Flashback
XY University
Depok, Indonesia
around the end of the year 2009Thi menghembuskan asap rokoknya dengan kuat. Kakinya bergerak resah tidak sabar. Ia melihat kearah jam di tangan kanannya. Sudah pukul 5 sore. Berkali kali merubah posisi duduk di gazebo parkiran fakultas hukum. Motor-motor yang tadinya mengisi hampir seluruh halaman ini saja sudah berkurang jumlahnya. Jam perkuliahan sudah berakhir. Ia mengesah kesal. Kesabarannya hampir habis menunggu sang 'sahabat' selama lebih dari dua jam.
Pemuda itu hendak menelpon Tawan untuk kelima kalinya ketika seseorang menghampiri. "Thitipoom ya?" ia mendongak dengan wajah bingung lalu mengangguk. Thi tidak kenal laki-laki dihadapannya ini.
"Gue Harit, temennya Tawan. Dia nitip pesen pulang duluan aja katanya. Rapatnya belom kelar. Mau ngabarin lo tapi batre hp nya abis."
Seketika itu saja mulutnya refleks memaki. "Anjing."
Harit yang mendengar itu sedikit terkejut. "Eh maaf maaf. Bukan maksud ke lo kok nge-curse nya hehe." ujarnya cepat.
Harit tersenyum canggung. "Yaudah gue duluan ya." kemudian berjalan menjauh.
Thi kembali menghela nafas keras. Menyesap rokoknya untuk yang terakhir kali sebelum membuangnya ke aspal dan menginjaknya. Ia memutuskan untuk berjalan keluar area fakultas.
"Eh eh! woi!"
Thi menoleh, merasa ada yang memanggil. Benar saja, pemuda yang tadi berseru itu tengah berlari kecil kearahnya.
"Ini punya lo bukan?" ujarnya sembari menyerahkan sebuah map berukuran besar padanya.
Thi tersentak, astaga ia lupa. "Eh, ya ampun lupa gue. Makasih ya." ia berkata seraya mengambil map tersebut dari tangan sang pemuda.
"Aduh ampun deh pelupa banget gue akhir-akhir ini. Mana ini laporan abis nge-op. Aduh anjir ada yang kelupaan lagi gak ya?" Thi bergumam sembari sibuk mengecek barang-barang didalam tote bag miliknya.
Pemuda dihadapannya tanpa sadar mengulas senyum tipis. Memperhatikan Thi yang sedang 'sibuk' sendiri.
Cute, pikirnya.
"Eh... maaf ya gue jadi hebring sendiri. Makasih ya err...?"
"Jumpol, lo?" balasnya.
"Oh oke makasih ya Jumpol. Gue Thi, duluan ya."
"Eh tunggu."
Thi menghentikan langkahnya. Menatap bingung kearah Jumpol. "Lo anak mana? kayaknya bukan anak fakultas sini deh."
"Gue anak psiko. Tadi nyamperin orang mau balik bareng. Eh dianya rapat lama katanya." ujar Thi menjelaskan.
Jumpol mengangguk mengerti. "Pacar?"
Pertanyaan sederhana dan tiba-tiba dari Jumpol itu membuat jantung Thi berdetak kencang sepersekian detik.
Ragu.
Tapi Ia dan Tawan memang tidak ada status kan?
"Bukan, temen kok." ujarnya dengan senyum tipis.
Entah kenapa jawaban dari pemuda itu membuat Jumpol menghela nafas lega.
--Piece of Heart--
Jumpol memperhatikan sekeliling kantin yang ramai dengan seksama. Menajamkan penglihatannya untuk mencari seseorang ditengah kerumunan. Sekarang memang waktunya jam makan siang. Ia menenggak jus jeruk yang tadi Ia pesan sampai habis. Mengesah keras. Sudah dua jam dia duduk disini tanpa hasil.

KAMU SEDANG MEMBACA
Piece of Heart
Romancea Taynew FanFiction by Cielainsley Hanya sebuah kisah tentang Thitipoom dan Tawan. Dua insan manusia yang dengan sadar menitipkan separuh hatinya pada satu sama lain. Thi yang berjiwa bebas dan Tawan yang seorang pemikir ulung. Bagai dua kutub magne...