Chapter 4 - Friends know what we feel

2.1K 239 3
                                    

Jam sudah menunjukan pukul tiga dini hari, tapi pemuda ini belum juga tergugah untuk memejamkan matanya. Dia bergerak gelisah di bawah selimutnya. Berulang kali dia mengecek ponselnya, namun tidak ada tanda-tanda notif dari orang yang ia harapkan akan muncul.

"Huh.. Kau berjanji akan menelepon papii!"

Gun sangat kesal, karena Off mengingkari janji nya. Ia pun memutuskan untuk membuat instastory saking bosan nya menunggu kabar dari Off.

 Ia pun memutuskan untuk membuat instastory saking bosan nya menunggu kabar dari Off

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

@tawan_v reply your story

@tawan_v reply your story

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gun mematikan layar ponselnya mungkin berbicara dengan Tay adalah langkah yang tepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gun mematikan layar ponselnya mungkin berbicara dengan Tay adalah langkah yang tepat.

"Aku akan konsultasi dengan P'Tay besok!" Ucap Gun sebelum ia memejamkan mata dan akhir nya menuju ke alam mimpi.

.
.
.

Sebenarnya aku ingin segera pulang setelah pekerjaanku beres, tapi disini lah aku menunggu di depan condo P'Tay untuk hang out bersama. Yah, ini yang membuatku malas keluar dengan P'Tay, dandan nya lama!

"Nong.. maaf lama naaa." Ucap P'Tay segera setelah masuk mobilku, dengan nada yang di imut-imutkan. Aku hanya memutar bola mata malas.

"Ada apa?"

"Ada apa, apanya?"

"Ayolah gun, aku tahu kau sedang punya masalah."

"Kenapa sih P'Tay selalu tahu! Seperti cenayang saja." Sebal, dia selalu tahu suasana hatiku.

Ending Scene [FINISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang