Chapter 21 - I was made for loving you

2K 182 9
                                    

Sejak pagi Gun sudah disibukan dengan photoshoot beberapa produk, meninggalkan Off yang terus merengek agar Gun tetap tinggal. Gun tak habis pikir, mengapa sekarang Off manja sekali? Kemana Off cuek yang dulu?

Gun terus melirik ponselnya tak tenang, Tay sama sekali tidak membalas atau mengangkat telepon Gun sejak pertemuan terakhir mereka di rumah sakit. Gun benar-benar merasa bersalah, menggantung Tay selama setahun ini, seharusnya sejak dulu dia memperjelas bahwa perasaannya pada Tay hanyalah sebatas sahabat dan kakak saja. Gun pikir dia bisa mencintai Tay seiring berjalannya waktu, tapi nyatanya, keteguhannya runtuh lagi karena orang sama. Off, hanya pria itu yang bisa membuat Gun jatuh cinta berulang kali.

"Aku yakin P'Tay sangat membenciku sekarang."

Sedang berkecamuk dengan pikirannya sendiri, suara P'Kwang membuat Gun sadar dari lamunannya.

"Memikirkan apa sih Gun? Off? Aku yakin dia baik-baik saja."

"Bukan P."

"Lalu?"

"Apa kau melihat P'Tay hari ini?"

"Tay? Loh, aku baru saja melihatnya sedang mengobrol dengan New di lobby barusan."

"Hah?" Gun bangkit, berlari menuju lift, berharap Tay masih disana, mereka harus bicara!

Sesampainya di lobby, Gun hanya melihat New yang sedang duduk sambil menunduk.

"P'New."

New mendongkak, Gun mengeryit saat melihat wajah New yang terlihat sangat sedih sekarang.

"Oh Gun? Ada apa?"

"P kau baik-baik saja? Wajahmu pucat."

New mengangguk, "Aku tak apa, ada apa?" Tanya New lagi.

"Oh iya! P barusan kau habis mengobrol dengan P'Tay kan? Sekarang dia dimana?"

"Dia baru saja ke basement, mungkin dia masih berada disana kalau kau—"

"Terimakasih P'New." Gun segera berlari tanpa mendengarkan New sampai selesai.

"Ada apa?" Teriak New

"Ku ceritakan nanti!"

Gun berlari menyusuri semua area tempat parkir, berharap masih bisa menemukan keberadaan Tay disana.

"P'Tay!" Teriak Gun saat melihat pria yang ia cari sedang berjalan pelan menuju mobilnya.

Tay menoleh, "Shit."

Gun berhenti tepat di depan Tay, membungkuk dengan kedua tangan yang bertumpu pada lutut, nafas Gun terengah, "P'Tay kita harus bicara."

"Gun aku sedang terburu-buru sekarang, nanti saja ya?"

"P! Ku mohon, sepuluh menit, oh tidak, lima menit saja. Please." Cegah Gun saat Tay bersiap untuk pergi

"Baiklah. Kita bicara didalam mobilku saja ya."

Gun mengangguk, berjalan mengikuti Tay dari belakang.

Setelah beberapa menit di dalam mobil Tay, Gun tetap membisu, lidahnya kelu, ia jadi bingung harus memulai dari mana.

"Gun apa yang ingin mau bicarakan? Aku benar-benar harus pergi Gun, ada pekerjaan lain."

"Ah? I-ini.."

Tay menunggu Gun melanjutkan perkataannya, walaupun sebenarnya ia sudah tahu kemana arah pembicaraan Gun kali ini..

"Aku sudah punya jawaban atas pertanyaan P'Tay waktu itu, tentang kau yang memintaku untuk menjadi kekasihmu P."

Ending Scene [FINISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang