Jam 3 kan?” Naya menghela napas, apa boleh buat? Axel itu keras kepala, sekali menolaknya, dia akan tetap nekat untuk menjemputnya.

“Terserah, gue masuk.“ Naya segera menyusuri lorong, meninggalkan Axel.

Begitu tiba di kelas, bel masuk berdenting. Naya segera duduk di bangkunya.

Tak lama masuklah Pak Tara dengan seorang murid laki-laki yang mengekorinya dari belakang. Sontak semua murid perempuan langsung heboh sendiri lantaran si anak barunya begitu tampan, tubuh semampai dan kulit wajah mulus tanpa jerawat.

“Selamat pagi anak-anak.“ semua murid menjawab serentak.

“Seperti yang bapak bicarakan kemarin, Hari ini kita kedatangan murid baru, dan bapak minta tolong sekali untuk berbaur dengan baik sebab Arkan ini adalah murid home schooling, jadi tolong buat Arka nyaman.“ semua murid kembali menjawab serentak.

Pak Tara kemudian memberi instruksi pada laki-laki tersebut untuk mengenalkan dirinya.

“Nama saya Arkan——“ suaranya terhenti tatkala matanya bertemu dengan mata seseorang—— perempuan yang tidak tahu diri saat ia bersusah payah untuk menyelamatkannya. Jadi perempuan itu sekolah di sini? Dan mereka satu kelas? Woah, dunia sempit sekali.

“Haidar.“ lanjutnya.

Pak Tara tercengang mendengarnya, hanya segitu perkenalannya? Benar-benar singkat dan jelas.

“Baiklah, Arkan kamu duduk di samping Naya——“ omongan pak Tara di potong oleh seorang murid perempuan yang memakai sweater rajut warna pink.

“Serius pak? Nanti kalo Arkan trauma kayak Dean gimana? Cuma karena gak sengaja numpahin air minum ke bukunya, Naya hampir mukulin——“ pak Tara menatap tajam muridnya itu. Zeze, itu namanya. Anak manja yang banyak mau dan ya, memiliki genk sosialita. Pokoknya yang paling berkelas di antara teman-teman lainnya.

“Kalau kamu terus cari gara-gara sama Naya, bisa-bisa kamu jadi korban selanjutnya. Mau di jadiin ayam geprek?“ satu kelas lantas mentertawakan nya.

“Silakan duduk Arkan, untuk yang lain jangan berisik dan tunggu Bu Nindi datang.“  Semua menjawabnya 'iya' serentak.

Arkan menoleh sejenak ke arah Naya, lalu memperhatikan perempuan itu lekat-lekat. Benar. Dia yang ingin bunuh diri itu.

“Liat buku lo aja, atau gue colok mata lo sampe ketahuan liatin gue!“ Arkan sontak menundukkan kepalanya sambil mengelus dada. Astaga, dia itu benar-benar seperti nenek sihir yang galak dan menyeramkan.

🔸🔸🔸






Di sini Naya yang galak, kalo di story bad evil, arkan nya yang galak wkwk

Emang ya, jadi karakter Naya disini keras sama kasar, cuma kalem kalo sama pawangnya doang, begitu deh

Jangan lupa vote dan komennya hyung biar semangat update!

About UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang