50{KIRAIN HANTU}

569 100 13
                                    

Happy reading

                                      *****
"Tar! Lo harus tau"

Mengerutkan dahi bingung Tara meminta penjelasan kepada Tono, maksud dari perkataan yang ia sampaikan.

Lagian Tono ini kebiasaan sekali bila menyampaikan informasi pasti setengah setengah, paling parah nya lagi tidak akurat. Meresahkan saja.

"Lo harus tau" sergah Tono mengulang kembali perkataannya.

Tara menghembuskan Nafas kesal. "Tau apa goblok?"

"Lo harus tau pokoknya,"

Arya yang sedari tadi menyimak mengambil alih untuk segera memukul kepala Tono pelan. Bisa bisa nya dia mengulang ucapan berkali kali tanpa ada penjelasan lebih lanjut.

"Lo kalo ngomong jangan setengah setengah dong, kaya orang idiot tau ga?" Kesal Arya.

"Lo kan tau kalo dia emang idiot dari lahir" tambah Nendra.

"Idiot pisan, gak bisa di perhalus gitu kata kata nya?" Ujar Tono mencoba bernegosiasi.

"Haram hukum nya kalo buat Lu" cetus Tara.

"Back to topic Ton!" Imbuh Arya yang memang sudah penasaran mendengar informasi dari mulut Tono.

Tara, Nendra memasang kuping lebar lebar menunggu ucapan yang keluar dari mulut busuk Tono. Semoga saja informasi dari Tono tidak ada dampak negatif sama sekali.

Tono membuka mulut hendak berbicara, tetapi dia merapatkan lagi. "Guu--e lupa"

"Bangsat!"

"Anjing,"

"Bagong."

Makin akrab pertemanan, makin kasar pula percakapan. Tono mengelus dada sabar, diri nya benar benar lupa mau ngomong apa. Mungkin ini faktor kebanyakan dosa yang sudah tak terbendung.

Mencoba mengingat kembali seraya memperhatikan wajah jengkel teman teman Tono tersenyum lebar, ingat sudah diri nya sekarang ini.

"Oh iya, tadi gue denger kalo si jaya nembak Resha. Rame banget di koridor bocah pada ngomongin."

Penjelasan Tono membuat Tara speechless di tempat, ada saja hama yang hinggap di kisah percintaan dia. Kapan Tara bisa menjadikan Resha sebagai ratu di hati nya?

Arya dan Nendra memandang Tara prihatin.

"Tar, gue harap Lo gak berniat buat bunuh diri" sanggah Arya.

Tara mendelik sebal. Dipikir dia bocah apa? Patah hati langsung bunuh diri. "Bapak lu bunuh diri, ngapain amat gua bunuh diri. Mending bunuh lu,"

"Sadis ya bund anak nya," desis Tono membuat Arya merenggut ngeri.

"Tar Lo gak mau nyoba nembak Resha? Dari pada Lo keduluan mulu, mending Lo tancep gas yang paling poll" ujar Nendra mengasih masukan kepada Tara, ya siapa tau dengan begitu Tara Bisa memiliki Resha. Walaupun mustahil si.

Merenungi kembali ucapan Nendra seperti kemarin Marin, menembak Resha? Jangan kan menembak, berada di Deket Resha saja bisa membuat Tara kikuk, apa lagi menembak. Kaku berdiri nanti dia.

Menghilangkan sejenak pikiran yang berkecamuk, Tara memikirkan solusi yang tepat untuk kedepan nya. Dia tak mau kejadian ini keulang lagi, sudah cukup si kuda jadi saingan nya. Jangan di tambah lagi.

"Tembak gih Tar buruan!" Seru Arya.

Tara memandang Arya sinis. "Lu pikir gampang? Gak butuh persiapan hah!"

OMG KOLOR IJO!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang