41{MELENCENG}

537 71 5
                                    

Happy reading

                                      *****

Bel pulang berbunyi merdu di telinga para siswa SMA perwira sakti yang sudah menanti nanti waktu ini begitu pun Tara dan kawan kawan mereka bergegas menuju parkiran motor untuk mengambil kendaraan nya dan caw pulang.

"Maen dulu kuy di rumah Tara. Kangen cemilan yang di suguhin sama bunda" ajak Arya.

"Skuy lah"

Mengendarai motor dengan santai mereka bebarengan di jalan raya Tampa kebut kebutan. di tengah jalan mereka di hadang oleh Bobi serta 15 antek antek nya. menghentikan motor Tara dan 3 kawan nya menghampiri Bobi si raja babi.

Untung mereka berhenti di jalanan yang jarang di pakai oleh warga jadi aman aman saja, tidak akan memakan korban.

"Si lalo lagi pergi, Lo lagi Lo lagi. Ampe bosen gua liat muka penghuni neraka cem iblis kaya lu ini" ucap Tara dengan dengusan malas. Sungguh hari ini dia lagi malas berdebat kawan kawan.

"Tobat bego lo keburu di datengin izroil" ujar Arya yang kebetulan sedang malas menghajar orang.

"Bacot Lo pada, pengecut diem aja udah!" ucap Bobi di barengi teman teman nya yang ketawa serta mengucapkan pengecut ber ulang ulang.

"Pengecut pengecut Ema lu jual kancut" Ujar Tono mengundang tawa Tara, Arya dan Nendra.

"Ga bosen nyari masalah Mulu Sama kita? ada masalah idup apa si lo pada. sini dong cerita sama aa Arya"

Bobi yang memang emosional mengetatkan urat urat nya dengan gigi yang bergemeletuk nahan amarah.

"Dahal mah dia yang pengecut" ujar Nendra penuh fakta. Bobi lah pengecut yang sebenarnya. Make acara nyandra segala lagi. Kalo bukan pengecut apa coba? Kang pantun?.

"Bangsat!!! SERANG!!!" Mereka pun maju untuk saling menghabisi, sebelum mereka baku hantam suara perempuan dari jauh mengalihkan fokus mereka kepada sang perempuan yang sedang lari kesetanan.

"WOI LARI BURUANN LARII!!" teriak melengking sang perempuan yang tak lain adalah Resha. entah apa yang membuat bocah itu lari sampai kesetanan yang pasti mereka tidak tahu.

Resha makin dekat dengan mereka dan mereka membelalakkan mata nya setelah melihat ada seekor anjing mengejar perempuan itu.

"KENAPA KALIAN PADA DIAM AJA! LARI CEPET KALO GAK MAO DI GIGIT!! MAMA TURUNIN HELI KOPTER RESHA GAMAU DI GIGIT SAMA BINATANG YANG PENUH NAJIS INI"

teriak Resha menyadarkan mereka dari keterkejutannya,mereka pun segera lari mengikuti Resha, bodoh nya mereka bukan naik motor malah ikut lari kesetanan juga

Gug gug gug

Dengan napas tersenggal senggal akhir nya Resha sudah selamat dari kejaran binatang penuh najis itu. entah kemana kumpulan cowo yang tadi ikut lari bersama dia. seperti nya mereka mencar.

"Tarik napas, buang fiuuhhh" berulang ulang Resha mengatur napas nya yang tersengal senggal.

Resha pun ngengerutu atas kejadian tadi sungguh menyebalkan. gak lagi lagi dah dia nimpuk anjing sembarangan tau gini akibat nya lebih baik dia lewati aja tuh anjing, nyesel kan akhirnya.

                         ****
Segerombolan laki laki yang tadi lari bareng Resha pun akhirnya menyeburkan diri di sungai yang mereka lihat agar terhindar dari binatang itu, sungguh apes nasip mereka. niat hati ingin baku hantam malah terhantam di kejar anjing.

"Ribut nya ntar ntaran aja cape gua, mana baju basah kuyup" ucap Tara yang di angguki mereka semua termasuk Bobi dan kawan kawan.

Bobi dan antek antek nya meninggalkan sungai yang masih tersisa oleh 4 sohib tak terpisah. mereka masih mengatur napas agar teratur kembali seperti sedia kala.

"Untung gua kaga berubah jadi mermed" celetuk Arya di tengah mereka mengatur nafas.

"Mermed palalu somplak"

Mereka naik ke permukaan sungai hendak pergi menuju di mana keberadaan motor mereka. setalah mereka naik ke permukaan tiba-tiba saja suara anjing mengintrupsikan atensi mereka

Gug gug gug

"Allahuakbar! itu anjing ngapa masih ada woi. lari woi lari!"

Dengan kekuatan yang tersisa mereka segera melarikan diri dari anjing gila itu "tuh anjing kurang suntikan faskin kaya nya" imbuh nendra di tengah tengah larinya.

"Woi naek pohon buruan" dengan terburu buru mereka menaikin pohon tersebut. menghela nafas lega, akhirnya mereka terbebas dari jeratan anjing gila itu.

"Kurang kasih sayang kek nya tuh gugug" sarkas Arya geram.

"Niat nya pengen war malah bubar di kejar anjing" pungkas Tono.

Duduk di dahan pohon itu lah yang di lakukan mereka saat ini. entah dosa apa yang mereka perbuat di kehidupan sebelum nya sampai sampai mendapatkan kesialan seperti ini.

Anjing masih menggonggong menunggu mereka turun dari pohon. hari sudah mulai petang sang senja sudah mau memunculkan ke indahan nya sedangkan sang anjing belum juga pergi dari bawah pohon. Bagai mana mereka bisa pulang kalau begini cara nya.

"Hendro! come here!!" suara seorang pria paruh baya membuat mereka menengok dan mencari ke segala arah manusia yang bernama Hendro, tetapi mereka tidak melihat manusia selain mereka dan juga pria paruh baya tersebut di tambah dengan se ekor anjing.

Gug gug

Sang anjing menggonggong serta berlari ke arah pria paruh baya yang manggil nama Hendro. Tara nengok ke temen temen nya dan bertatap mata seperti orang bertelepati.

"Hendro nama tuh anjing?" dengan muka cengo Tono menatap satu per satu temen nya meminta penjelasan, kenapa harus Hendro nama nya? gak ada kebarat baratan nya sekali pikir Tono. kenapa tidak di namain helly saja?.

"Maaf ya anak anak, anjing om emang suka caper kalo sore sore" ucap pria paruh baya merasa kasihan melihat mereka yang sedang menemplok di atas pohon gara gara ulah anjing nya ini.

"Iya om santai, lain kali biar anjing nya ga caper di Rante aja om" usul Tara.

Pria paruh baya yang tak lain pemilik anjing itu hanya mengangguk sebagai jawaban dan pamit pulang kepada mereka.

"Tuh anjing gila!" Cerca Arya merasa benci dengan anjing tadi.

"Gue cape!" Ujar Nendra mengelap peluh yang membandel di kening nya.

"Mana tuh muka anjing nya jelek!" Sarkas Tono merasa kesal melihat wajah jelek binatang bernajis itu.

"Lo lebih jelek!"

.
.
.

TBC.

OMG KOLOR IJO!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang