Chapter 22 - Is that alright?

1.8K 179 17
                                    

Gun fokus memainkan ponselnya, membuat pria mungil itu tak sadar jika kekasihnya memperhatikan sedari tadi.

"Lihat apa sih?"

"Uh? Oh bukan apa-apa. Sudah selesai?" Tanya Gun

Off harus menandatangani beberapa dokumen sebelum keluar rumah sakit.

"Sudah."

"Mau ke rumah orang tuamu dulu?"

"Langsung ke kondoku saja ya, aku lelah."

Gun mengangguk mengerti, kemudian mendorong kursi roda yang Off gunakan, kekasihnya itu belum bisa berjalan dan masih dalam masa pemulihan.

"Dokter bilang kapan kaki ku akan pulih?"

"Satu hingga dua bulan."

"Lama sekali."

"Salahmu sendiri." Ketus Gun

Off cemberut, melihat ke atas untuk melihat wajah kekasihnya, "Jangan marah~ Aku kan sudah minta maaf."

"Hmm."

"Gun~"

"Iya Papii.. Aku tidak marah."

"Hehe." Off menarik sebelah tangan Gun dan menciumnya sekilas.

"Menginap kan?"

"Tentu saja, kalau tidak, siapa yang akan mengurusmu Pak tua." Gun mencubit pipi Off gemas.

"Aku belum setua itu sayaanggg~"

Gun bergidik geli mendengar suara imut Off di tambah panggilan sayang yang dilontarkan pria jangkung itu.

"Kenapa ekspresimu seperti itu?" Kata Off merasa tersinggung.

"Haha aku hanya belum terbiasa dengan sikapmu yang seperti ini Papii, dulu kau tak pernah seperti ini."

"Kalau begitu biasakan, karena aku akan terus melakukan ini. Um? Um? Paham sayang?~ "

Gun terkekeh, menggelengkan kepalanya, "Iya iya baiklah."

"Oh iya Gun, lalu take scene terakhir film kita bagaimana?"

"Oh itu.. Kita kan sudah pernah take, hanya P'Nuchie masih ingin mengulang untuk mendapat hasil yang lebih bagus. Tapi karena kondisimu sekarang, akhirnya P'Nuchie memutuskan untuk memakai scene yang sebelumnya saja."

Off cemberut, "Ini salahku."

Gun mengusap rambut Off pelan, "Tidak ada yang menduga semua ini akan terjadi Papii. Santai saja, P'Nuchie juga maklum kok."

"Lalu premier film nya bulan depan kan?"

"Um."

"Masa aku akan tampil di depan publik memakai kursi roda ini?" Keluh Off

"Salahmu sendiri."

"Gun~"

"Bagaimana lagi kan? Lagipula kekasihku akan tetap terlihat tampan walau memakai ini."

Telinga Off memerah, "Kau memang pandai menggoda."

"Aku belajar darimu."

Off tertawa, sekarang adalah titik dimana Off merasa sangat bahagia. Mulai sekarang dia bisa bersama Gun, bisa terus menghabiskan waktu dengan pria yang sekarang berstatus kekasihnya itu. Off berjanji akan banyak beramal dan berdoa agar Tuhan terus membuat Gun berada disisinya.

.

.

.

Sambil melihat isi ponselnya, Gun mengigit ujung kuku jempol jarinya gelisah.

Ending Scene [FINISH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang