20{SALAH PAHAM}

645 81 2
                                    

Happy reading

                                      ******
4 pemuda itu masih mematung tak percaya melihat pemandangan yang di suguhkan di depan mata mereka ini.

Perut di kecup.?

Laki laki dan perempuan.?

Apa dia salah masuk?

"Heh! Lo anak kelas XI kan,?" Ujar tono.

"Lo!Mao berbuat yang engga engga di UKS? Wah parah Lo gue kawin juga nih sekarang!" Sarkas Arya tak habis pikir sama jalan pikiran pemuda di samping brankar itu.

Yuda memandang mereka dengan malas, berbuat yang engga engga?tidak ada sama sekali di kamus hidup nya untuk berbuat asusila terhadap siapapun.

Kebiasaan warga plus 62 memang sudah mendarah daging, sekali melihat mereka langsung menyimpulkan tanpa tahu kebenaran nya. Seharus nya tabayun di lestarikan agar mereka tidak termakan hoax murahan.

"Lo mao merkosa itu cewe?" Tanya nendra.

Yuda berdesis kesal apa apaan kakak kelas nya ini menuduh dia yang tidak tidak. "Lo!gila,"

Tara melangkahkan kaki nya menuju brankar, dia penasaran sama cewe yang berbaring di sana, wajah damai terpampang jelas di mata Tara, tapi Tara belum mengenali siapa perempuan itu karena rambut cewe itu menutupi sebagian wajah nya.

Menyelipkan rambut ke samping telinga Tara tergugu di tempat. "Boncel," lirih nya.

Memandang Yuda tajam dan segera memberi Yuda Bogeman mentah tepat di rahang tegas nya.

Buk~

Tidak tahu mengapa tiba tiba saja dia kesal melihat si boncel ini di cium perut nya oleh Yuda, Tara tidak tau bahwa Yuda adalah sepupu nya Resha.

Yuda meringis pelan dan berludah. "Maksud Lo apa?!".

"Lo Mao ngelecehin tuh bocah kan?!" Sinis Tara memandang rendah Yuda.

"Jangan asal nuduh! Lain kali cari dulu kebeneran nya biar nanti ga malu!" Sarkas Yuda berdecih, apa apaan orang ini Dateng Dateng mengganggu nya saja dan terus membogem nya begitu saja.

Tara terdiam sejenak meresapi kata yang di lontarkan oleh Yuda, nendra Tono dan Arya hanya menonton saja dari samping.

"Eh tadi apa kata Tara? Reshaa--" tono baru sadar bila perempuan yang ada di brankar adalah Resha.

"Hah Resha?"

"Telat goblog"

Resha yang mendengar suara ribut ribut mengerjakan mata sejenak, baru saja diri nya menjadi ratu di kerajaan es eh tiba tiba suara berisik membuat nya terbangun.

"Yuda!" Panggil Resha yang belum menyadari bahwa ada manusia lain selain diri nya dan juga yuda.

Yuda menoleh ke arah Resha dan segera menghampiri nya. "Kenapa hm? Masih sakit?"

Menguap sebentar Resha membulatkan mata tak kala ia melihat muka Yuda terdapat memar di rahan nya.

"Yuda kenapa? Kok ada memar si di pipi Yuda?" Tanya Resha kawatir. Tadi pas dia belum tidur tuh muka masih mulus mulus aja, lah sekarang?.

"Di bogem sama orang gila," jawab yuda.

"bangsat!"

Menoleh kesamping Resha mendapati 4 makhluk mars disini. "Kalian ngapain?"

"Lo tadi Mao di perkosa sama tuh bocah!" Ujar Arya menunjuk Yuda dengan jari telunjuk nya.

"Iya untung kita dateng nyelamatin Lo " bangga tono.

"Perkosa? Yuda mau perkosa Resha?" Cicit resha.

"HAHAHAHA" tawa Resha tiba tiba, mereka minus yuda mengerutkan dahi bingung.

"Yakali Resha di perkosa,kalian aneh!" Sinis resha.

Nendra yang sedari tadi diam berdehem pelan. "Tadi kita liat perut lo lagi di jilat sama si kuda"

"Yuda" sela Resha kesel.

"Iya itu maksud nya,"

"Apa si! Yuda tuh bukan Mao merkosa Resha! Dia lagi ngobatin perut Resha!"

"Perut Lo?"

"Iya, tadi perut Resha kena bola"

Mereka meringis menahan malu sudah menuduh yang tidak tidak apa lagi si Tara sampai membogem muka Yuda.

Tara pura pura batuk.  "Sory bro gua kira Lo Mao ngelecehin tuh bocah"

"Hmm" dehem Yuda sebagai jawaban.

"Kolor ijo! Ga demo lagi?" Ujar Resha tiba tiba.

Tara memandang wajah Resha yang cantik nan imut itu, ahh apa si Tara tuh bocah biasa aja, please otak hapus copyan muka nya di boncel satu ini.

"Nanti aja pan kapan,"

"Kolor ijo bolos ya!!" Tukas resha.

Yang di tanya Tara tapi Nendra,Tono dan Arya yang kelabakan.

Mereka memang bolos di pelajaran pak gundul karena belum mengerjakan pr, kalo mereka ada di kelas yang ada tuh guru malah ngehukum plus ngotbahin mereka.

Lebih baik mereka bolos dari pada meladenin pak gundul serundul tak kundul kundul.

Pak gundul termasuk jajaran guru killer di perwira sakti ini, kalo ngehukum tidak pandang gender. Hukuman nya sangat menyiksa para kaum yang membolos.

"Hayo ngaku!!" Tukas Resha

Yuda membaringkan Resha kembali. "Udah tidur gausah urusin titisan iblis!" Perintah Yuda datar.

"Bangsul!"

"Lo titusan Lucifer"

Umpatan Tono dan Arya yang tidak terima diri nya di samain oleh titisan iblis, apa apaan Yuda ini muka ganteng kaya mereka masa di samain Sama iblis kan ngga banget.

"Berisik! Sono Lo pergi ganggu aja!" Umpat Yuda.

"Diem kita lagi ngumpet! Males di kelas ada si gundul" ujar Tono.

"Sakit kuping gue kalo dengar tuh lambeh nya yang bau karma nyerocos di depan kelas" tambah Arya semangat, Nendra dan tata hanya menganggukkan kepala. memang benar apa yang mereka berdua katakan itu.

"Mata gue juga sering silau gara gara tuh pala nya yang gundul, mentang mentang pala nya gundul eh nama nya juga ikutan gundul"

"BAGUS!! SAYA CARIIN DIMANA MANA TERNYATA ADA DI SINI LAGI NGEGOSIPIN SAYA PULA!! GUNTING KUKU MENUNGGU KALIAN!!"

DEG

mampus gunting kuku

Anjir gimana ini.

Gua gamao.

Wellcome penyiksaan.

.
.
.

TBC.

OMG KOLOR IJO!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang