37{KULINERAN BARENG KOLOR IJO}

572 81 4
                                    

Happy reading

                                      *****
Resha tengah memandangi bebatuan di depan nya. Sekarang ini dia sedang berjalan kaki di sore hari.Mencari makanan di street food depan komplek dia sendirian.
Melangkahkan kaki menuju tempat kulineran Resha di kejutkan dengan kelakson motor tepat berada di belakang nya.

"Sendiri aja neng" ujar si pengendara motor itu.

Masih dengan posisi nya Resha tidak mau membalikan badan untuk melihat siapa si pengendara motor itu.

Apakah dia seorang copet? Atau penjahat kelamin. Ah Resha tidak tahu. Masih dengan pikiran seliweran nya Resha tidak menyadari bahwa pengendara motor ini sekarang berada di depan tubuh nya.

"Hei"

Terlonjak kaget tau tau ada di depan nya aja ni orang. Resha mengalihkan tatapan ke arah sang pengendara motor. "Astagfirullah.... Kolor ijo! Ngagetin aja!"

Tara terkekeh di atas motor memperhatikan raut wajah Resha yang menurut nya sangat menggemaskan.

Saat diri nya ingin pulang ke rumah, dia melihat Resha tengah berjalan seorang diri tanpa suami nya di tepi jalan raya. Tak mau menyia-nyiakan kesempatan yang gak akan datang dua kali Tara segera melajukan motor menuju doi.

Itung itung pdkt

"Mau kemana?"

"Mao minta minta di lampu merah!" Jawab Resha asal membuat Tara terkekeh kembali mendengar jawaban sang empu. Resha mengerutkan wajah bingung. Apa ada yang lucu sampai Tara terkekeh gitu.

"Minta minta kok pakean nya branded semua" kekeh Tara merasa lucu dengan jawaban Resha. Ada ada saja diri nya ini. Masa iya mau minta minta memakai pakaian yang tidak bisa di bilang murah ini.

Resha mendengus. "Gapapa biar high class!"

"Jadi si Eneng mau kemana nih?" Sela Tara.

"Kulineran" jawab Resha lugas.

"Mau Abang anterin gak?" Ujar Tara dengan seringai genit nya.

Bergidik ngeri Resha menggeplak tangan Tara yang kebetulan berada dekat dengan diri nya. "Apa si! Gapantes genit gitu. Jatoh nya kaya banci kurang belaian!"

Tergugu di tempat Tara mengelus dada sabar. Belum apa apa diri nya sudah kena semprot aja. Jadi gak yakin Tara buat naklukin Hati Resha.

Tak memusingkan Tara kembali berdalih dalam hati nya bahwa dia harus bisa menaklukan hati si boncel satu ini tak perduli bila badai menerjang diri nya harus bisa berdiri kokoh. Semangat Tara!.

"Yu gua anterin! Sekalian pengen cari makan"

Mengiyakan saja ajakan Tara. Toh untung ini bila diri nya di tampung oleh Tara saat ini.

Setelah Resha sudah duduk nyaman di belakang Tara segera melajukan motor dengan pelan. Menikmati setiap detik momen diri nya dengan Resha.

Dia tidak mau membawa kebut kebutan dengan membawa sang pujaan hati. Lebih baik diri nya menormalkan laju motor agar doi merasa nyaman.

Mereka sampai di gerbang streat food. Tara segera mencari parkiran dan memarkirkan motor yang selama ini menjadi kendaraan diri nya.

Melangkahkan kaki masuk di samping Resha menuju pedagang pedangan di dalam nya.

Banyak orang berlalu lalang untuk mencicipi satu persatu makanan yang berada disini. Makanan disini memang sangat terjangkau serta rasa nya sudah tidak di ragukan lagi.

"Kolor ijo! Kita ke stand corn dog yu!" Ajak Resha menarik tangan Tara tanpa persetujuan sang empu. Tara hanya pasrah diri nya di tarik oleh Resha. Apalagi di tarik ke KUA sangat mau pasti.

"Mbak. Saya mau Mozza chocomaltine nya 2 ya! Kolor ijo mau rasa apa---?"

"Sosis mozza kentang 1 aja!"

"Sosis mozza kentang nya 2 mba!"

Tara heran sendiri ini Resha beli segini banyak untuk diri nya saja atau untuk di bawa pulang.

"Saya ulangin lagi ya kak pesanan nya! Mozza chocomaltine 2 dan sosis mozza kentang 2. Sudah tidak ada yang mau ditambah lagi kak?" Ujar penjual itu dengan ramah.

"Udah mbak segitu aja" jawab Resha

"Di tunggu dulu ya kak, pesanan nya lagi di masak!"

Resha mengajak Tara ke bangku yang sudah di sediakan oleh penjual.

"Udah sering ketempat ini?" Tanya Tara membuka obrolan agar tidak awkard banget.

Resha yang memang tidak suka dengan suasana awkard menimpali omongan Tara dengan antusias. "Lumayan sering kalau Resha lagi kepengen nyari udara luar"

Tara ngangguk paham. "Sendirian aja kalo setiap kali kesini?"

"Ngga juga, kadang sama abang Resha kalo lagi malas sendirian"

"Permisi kak ini pesanan nya sudah siap!" Imbuh penjual tersebut menyudahkan obrolan mereka dengan membawakan pesanan Resha dan juga Tara.

"Jadi berapa mbak?" Ujar Resha.

"Harga mozza chocomaltine 1 nya 15 ribu. Dan yang sosis mozza kentang 14 ribu. Jadi total harga semua nya 58 ribu kak!" Pungkas penjual itu dengan se detail detail nya.

Resha mengeluarkan uang 60 ribu dari kantong celana nya. "Nih mbak--"

"Gua aja res yang bayar" sela Tara memberi uang itu kepada sang penjual.

Tentu saja penjual itu bingung mau mengambil uang yang di sebelah kanan nya ada sebelah kiri nya.

"Yaudah" jawab Resha tanpa ada drama memperebutkan siapa yang Bayar. Jadi untung kan diri nya.

Sang penjual sudah pergi setelah mengucapkan terimakasih.Tara dan Resha langsung menyantap makanan yang berada di atas meja dengan santai. Tidak ada keburu buruan.

Memperhatikan Resha makan Tara tersenyum di sela gigitan nya. Sungguh hari paling beruntung bagi Tara kali ini, karena bisa menikmati waktu berdua dengan sang pujaan hati.

Memfokuskan diri kepada sosis mozza kentang nya Tara tidak tahu kalau sekarang ini Resha tengah memandangi Tara dengan intens.

"Kolor ijo!" Panggil Resha.

Tara menengok ke arah Resha. Alangkah terkejut nya Tara memperhatikan Resha yang mengulurkan tangan ke arah sudut bibir nya dan mengelap entah apa itu.

"Nih" cerca Resha mengangkat tangan yang tadi ia gunakan untuk mengelap noda saus di sudut bibir Tara.

Tara mematung menikmati jantung nya yang sedang berdisko ria tanpa bisa di hentikan.

"Bun Tara di baperin sama bocah satu ini"
.
.

TBC.

OMG KOLOR IJO!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang