54{BAKAR-BAKAR}

816 81 37
                                    

Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti Mingguan, mingguan berganti bulanan. Dan sekarang tahun akan berganti tinggal menghitung menit.

Angin malam tak membuat seluruh warga perwira sakti berleha leha untuk menyiapkan acara yang sudah mereka semua sepakati.

Mereka mengadakan acara BBQ-an bersama sama di lapangan Perwira sakti yang di setujui juga oleh pihak berwenang-- kepala sekolah, dan para guru.

Banyak yang berlalu lalang untuk menyiapkan segala pernak pernik untuk acara nanti tengah malam. Beratus ratus tenda sudah terpasang di pinggir lapangan, mereka sengaja bermalam di sekola. Agar seperti kemah, pikir mereka.

Anak laki sedang menyiapkan bakar Bakaran, berupa arang dan sebagainya. Sedangkan anak perempuan tengah menyiapkan bahan yang mau di bakar.  Beratus ratus bungkusan frozen food dengan merek berbeda sedang mereka siangi untuk di tusukan ke tusukan. Ada juga yang bakal ngurusi berbagai minuman, seperti gadis satu ini yang tengah duduk di tengah tengah puluhan esbatu serta berbagai macam  rasa minuman.

"Kok Resha jadi gumoh ya liatin ini minuman." Gerutu gadis yang berada di tengah tengah puluhan aneka minuman. Resha di tugas kan di sini untuk membuat berbagai minuman bersama beberapa teman nya, tetapi para teman nya tengah mencari tempat minum. Alhasil dirinya sendiri disini.

"Neng, sendiri aja" Resha menengok sebentar melihat siapa yang menyapa, mendengus sekilas setelah melihat siapa orang itu.

"Ngapain Tara kesini?" Tara mendudukan diri tepat di samping Resha.

"Kenapa? Emang ada yang ngelarang?" Resha lantas menggeleng.

"Res!" Panggil Tara.

Resha menoleh. "Kenapa?"

"Tinggal berapa menit lagi tahun baru kan ya. In--"

"Terus?" Potong Resha cepat.

Tara mendengus sebal seperkian detik ia tersenyum manis. "Kita gak mau per-"

"Resha, susu kotak Lo ni,"

Menggeram tertahan Tara mengepalkan tangan melihat sosok jelmaan kuda yang sedang memberikan susu kotak berlogo Milo kepada Resha. Sudah memotong ucapan nya sekarang malah enak enakan caper di depan calon istri Tara kelak.

"Makasih Yuda." Seru Resha dengan mata berbinar menyedot susu kotak itu.

Yuda mengangguk dan memandang sebelah Resha, yang di mana itu tempat Tara duduk. Yuda mengerutkan Dahi melihat Tara menggerakan Bibir membentuk kata 'caper.

Tara yang merasa di perhatikan menatap langsung Yuda dan memasang wajah songong. "Apa!?"

Menggeleng perlahan Yuda kembali menatap Resha sedang asik menyedot minuman berbentuk kotak. Tangan Yuda sudah bertengkar manis di rambut Resha, gak lama kemudia Yuda menggerakkan tangan. Menciptakan elusan lembut pada rambut Resha. Tara membuang muka.

"Itu si kuda tangan nya gak bau tai kan ya." Gumam Tara nyaris seperti bisikan.

Tara kembali menolehkan wajah memastikan apakah si jelmaan kuda masih mengelus kepala Resha atau tidak. "Kapan si tuh bocah pergi. Takut hilaf nonjok ni tangan gua."

"Tara kenapa?" Tanya Resha yang sekilas mendengar gerutuan Dari Pemuda itu. Tara menggeleng dan memaksakan senyum. "Gua gapapa kok. Cuma tadi ada nyamuk ganggu."

Resha ber'oh ria sedangkan Yuda mendengus. Ia tau nyamuk seperti apa yang di maksud Tara.

"Yaudah gue kesono dulu. Jangan di lepas jaket nya." Resha mengangguk merespon ucapan Yuda.

OMG KOLOR IJO!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang