Rosé menatap PR nya dengan horor. Ah ayolah, ini bahkan hari pertamanya masuk dan sudah mendapatkan yang seperti ini. Shibal.
"Ngapain?" Rosé terlonjak kaget dan mengusap dadanya begitu melihat Irene masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dulu, terlebih kini Wanita beranak satu itu sedang memakai maskernya. Terlihat seperti hantu. Ups.
"Lagi tidur! Ya lagi ngerjain PR lah pake nanya lagi." Balas Rosé malas, sudah tau pake nanya.
Irene duduk disamping Rosé kemudian menutup buku yang sedang gadis itu tulis. "Gausah dikerjain."
Tanpa menjawab raut wajah bertanya putrinya itu, Irene membuka sheet mask nya itu terlebih dahulu.
"PR?" Tanya Irene kemudian terkekeh. "PR apaan, yang namanya pekerjaan rumah itu nyuci, ngepel, nyapu bukan nulis beginian."
Iya juga ya, batin Rosé jika dipikir-pikir. Eh tapi.. "Tugas bun bukan PR."
Irene hanya menangguk saja. "Itu pasti tugas dikumpulin minggu depan kan? Pas bagian pelajarannya lagi. Yaudah, kerjain aja ntar kalo udah deket. Selagi bisa besok kenapa harus sekarang."
Perkataan Buna ada benarnya. Rosé lantas menyimpan buku itu pada rak disampingnya lalu beranjak, hendak tidur.
"Ettt masa jam segini udah tidur." Ujar Irene lalu menarik Rosé agar kembali duduk. "Tadi Mark nelpon, katanya mau clubbing. Ada Lisa sama Ten juga. Ganti baju gih, bentar lagi mereka kesini."
Mata Rosé berbinar. Ia lantas berdiri dan membuka lemari bajunya. Mengambil baju yang akan digunakannya, sedangkan Irene, dia sudah keluar dari kamar Rosé.
Lima belas menit berlalu, kini Rosé sudah siap dengan tas selempang nya. Mendengar suara gaduh dari lantai satu, Rosé segera turun dan mendapati teman-temannya yang sedang makan.
Mark mengambil satu potong semangka berukuran besar, padahal ini malam hari, tidak baik mengkonsumsi yang seperti itu. Lisa mengambil satu slice pizza dan Ten memakan satu mangkuk bubur ayam. Tidak sulit mendapatkan semuanya, dalam hitungan detik makanan seperti itu akan tersaji cepat di meja makannya.
"Kalian mau jemput gue atau mau ngerampok sih?"
Lisa mencibir. "Tamu itu raja Fan, makan dulu lah. Lagian masih jam setengah delapan."
Ten mengangguk setuju. "Iya santai aja."
Rosé menghela nafas kemudian memainkan ponselnya sembari menunggu teman temannya selesai makan.
"Om Suho kemana?" Tanya Mark setelah semangka digenggamannya habis. Bertanya pada Irene yang kini menghampiri mereka berempat.
"Lagi mandi." Balas Irene. Lalu mereka berempat mencium tangan Irene bergantian. "Jangan pulang terlalu cepat ya! Gak usah pulang sekalian."
"Siap tante."
"Sip tante."
"Oke tante."
"Bacot Buna."
Mereka berempat melesat pergi dengan mobil berwarna silver terang dengan gambar karakter anime yang menghiasi cat pinggir mobil, Mark menyetir dengan kecepatan diatas rata-rata dan Ten duduk disampingnya sedangkan Lisa dan Rosé di kursi belakang.
Sebelum datang ke tujuan utama, mereka memilih untuk pergi ke pameran terlebih dahulu. Sebenarnya ini kemauan Ten dan Lisa, mereka berkata ingin membeli sesuatu.
Suasana disini sangat ramai padahal malam kamis. Suara kembang api menambah keramaian suasana pada malam ini.
"Gue sama Ten mau beri barang couple. Bye bye jomblo." Lisa berlari cepat menghindari pukulan yang akan dilayangkan gadis yang dipanggil jomblo olehnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETUA ✓
Teen FictionKetua gengster kalo bucin gimana ya? Highest rank : #1 in Yongrosé [30 jan 2023] #1 in Taeyongrosé [18 Apr 2023] #3 in Roséyong [18 Apr 2023] #3 in Rosé [20 des 2023] #5 in Jaehyun [4 agust 2022]