33{BERAKSI}

557 82 3
                                    

Happy reading

*****
2 Minggu sudah berlalu paska kecelakaan yang di alami oleh Tara. Sekarang ini Tara sudah bisa melakukan aktivitas seperti biasa nya.

Luka Luka yang berada di tubuh nya sudah membaik. Hanya menyisakan jaitan yang sudah lumayan mengering di perut nya.

Bagas beserta komplotan nya sudah di ringkus oleh pihak yang berwajib. Dan yang membuat mereka kaget ternyata Bagas dan komplotan nya sudah menjadi buronan polisi dari 2 bulan yang lalu. Karna mereka termasuk pengedar narkoba yang sekarang ini tengah merajalela.

Mereka tidak habis pikir, mengapa bisa Bagas and the genk terjerat sama barang haram seperti itu. Padahal jelas barang itu di larang di perjual belikan serta di konsumsi.

Sekarang ini Tara sudah di perbolehkan sekolah oleh sang bunda. Tetapi bunda nya sudah mewanti wanti agar dia tidak melakukan aktivitas yang menguras tenaga. Dan jadi lah sang bunda menyuruh Tono, Arya beserta Nendra membantu Tara bila dia kesulitan.

Tono, Arya dan Nendra tentu saja mengiyakan apa yang bunda Tara perintahkan. Dari pada mereka kena dampratan lebih baik mengiyakan saya bukan?.

Tetapi mereka menyesal mengiyakan perintah sang bunda, karna Tara menyalah artikan bantuan mereka. Seperti sekarang ini.

"Tono beliin gua minum!"

"Arya suapin gua!"

"Heh, Nendra! Dari pada lu diem, mending lu urutin kaki gua!"

Kurang asem bukan? Rasa nya mereka ingin menjual Tara di club malam biar jadi gigolo sekalian. Di kasih ati nya malah ngelunjak.

Sudah keluar semua sifat Tara yang selama ini ia pendam dalam lubuk hati nya. Begini lah sifat Tara yang asli. Sangat menjengkel kan.

"Lo punya tangan kan?! Gunain Sono!" Sela Arya menahan kesal. Apa apaan teman satu nya ini, malah seenak nya saja dia melakukan mereka bak babu yang di sewa oleh bunda ratu.

"Dan Lo punya kaki, beli Sono minuman nya sendiri!" Protes Tono tak terima diri nya di perlakukan seperti ini.

"Mao gua calling bunda kalo kalian tadi ngerjain gua pas masuk kelas?" Ancam Tara, memang bener tadi begitu masuk ia di kerjain oleh teman sekelas nya sampai terpeleset kata mereka itu sambutan atas kedatangan Tara kembali, dan tentu saja dalang ini semua adalah Tono dan Arya, si Nendra mah hanya slanga slengean saja.

Tono segera ngacir ke pergih dsri kelas untuk membeli minuman dikantin. Sedangkan Arya segera menyuapi Tara dengan rasa tak ikhlas. Mau gimana lagi, dari pada mereka mendapatkan dampratan dari bunda si iblis satu ini lebih baik mereka mengiyakan saja perintah iblis ini.

Tara terkekeh puas melihat penderitaan teman nya ini, menurut dia si ini belum seberapa. See tunggu saja yang lebih mainstream.

"Nendra Hoy! Urutin ni kaki"

Tidak mau mendengar bacotan lagi yang akan Tara keluarkan, Nendra segera memijat kaki Tara dengan sedikit remasan yang sangat kuat sehingga membuat Tara meringis kesakitan.

"Sakit Bagong!"

******

"Indah nya pemandangan banyak cewe cakep" ujar Arya Yang sedang memperhatikan siswi perwira sakti melintas di depan nya. Mereka sekarang ini ada di kantin untuk mengisi perut yang sudah meronta ronta di kasih makan.

Siswa siswi perwira sakti banyak yang berlalu lalang untuk menuju stand makanan serta minuman. Berdesak desakan mengantri sebuah makanan favoritnya perwira sakti yakni bakso Aci. Makanan itu memang sudah menjadi bintang kantin sejak 3 tahun silam.

Keadaan kantin yang lumayan ricuh tak membuat Tara beserta kawan nya risih, mereka tengah melahap makanan yang sekarang ada di hadapan mereka dengan santai dan tenang.

Di tengah keadaan ricuh kantin seorang siswi membawa gembolan besar yang di belakang nya di ikutin oleh satu siswa, entah apa yang ia bawa mereka tidak tahu.

Melangkah kaki beserta gembolan yang berada di punggung ke tengah kantin, siswi itu segara meletakan gembolan dan membuka nya.

"RAMBUTAN BIBIT DARI SURGA NYA UDAH ADA LAGI NI GUYS!"

"YU DI BELI! BELI 5 BIHI GRATIS 1!

"DI JAMIN HALAL!"

"YANG GAK BELI SEMOGA DUIT NYA DI GONDOL TUYUL!"

"AMIN"

Teriakan siswi dan siswa itu bersahutan membuat mereka yang berada di kantin memfokuskan diri nya kepada sepasang manusia yang berada di tengah kantin membawa gembolan yang berisi rambutan

Mereka berbondong bondong mengerubungi si penjual rambutan itu dengan desak desakan. Sudah berapa lama mereka merindukan rambutan yang sekarang ini baru di jual lagi. Tak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk merasakan rambutan bibit surga mereka memborong rambutan itu hingga tinggal beberapa saja.

"Res gue beli 10 bonus 2 ya" pinta jaya anak futsal dengan memegang megang rambutan itu, entah mencari apa.

Mereka mengantri dengan teratur karena itu instruksi dari sang penjual yang tak lain adalah Resha beserta Baim yang menjadi kasir dadakan.

Resha dan Baim tadi pagi memang datang kepagian, tentu saja itu rencana mereka untuk mengumpulkan buah rambutan dan menjual nya. Mereka sengaja mengambil banyak hingga satu gembolan penuh hampir tak ada celah. Untung nya pasti banyak.

"Cepetan dong woi!"

"Au lama amat!"

"Woi jangan dorong dorong dong, anu gue kegenjet ni!"

"Wah pantes punggung gue kaya ada yang nempel kenyel kenyel gitu"

"Bangsat!"

"Mantep bro"

Saut sautan dari kakak kelas Resha ataupun temen sekelas Resha tak membuat diri nya gentar untuk menjualkan hasil rampokan dia beserta Baim. Syukur syukur mereka tidak tahu bahwa rambutan bibit surga ini adalah rambutan yang ada di belakang sekolah.

Sudah di bilang bukan kalau pohon rambutan itu tidak akan ada yang melihat bila tidak meneteskan pandangan mereka. Resha bersyukur karna posisi pohon rambutan itu membuat diri nya bisa berjualan seperti sekarang ini.

"Res! gue 5 ya bonus 3" ucap Reno yang memang giliran dia membeli rambutan itu.

"Iya nih Resha bonusin 3" jawab Resha memasukan 3 rambutan bonus yang masih pentil ke dalam plastik yang segera di berikan kepada Reno.

"Mana bisa di makan bambank!"

"Bukan nya makasih malah protes!" Sembur Resha mendelikan mata pura pura kesel.

Baim adem ayem saja menerima duit mereka dan mengembalikan nya bila duit mereka kelebihan.

"Res gue 1 kilo bisa gak?" Tanya bunga kakak kelas Resha yang termasuk anak kalangan atas.

"Bisa tapi harga nya 50 ribu ya kak!" Jawab Resha tak tanggung tanggung mengasih harga.

Bunga mengangguk saja sebagai jawaban, toh menurut dia duit 50 ribu tidak ada apa apa nya. Nama nya juga anak Sultan.

"Nih kak udah Resha tambahin bonus, di jamin kak bunga pasti masuk surga," pungkas Resha mengulurkan tangan mengasih bungkusan rambutan 1 kilo nya itu kepada bunga.

"Serius res?" Jawab bunga antusias.

"Kalo Allah menghendaki itu ge kak" sela Resha dengan kekehan nya.

"Sialan," desis bunga merasa di permainkan sama anak satu ini.

"Lanjut antrian berikut nya!"

.
.

Tbc

OMG KOLOR IJO!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang