Chapter 9 - Losing in confusion pt.2

1.8K 185 7
                                    

Off tengah menunggu seseorang disebuah basement gedung apartment. Dia sudah disana sekitar tiga puluh menit yang lalu, namun orang yang ia tunggu tak juga menampakan batang hidungnya.

"Jangan bilang dia berubah pikiran."

Tak lama muncul seorang wanita yang membuat senyum Off merekah. Wanita itu mengenakan dress dark blue dengan tas kecil di tangannya, manis sekali. Off segera keluar dari mobil untuk menyambutnya.

"Aku merindukanmu." Ucap Off, meraih tangan wanita itu

Wanita itu hanya tersenyum, kemudian menarik tangannya perlahan.

"Mana kuncimu? Biar aku yang menyetir."

"Kenapa? Biar aku saja"

"Aku tahu kau lelah P'Off. Kau baru selesai syuting kan?"

Memang benar, Off baru saja selesai syuting dan langsung menuju kesini, bahkan tanpa mengganti bajunya terlebih dahulu. Jika boleh jujur, tubuhnya seperti akan remuk karena semalaman dia syuting dan baru pulang sore tadi.

"Tak apa Mild. Aku masih kuat, kita mau kemana?"

"P jangan keras kepala, ku mohon berikan kuncinya."

Off yang melihat Mild mulai kesal akhirnya mengalah, ia tak mau membuat mood wanitanya semakin buruk. Ia meyerahkan kuncinya, lalu berputar untuk duduk dikursi penumpang.

"Kita akan kemana?"

"Suatu tempat, untuk makan malam."

Off tersenyum, ia merasa bahwa Mild sudah tidak terlalu marah, buktinya dia sudah mau makan malam bersama dengannya.

"Kau tidur saja, aku akan membangunkanmu ketika sampai."

"Tak apa?" Off tidak enak, namun tubuhnya juga sangat lelah, ia ingin tidur.

Wanita disampingnya nya hanya mengangguk.
.

.

.

Off terbangun saat mendengar suara Mild yang berusaha membangunkannya, ia mengedipkan matanya beberapa kali untuk mengumpulkan kesadarannya. Ia mengeryit saat melihat sebuah pekarangan rumah yang menurutnya terasa familiar. Tidak. Bukan familiar, dia memang mengenal tempat ini.

"Kenapa kesini?"

"Makan malam."

"Iya.. tapi kenap-" ucapan Off terpotong saat Mild keluar dari mobilnya dan berlari untuk menghampiri seorang wanita paruh baya yang berdiri menunggu didepan pintu rumah itu.

"Mae!" Mild segera memeluk erat wanita tersebut.

"Akhirnya.. kalian datang juga. Mae dan Pho daritadi sudah menunggu."

"Jalanan agak macet Mae, ya ampun, aku sangat merindukanmu Mae. Omong-omong dimana Pho?" Tanya Mild antusias

"Pho.. ah itu dia."

"Hey anak durhaka, kemari kau! Malah diam saja di mobil." Teriak pria paruh baya yang baru saja keluar dari rumahnya itu.

Off mengehela nafas, berjalan gontai kearah mereka.

"Sawatdee Khrap Mae, Pho." Sapa Off sopan

"Huh anak ini, jika bukan Mild yang membawa nya pulang, sepertinya dia benar-benar lupa dengan orangtuanya sendiri. Terimakasih Mild, berkat kau dia mau pulang juga." Sindir sang Ayah

Mild hanya tersenyum sambil mengangguk.

"Kau tahu bagaimana jadwalku kan Pho" Bela Off

"Tapi bukan berarti kau lupa pulang anak nakal!"

Ending Scene [FINISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang