8 {TEROR}

1K 112 12
                                    

*happy reading*
.
.
.

                                 
                                    ******

"Lo semua pada tau kenapa gue kumpulin disini?" ujar seseorang pemuda dengan muka ponggoh nya.

"Ngga bos" jawab mereka serentak.

Seorang pemuda itu tersenyum misterius dan mangeluarkan seringan tajam yang ia punya. setelah sekian lama akhir nya dia akan membalaskan dendam yang selama beberapa tahun ini di pendam begitu saja. kematian sang sahabat seperjuangan nya yang ia ketahui dalang nya adalah anggota yang sudah banyak di kenal orang. ah gasabar sekali dia membalaskan dendam nya ini.

Muka nya menahan amarah setelah dia mengingat kembali kilasan kilasan berakhir nya hidup sang sahabat. tidak akan dia biarkan mereka hidup tenang begitu saja setelah apa yang mereka lakukan kepada sahabat yang selama ini berdiri di samping nya walau badai menerjang bertubi tubi.

"Besok kita bergerak!" tegas pemuda itu dengan nada dingin. ah Romi sungguh dia sangat merindukannya.

"Siap bos."

Tersenyum bahagia mengingat kenangan kenangan yang sudah mereka lalui bersama. setelah itu tersenyum dingin dan tertawa tiba tiba.

"Gue akan membalaskan dendam untuk lo sobat" gumam pemuda itu penuh tekat dan kesungguhan.

                                       ******

Ruangan serba hitam serta stiker peti mati yang lebih dominan di dalam ruangan ini. sangat berantakan, sampah berserakan di mana mana, tumpahan cat berwarna merah mengalir bebas di lantai, serta beberapa boneka yang sudah terkoyak. sungguh tidak biasa ruangan yang setiap hari nya serat akan kebersihan sekarang ini menjadi seperti gudang.

Derap langkah menggema di ruangan ini. mereka berbondong bondong memasuki ruangan ini setelah salah satu di antara mereka melaporkan bahwa markas mereka ada yang mengacak ngacak. kenapa bisa mereka kecolongan seperti ini.

"Buset udah cosplay jadi tempat pembuangan sampah ae" celetuk Tono setelah melihat ruangan mereka sudah tak terbentuk.

"Kurang kerjaan banget ni yang ngacak ngacak" tutur Banu berdecak sebal. sudah dapat di pastikan setelah ini pasti mereka akan mengadakan gotong royong dadakan ala pepeti.

"Bangsat sekali memang!" kesal Dito. padahal mereka lagi break dari tauran serta turun ke jalan. ada saja hama yang mengganggu ketenangan mereka. belum liat aja kalo si Tara udah ngamuk bisa ancur antariksa sekarang ini.

"Woi liat tulisan di tembok sebelah kiri" tunjuk Fadil ke arah tembok yang terdapat tulisan 'I'm back to take your life' di tulis menggunakan tinta merah darah.

"Eh itu ada lagi tulisan nya" terang Rama anggota pepeti juga menunjukan tembok belakang ber tulisan 'I Will kill you'.

Mereka mencerna apa yang terjadi dengan markas mereka.siapa yang berani membuat teror seperti ini apa mereka sedang bermain main dengan kematian mereka yang dengan mudah nya bisa anggota pepeti rebut. sungguh teror macam ini tidak berefek bagi anggota pepeti. teror murahan terlalu klasik.

"Kurang mainstream ah teror nya" ujar Tara memperhatikan kerusakan yang di buat oleh sang peneror. mereka mengangguk setuju. memang ketua sama anggota sama gila nya.maut di tantang, ya meskipun maut hanya di tangan sang pencipta tapi berjaga jaga apa salah nya?.

"Iwaw jiwa ku bergetar melihat semua ini" dengan memasang muka syok Arya memegang dada mendramatisir keadaan.

"Lebih suram dari muka nya Tono ni ruangan" pungkas Bima.

OMG KOLOR IJO!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang