Setelah perdebatan yang panjang, akhirnya Gun menyetujui untuk mengambil project film bersama Off. Sebenarnya Gun tidak mau, tapi setelah percakapannya dengan Tay beberapa hari yang lalu membuat Gun kembali memikirkan keputusannya. Benar juga, ini hanya project film bukan series, hanya butuh beberapa minggu proses syuting, dan selesai.
Saat ini Gun sedang berada di kantor GMMTV untuk menandatangani ulang kontraknya, dia sedang menunggu kedatangan P'Yui dan Off, bukan mereka berdua yang terlambat tapi Gun yang datang terlalu cepat. Beruntung, Gun datang ditemani Tay hari ini. Pagi-pagi sekali Tay sudah datang ke rumah Gun untuk membangunkan pria mungil itu, menunggu nya bersiap dengan sabar, bahkan mau menunggunya hingga selesai meeting hari ini.
"Makan dulu rotinya Gun, kau belum sarapan sama sekali." Ucap Tay yang sedari tadi memperhatikan Gun hanya melamun tanpa menyentuh sedikitpun roti yang sudah Tay belikan.
"Aku tidak lapar P." Jawab Gun sambil menyenderkan kepalanya ke bahu Tay.
"Sarapan sedikit naa, jangan menunggu lapar dulu." Bujuk Tay, tak menyerah.
Lagi Gun hanya menggeleng, kemudian memejamkan matanya, nyaman. Tay tersenyum, lalu menarik bahu Gun agar semakin mendekat. Tay menciumi pucuk kepala Gun pelan, dia suka, Gun selalu wangi. Sementara Gun membiarkan Tay melakukan itu, lagipula hanya ada mereka berdua di ruangan ini. Perlakuan Tay membuat Gun mengantuk dan menghantarkannya menuju alam mimpi. Tay membenarkan posisi duduknya, sedikit menyadar, agar Gun bisa tidur dengan nyaman.
Atensi Tay teralih saat pintu ruangan meeting terbuka,
"Ssssttt, pelan-pelan Peng. Gun baru saja tidur." Peringat Tay pada Off yang baru saja memasuki ruangan itu.
Off menurut, melangkah sepelan mungkin, kemudian duduk di bangku yang tak jauh dari Tay dan Gun.
"P'Yui belum datang?" Tanya Off
"Belum, mungkin sebentar lagi." Jawab Tay tanpa melihat kearah Off, dia malah sibuk mengusap rambut Gun dari tadi.
Rahang Off mengeras, melihat pemandangan seperti ini di pagi hari membuat Off sangat kesal. Seharusnya dia datang telat saja tadi, dia terlalu bersemangat saat mendengar Gun sepakat untuk bermain film dengannya, membuat Off memutuskan untuk datang lebih awal dari rencana, tapi ternyata Tay malah ikut menemani Gun hari ini.
"Kau tidak ada jadwal hari ini Tay?"
Tay menggeleng, "Tidak."
"Sepertinya kau benar-benar serius dengan Gun, Tay."
"Peng, kau tahu bagaimana aku sejak dulu. Aku tak pernah seserius ini."
"Kenapa?"
"Kenapa apanya?"
"Kenapa Gun?"
"Hmm, terlalu banyak jika kau bertanya apa alasanku menyukai Gun. Haha."
"Cih. Salah satu nya?"
"Dia membuatku tenang, bukankah itu yang penting dari sebuah hubungan? Orang yang bisa membuatmu tenang setiap kali kau bersamanya? Aku seperti menemukan rumah."
"Gun membuatku menjadi pribadi yang lebih baik." Tambah Tay
"Kalau kau? Apa yang membuatmu menyukai Mild?" Tanya Tay balik
Off tertegun, benar, apa yang membuat Off menyukai Mild?
"Karena... Dia cantik?"
"Cih, itu alasan yang terlalu klise Off."
"Dia.. Wanita yang baik."
"Huh? Alasanmu payah sekali."
"Dia.. Wanita yang mandiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ending Scene [FINISH]
RomanceGun Atthaphan, 27 tahun, seorang aktor ternama asal Thailand. Jatuh cinta pada rekan kerjanya adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya. Jika ia berhenti akankah semua menjadi lebih baik? Tidak. Bukan itu pertanyaan nya, tapi.. bisakah ia berhenti? J...