Igs papii berisi boomerang dia dengan p'Mild di dalam mobil. Igs ini di buat pada pukul dua pagi? Setelah melihat igs itu aku tak bisa tenang, dadaku terasa sangat sakit, tapi kenapa? Kenapa aku gelisah seperti ini..
Off calling
Aku tertegun melihat layar ponselku. Angkat atau tidak ya? Angkat saja Gun! Kau ini kenapa sih! Aku menghela nafas, tenang Gun tenang.
"Ha.. Halo papii"
"Sudah bangun?"
"Umm."
"Mau bertemu? Jadwalku kosong hari ini."
"Benarkah? Tapi-" aku ragu haruskah aku menemui nya atau tidak.
"Tidak bisa?" Tanya papii memecah lamunku.
"Tidak, tidak, aku bisa kok papii."
"Bagus, bersiaplah, aku akan menjemputmu jam 10. Okay?"
"Khap." Aku segera mematikan telepon nya, aku harus bersikap seperti apa saat bertemu dengannya?
.
.
.Suasana di dalam mobil sangat hening, tidak ada satupun dari kedua orang ini yang memulai pembicaraan. Si kecil lebih memilih melihat ke arah jendela dan memainkan ujung kemeja nya cemas. Sedangkan pria di sisinya tetap bungkam menatap lurus kearah jalan.
"Kau marah?" Tanya si pria memecah keheningan.
"Kenapa aku harus marah papii?"
"Kau diam saja dari tadi, tidak seperti biasanya."
"Aku hanya mengantuk, kita mau kemana?"
"Tidurlah, jika sampai akan aku bangunkan."
"Kita mau kemana?" Tanya Gun kedua kali.
"Suatu tempat. Percaya padaku kan?" Tanya Off sambil menatap ke arah Gun, Gun hanya mengangguk dan memilih untuk tidur.
Gun terbangun saat mendengar suara gemuruh ombak, laut?
"Sampai."
"Kenapa kita kesini?"
"Hanya ingin, kau tahu, aku sangat lelah dengan jadwal padatku akhir-akhir ini. Tiba-tiba aku ingin melihat laut, jadi aku mengajakmu kesini."
Gun hanya mengangguk lalu tersenyum. Keduanya saling menatap dalam diam. Entah apa yang ada di pikiran keduanya.
"Ayo!" Ajak Off sambil keluar dari mobilnya.
Kedua nya berjalan menyusuri pantai, lagi lagi mereka hanya diam dan menikmati pemandangan indah di hadapan mereka. Untung saja, cuaca di Pattaya tidak sepanas di Bangkok.
"Apa papii lelah? Kita istirahat saja dulu." Ajak Gun. Off pasti lelah setelah mengemudi sekitar 3-4 jam.
"Tidak." Jawab off singkat, ada jeda sebelum dia melanjutkan perkataannya.
"Aku minta maaf ya, akhir-akhir ini aku sibuk sehingga jarang bermain denganmu.""Tak apa papii."
"Lalu, kenapa diam saja? Jika memang kau tidak marah padaku."
"Emm sebenarnya.. boleh aku bertanya padamu?"
"Tentu saja"
"Itu.. tentang instastory mu tadi malam."
Gun merutuki dirinya sendiri, ia merasa bodoh karena mengajukan pertanyaan itu.
Off terdiam. Raut wajah nya seketika berubah.
"Ahh, lupakan papii! Aku ini kenapa? Haha" tawa Gun canggung
"Tak apa Gun, kemarin kan acara makan malam, kami pulang terlalu larut. Sedangkan Mild tidak membawa mobil dan di jam segitu susah sekali mencari taxi. Itu sebabnya aku menawarkannya tumpangan. Masalah instastory.. sebagai langkah promosi series kami? Jadi penggemar akan berpikir kami memiliki chemistry yang baik kan?"
"Oh begitu, iya juga. Ku kira kau dan p'Mild .."
"Gun, kau tahu, aku hanya ingin fokus pada karirku saja." Ujar Off memotong ucapan Gun
"Iya aku tahu." Balas Gun berusaha tersenyum.
"Kenapa? Jangan-jangan kau cemburu?" Goda Off
"Apanya yang cemburu, aku hanya penasaran!"
"Benarkah?" Tanya off dengan nada mengejek.
"Papii! Apa sih, mana ada!" Gun pun berlari, berusaha menyembunyikan wajah merah nya.
"Hey hey, mau kemana? Kau cemburu kan? Iya kan?" Ejek Off sambil berlari mengejar Gun.
Off berhenti sejenak, menatap punggung Gun yang semakin menjauh.
"Nanti.. Ya! Ku beri tahu nanti." Ucap Off dalam hati. Ia pun segera menyusul Gun kembali.
Author's note :
Cerita ini aku buat karena terinspirasi dari couple OffGun, kenapa? Semua nya berawal saat pertama kali aku mengenal Gun dari series Secret Seven. Dari sekian banyak pemain yang tampan, aku langsung jatuh cinta pada sosok Gun Atthaphan. Karena ya, memang dasarnya aku menyukai cowok-cowok yang cute sih hehe. Setelah itu aku mulai mencari tau tetang Gun, dan berakhir pada series Theory of Love. And shit! Aku semakin jatuh cinta pada Gun. Lalu..
KAMU SEDANG MEMBACA
Ending Scene [FINISH]
RomanceGun Atthaphan, 27 tahun, seorang aktor ternama asal Thailand. Jatuh cinta pada rekan kerjanya adalah kesalahan terbesar dalam hidupnya. Jika ia berhenti akankah semua menjadi lebih baik? Tidak. Bukan itu pertanyaan nya, tapi.. bisakah ia berhenti? J...