Musik EDM menggema di seluruh penjuru ruangan, club malam selalu ramai seperti biasanya. Orang-orang menari dengan semangat, melupakan semua masalah mereka sejenak. Tapi tidak dengan wanita cantik yang satu ini, Mild, dia terus meneguk minuman yang berada di genggamannya, entah sudah gelas ke berapa, cukup banyak hingga membuat Mild terus meracau tak jelas saat ini.
"Sudah ku bilang kau itu harus hati-hati pada Gun, dia bisa merebut Off darimu kapan saja, tapi kau terus saja keras kepala bilang itu tak akan pernah terjadi." Ucap sahabatnya, Baifern, yang saat ini menemani Mild minum, dan meladeni semua racauannya.
"Haa.. sebenarnya jika di bilang merebut, itu aku, bukan Gun."
"Maksudmu?"
Flashback<<
Mild memainkan jarinya gugup, angin malam semakin berhembus kencang, hampir pukul dua pagi. Suasana rumah sakit bahkan sudah sangat sepi, tak ada seorangpun di taman ini, kecuali dirinya dan Gun.
"Ada apa?" Tanya Gun pelan
"Apa kau mencintai P'Off?"
Gun tertegun mendengar pertanyaan Mild barusan, memainkan ujung piyama nya, menimbang-nimbang haruskah ia jujur atau terus berbohong.
"Entah."
"Ku rasa iya." Tambah Gun
"Kau rasa?"
Gun menatap Mild tajam, "Perasaanku tidak penting, aku cinta P'Off atau tidak itu bukan urusanmu. Jika kau bertanya seperti ini karena takut aku merusak hubungan kalian, tenang saja, aku bukan tipe orang seperti itu. Aku datang kesini hanya untuk melihatnya sebentar, setelah itu aku akan langsung pergi jika kau mau."
Gun sudah beranjak dari duduknya, bersiap untuk pergi sebelum Mild menahan pergelangan tangannya.
"Duduklah sebentar, aku belum selesai."
Rahang Gun mengeras, berapa kali dia harus menjelaskan bahwa dia tidak ada niatan untuk merebut Off sedikitpun? Dia cukup tahu diri. Sedikit terpaksa, Gun duduk kembali.
"Aku dan P'Off sudah putus."
Gun menoleh, dia tidak salah dengar kan? Kenapa?
"Tadi sore P'Off menemuiku, dia bilang ingin mengakhiri hubungan kami."
Gun memilih diam, menyimak apa yang Mild katakan sampai selesai.
"Dia bilang dia salah tentang perasaannya, dia bilang dia tak pernah mencintaiku, hanya perasaan sesaat katanya. Cih, brengsek sekali."
Gun paham, wajar sekali jika Mild marah dan merasa sakit hati. Hubungan yang berjalan hampir dua tahun, di putuskan sepihak dengan alasan salah perasaan.. Gun rasa siapapun akan sakit hati jika di perlakukan seperti itu.
"Tapi itu bukan sepenuhnya salah P'Off sih, sejak awal aku tahu, aku hanya pelarian, tapi aku terus saja meyakinkan diri sendiri bahwa P'Off memang mencintaiku. Aku sangat menyedihkan ya?"
Gun membisu, tak tahu harus merespon seperti apa.
"Tadi sore dia bilang, dia mencintai orang lain."
Ada sedikit jeda dalam perkataan Mild, "Dan orang itu, kau."
Gun semakin meremas ujung piyama nya, dia sudah tau arah tujuan pembicaraan Mild, Gun memejamkan matanya, bersiap di salahkan dan menerima setiap makian.
"Itu sebabnya aku bertanya apa kau mencintai P'Off juga atau tidak."
"Aku tidak menyalahkanmu Gun."
Gun membuka matanya, menatap Mild yang saat sini sudah berderai air mata.
"Hubungan kami memang sudah hancur sejak awal."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ending Scene [FINISH]
RomanceGun Atthaphan, 27 tahun, seorang aktor ternama asal Thailand. Jatuh cinta pada rekan kerjanya adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya. Jika ia berhenti akankah semua menjadi lebih baik? Tidak. Bukan itu pertanyaan nya, tapi.. bisakah ia berhenti? J...