48{KESELEK CINTA}

666 80 9
                                    

Happy reading

                                          *****

"Kekantin bareng ga res?" Tanya Renata yang sudah menyinggahi tempat duduk Yuda.

Yuda sekarang tidak masuk sekolah karena sakit, entah sakit apa Resha tidak tau. Diri nya di kabarkan oleh Tante irene' mommy nya Yuda dengan hanya mengasih info bahwa Yuda sakit. Tidak ada keterangan sakit apa nya.

Kan Resha jadi bingung, Yuda sakit beneran apa bohongan.

"Yu!" Ajak Resha menyeret tangan Renata beserta tangan Vina yang sedang nyemil Chiki.

"Oy Res! Santai dong, gue lagi makan ni. Maen seret seret aja!" Kesal Vina yang merasa terganggu dengan tarikan Resha.

"Vina nyemil mulu. Entar juga tambah bodoh!" Sarkas Resha masih dengan menarik tangan mereka berdua menuju kantin.

"Apa hubungannya coba" sela Vina tak habis pikir. Masa iya cuma gara-gara nyemil membuat diri nya menjadi bodoh.

"Itu kan gurih ciki nya tolol!" Pungkas Renata. Di antara mereka bertiga memang Renata lah yang paling toxic dalam berbicara. Sedangkan toxic tindakan, siapa lagi kalau bukan Resha. Dan yang paling bodoh adalah Vina.

Bukan maksud hati menjelaskan Vina. Tapi memang kenyataan nya seperti itu. Vina tergolong otak minim tingkat kuadrat di dalam kelas mereka. Setiap pengambilan rapot Vina selalu menduduki peringkat 29 dari 32 murid. Kurang bodoh apa lagi coba?.

"Oh iya ya." Imbuh Vina menggaruk kepala nya bingung. Tapi memang iya si kalau Chiki ini rasa nya gurih.

"Dan Vina percaya kalo makan Chiki bisa membuat kita jadi bodoh?" Tanya Resha.

Vina mengganguk yakin dengan tangan yang segera membuang Chiki tersebut ke dalam tempat sampah yang kebetulan ada di samping nya.

"Iya. Gue percaya. Ga lagi lagi deh gue makan Chiki! Bisa bisa nanti gue nempatin posisi Galih di peringkat kelas!" Cerca Vina tak mau kebodohan nya menyetarai si galih yang selalu menjadi juara akhir di kelas nya.
Bisa gila dia nanti di Banding bandingin sama keluarga besar.

Resha dan Renata saling pandang dan berdecak malas. "Bodoh!" Umpat Resha berbarengan dengan Renata.

Vina berhenti dari jalan nya dan segera membalikan badan bersejajar dengan Resha dan juga Renata.

"Lo berdua ngebodohin gue?!" Geram Vina merasa di bodohi dengan mereka. Bisa bisa nya kebodohan Vina di bodoh bodohi lagi dengan si dua R.

"Ngga. Lo nya aja yang emang udah bodoh sejak zigot" jawab Renata Enteng.

Menggeram tertahan Vina memandang tong sampah, tempat ia membuang Chiki nya dengan nanar. Cemilan kesukaan nya terbuang sia sia hanya karna kebodohan nya.

"Maka nya pas pembagian otak ikutan! Jangan cuma pembagian visual doang di ikutin!" Tambah Resha yang membuat Vina makin memggeram Kesal.

Renata tertawa. Menertawai kebodohan yang dimiliki teman nya satu ini. Untung diri nya tidak bego bego amat. Jadi masih bisa lah dia membuly Vina dengan keterbatasan otak nya.

Vina ini memang susah di buly dalam segi visual. Nyaris mulus tanpa celah visual Vina ini. Dan untung nya Vina memiliki keterbatasan otak yang pas untuk mereka buly. Tuhan maha adil bukan? Memberikan kekurangan serta kelebihan yang merata.

"Yang penting gue cantik!"

****

"Bagi sambel, bakso gue polos banget ni!" Ujar Arya dengan tangan yang sibuk mengaduk ngaduk bakso nya.

OMG KOLOR IJO!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang