Chapter 5 - What's wrong with him?

2K 214 22
                                    

"Papii? Apa yang papii lakukan disini?" Gun sangat terkejut dengan kehadiran Off.

"Kenapa? Tidak boleh?" Tanya Off sambil memutari meja dan memilih duduk di depan kursi Gun.

"Tidak hanya saja.."

"Nong, katanya kau sudah lapar." Ucap Tay

"Ah iya.."

"Kalian saja yang pesan, aku apa saja, asal jangan pedas." Pinta off pada Tay dan Gun

Setelah selesai makan malam, mereka berbincang-bincang sebentar. Pandangan Off tidak lepas dari Gun, bahkan semenjak mereka memulai makan malam tadi. Gun yang merasa di tatap hanya bisa menundukan kepala sambil berpura-pura sibuk memainkan ponselnya. Padahal dia hanya meng-scroll menu, lalu Instagram, kemudian menu lagi, dan begitu seterusnya.

"Imut sekali." Ucap Off dalam hati

Kalau saja mereka tidak sedang berada di tempat umum, Off sudah pasti memeluk Gun saking gemasnya. Off mengeluarkan ponselnya, dan mengambil foto Gun. Dia tersenyum sambil melihat isi ponselnya. Sedangkan Tay yang melihat Off seperti itu, rasanya ingin muntah. Melihat Off tersenyum, bukannya terlihat bagus malah terlihat seperti Joker, pikir Tay.

"Lihat apa sih Jum? Jangan tersenyum seperti itu ah, membuatku geli saja." Ejek Tay

"Urus urusan mu sendiri Ai Tay." Sarkas Off

"Cih."

Gun yang melihat interaksi keduanya hanya bisa bisa menggelengkan kepala. Ia kembali membuka akun Instagram nya, ternyata Off membuat instastory.

"Papii buat instastory apa?" Tanya Gun dalam hati.

Ia terkejut saat melihat isi instastory Off. Setelahnya, Gun tidak bisa menyembunyikan senyum nya. Dia semakin menundukan kepala nya, berharap bahwa Off maupun Tay tidak melihat betapa merah wajahnya sekarang. Bagaimana dia tidak memerah? Isi instastory Off adalah dirinya sendiri.

"Gun, kau sakit? Kenapa wajahmu merah sekali?" Tanya Tay sambil memegang dahi dan pipi Gun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gun, kau sakit? Kenapa wajahmu merah sekali?" Tanya Tay sambil memegang dahi dan pipi Gun.

"Sialan. P'Tayyyy bisakah kau diam saja." Rengek Gun dalam hati

Off yang mendengar itu segera mengalihkan pandangan nya kepada Gun.

"Kau sakit?" Tanya Off khawatir

"Hah? Ti- tidak papii"

"Kita pulang saja, mungkin kau lelah." Ajak Off

Gun hanya menganggukan kepalanya, "Ishh semua gara-gara kau P'Tay" ucap Gun dalam hati.

"Oh iya N'Gun kau tidak perlu mengantarku, aku akan ke condo Arm dulu, jadi aku akan ikut dengan Off saja."

"Kok begitu, jadi aku pulang sendiri? Aku akan mengantarmu saja P'Tay, lagi pula kita searah." Tawar Gun

"Kau yakin nong?

Mendengar itu Off mengambil kunci mobilnya dan melemparkan nya pada Tay.

"Apaan nih? Bikin kaget saja." Protes Tay

"Kau bawa mobilku, aku akan naik mobil Gun. Agar dia tidak terlalu lelah." Ucap Off sambil berlalu dan menarik tangan Gun. Gun yang di perlakukan begitu, nurut-nurut saja. Lagipula dia juga suka. Hehe. Sedang Tay yang melihat itu..

"Modus." Rutuk Tay
.
.
.

Di dalam mobil, Off dan Gun tidak saling bicara. Gun bingung harus mengobrol apa.

"Papii.. kenapa bisa ada Siam?"

"Hmm? Ahh hanya kebetulan, aku sedang ada urusan di sekitar sana. Lalu Tay mengajakku makan malam. Ya sudah aku datang." Jelas Off

"Ohh.. "

"Lalu kenapa kau tidak meneleponku?" Lanjut Gun

Off berpikir sejenak, telepon? Ahhh.. dia lupa untuk menelepon Gun kemarin. Tiba-tiba Off meminggirkan mobilnya. Ia menoleh ke arah Gun, menatapnya sebentar, lalu ia meraih kedua tangan Gun dan meremasnya lembut.

"Maaf." Kemudian Off menghela nafas, "Aku lupa." Sambung Off

Gun yang melihat Off seperti itu menjadi tidak enak,

"Tidak apa papii." Gun tersenyum

Melihat Gun tersenyum, membuat Off sedikit lega. Setidaknya Gun tidak begitu marah lagi. Dia meraih kedua tangan Gun dan menciumnya bergantian. Jika kalian bertanya mengapa Off melakukan itu? Jawabannya, tidak tahu. Hanya ingin.

.
.
.

Saat ini mereka sudah berada di depan gendung condo milik Off. Mereka sudah sampai sekitar dua puluh menit yang lalu. Tapi sepertinya Off belum juga berniat untuk turun dari mobil Gun. Off bilang, dia ingin tidur sebentar. Karena beberapa hari ini dia tidak bisa tidur dengan nyenyak. Sedangkan Gun hanya memperhatikan wajah Off yang terlelap begitu nyenyak. Tampan.

"Hmm.. Aku tertidur berapa lama?" Tanya Off, dia membuka matanya.

"Dua puluh menit."

Off mengusap pipi Gun "Maaf membuatmu menunggu lama."

Gun hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya pelan.

"Menginap?" Tanya Off

"Tidak bisa, besok pagi aku ada shooting the gifted." Tolak Gun halus.

Off cemberut. Ia tidak paham dengan dirinya. Saat ini, yang jelas dia hanya ingin bersama Gun sedikit lebih lama.

Gun tertawa.

"Lusa ulang tahunku, kau akan datang kan?"

"Pasti."

Lagi. Mereka hanya saling menatap tanpa bicara.

"Masuklah ke condo papii, lanjutkan tidurmu."

"Mengusirku ehh?"

"Tidak papii~"

"Hahaha.. baiklah aku masuk"

Tapi bukannya keluar mobil, Off malah menatap Gun dengan tatapan penuh harap.

"Ada apa?" tanya Gun

Off tidak menjawab. Dia hanya mendekatkan pipi nya ke arah Gun. Melihat itu, Gun salah tingkah. Tak menunggu lama, Gun pun mencium pipi Off singkat. Off pun tertawa melihat wajah Gun yang sudah seperti tomat matang, lalu dia pun keluar mobil, melambaikan tangan, dan masuk ke dalam condonya.

Setelah Off masuk, Gun menyandarkan kepala nya ke kursi. Dia memejamkan matanya dan tersenyum. Dia tak habis pikir...

"Ada apa dengan papii hari ini.."

Author's note :

Manis.. itu yang terbesit saat aku melihat bagaimana hubungan OffGun dari luar. Dari banyak couple yang ada, gak tau kenapa, menurutku OG yang paling natural and sweet. Bukan berarti CP lain nggak ya, cuma gimana ya, pokoknya di mata aku OG tuh punya something different gituuu..

Spoiler : Chapter 5-6 masih aku buat sweet. Konflik muncul mulai chapter 7

Thanks to all of you, yang udah baca cerita aku. And please guys, support aku melalui vote and comment kalian.

Stay healthy, and ILY guys.



Ending Scene [FINISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang