"Ap-apa yang kau lakukan disini P'Mild?"
Gun melihat penampilan Mild dari atas sampai bawah, wanita itu hanya memakai bathrobe?
"Nong Gun? A-aku..."
Wajah Gun yang benar-benar terkejut melihat keberadaannya di condo Off saat ini, terlebih dengan penampilannya sekarang membuat Mild gugup dan ragu untuk melanjutkan perkataannya. Mereka berdua diam, tak ada satupun diantara mereka yang membuka suara. Mild menghela nafas, membulatkan tekadnya, menurutnya Gun memang harus tahu.
"Aku dan P'Off berpacaran." Cicit Mild pelan
Mild menatap kearah Gun, ekspresi terkejutnya tadi sudah tergantikan oleh ekspresi datar. Wajah Gun tidak menampakan ekspresi apapun sehingga sulit bagi Mild membaca apa yang ada dipikiran Gun saat ini. Mild menunggu Gun angkat suara, dia sudah menyiapkan kata-kata didalam otaknya kalau-kalau respon yang diberikan Gun tidak baik.
"Benarkah? Selamat."
Mild mengangkat kepalanya saat mendengar ucapan selamat dari Gun. Dia tersenyum, Gun tidak keberatan?
"Kau tidak keberatan? Ahh.. Syukurlah, ku rasa kekhawatiran P'Off selama ini sia-sia. Dia takut hubungan kami mengganggu pekerjaannya denganmu." Mild meraih kedua tangan Gun "Terimakasih kau sangat pengertian."
"Ini apa?" Tanya Mild saat menyadari Gun memegang sebuah kantong plastik.
"Untuk P'Off, aku tidak sengaja membelinya saat diperjalanan kesini tadi." Ucap Gun sambil menyodorkan kantong plastik tersebut.
"Ah benarkah? Oh, ini kan makanan kesukaan P'Off. Terimakasih N'Gun. Ayo masuk, kita makan ini bersama. P'Off sedang mandi, mungkin sebentar lagi selesai." Ajak Mild sambil menarik tangan Gun masuk.
"P'Mild.. Aku harus segera pergi, aku sedang terburu-buru, ada pekerjaan yang menungguku. Barusan aku baru saja dari condo P'Arm, jadi ku pikir sekalian saja kesini." Ujar Gun, berbohong.
"Benar-benar tidak bisa? Hanya makan sebentar Gun."
"Aku benar-benar harus pergi. Sampaikan saja salamku untuk P'Off. Permisi."
Mild melihat Gun yang pergi dengan tergesa-gesa, mungkin memang benar dia sedang terburu-buru, pikir Mild.
"Siapa?"
Mild dikagetkan dengan kehadiran Off dibelakangnya.
"Aww P'Off kau membuatku kaget. Ah itu.. N'Gun, dia baru saja pergi. Kau tahu? Ternyata N'Gun tidak keberatan sam-"
Sebelum Mild menyelesaikan kalimatnya, Off sudah lebih dulu berlari keluar.
"P.. P'Off! Kau mau kemana!"
Off terus berlari kencang kearah lift, berharap Gun masih berada disana. Namun saat dia sampai diarea lift Gun sudah tidak ada. Off menekan tombol lift berulang kali, tapi pintu lift tetap saja tidak terbuka. Kemudian, dia berlari kearah pintu darurat, apapun yang terjadi dia harus mencapai basement lebih cepat dari Gun.
Sementara Gun, pikirannya kosong, masih sulit untuknya mencerna apa yang dikatakan Mild barusan. Tiba-tiba air matanya mengalir, dada nya sesak, Gun memukul-mukul dada nya dengan sangat keras, berharap rasa sesaknya akan hilang. Gun ingin berhenti menangis, namun keadaanya berbanding terbalik, air matanya justru terus mengalir tak tahu diri. Beruntungnya, hanya ada dia di dalam lift, jika tidak dia pasti akan sangat malu sekarang. Segera setelah pintu lift terbuka, Gun berlari kencang untuk mencapai mobilnya. Namun tanpa sengaja dia menabrak seseorang.
"Gun?"
Gun mendongkakan kepalanya, "P'Tay?" Lirih Gun
"Kau kenapa? Apa yang terjadi? Kenapa kau menangis?" Tanya Tay beruntun
KAMU SEDANG MEMBACA
Ending Scene [FINISH]
RomansaGun Atthaphan, 27 tahun, seorang aktor ternama asal Thailand. Jatuh cinta pada rekan kerjanya adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya. Jika ia berhenti akankah semua menjadi lebih baik? Tidak. Bukan itu pertanyaan nya, tapi.. bisakah ia berhenti? J...