KETUA ✓

K : 18. Tahun Baru

"Siapa yang mau beli bahan bahannya nih?” Tanya Joni menatap anak Ginospa dan juga Rose yang katanya akan pesta BBQ, sebagai perayaan akhir tahun dan menyambut awal tahun kalo kata Dimas mah.

“Rose aja sih, cewek kan pasti lebih tau bahan bahan yang mesti dibeli.” Ujar Yuta menunjuk Rose. Kalo Rose sih oke aja, toh emang dia tau apa yang bakal mereka butuhkan.

“Ya masa gue sendiri anjir. Yang mesti dibeli tuh banyak sedangkan tangan gue kan cuman dua.”

“Kalo gitu Sama gue aja, cowok gini juga gue jago masak." sahut Dimas menawarkan diri.

“Sama gue aja.” — Taeyong.

Joni, Yuta dan Dimas kompak menoleh kearah Taeyong yang sudah memakai jaketnya dan membawa kunci motor dengan gantungan tengkorak milik Yuta.

"Tumben." Komentar Dimas. "Lo kan mageran orangnya."

"Gue sekalian mau beli pulsa." Ujar Taeyong.

Dimas menatap Taeyong tidak percaya.

Joni yang emang dari awal suka banget Taeyong deket sama Rose jadi kali ini dia pastinya ada di pihak Taeyong, lantas menepuk pundak Dimas dua kali. "Udah mending kita siapin alat panggangnya sama meja makan ke halaman belakang.”

"Ayok lah Jon gue juga ogah semotor sama mawar busuk."

“YA LO PIKIR GUE MAU GITU PERGI AMA LO PADIMAS COKLAT!" teriak Rose.

"Padimas stoberi aja Rose, cocok tuh sama mukannya yang merah." Yuta ketawa.

"SEKATE KATE EMANG LO TUYY!!" Dimas berteriak dramatis. Lalu dua jarinya menunjuk mata nya sendiri kemudian pada mata Rose. "FIKS KITA KEMUSUHAN!”

***

"Serius, gue baru ngeh kalo Dimas tuh sekarang jadi ngeselin bangett, mana mukanya julid banget lagi. Kesel banget kan anjir."

Di sepanjang perjalanan mereka menuju supermarket paling deket dari markas, Rose benar benar terus membicarakan Dimas  dan Dimas yang akhir akhir ini sering banget gangguin dia.

"Padahal dulu dia tuh nggak gitu. Pms kali dia."

Mereka berdua memasuki supermarket berdampingan membuat orang orang yang tengah menikmati kopi di luar supermarket mengiri dan tidak banyak juga yang merasa sakit hati melihat cowok incaran satu sekolah jalan sama cewek. Ya gimana ya, Taeyong itu ganteng banget juga terkenal banget sampai sampai mahasiswa dari berbagai univ aja pasti kenal sama dia.

"Lo kenal gak sama ketua Ginospa sma neo?"

"Oh yang mukanya kek anime hidup itu kan? Kenal."

Banyak orang yang mengenal Taeyong namun Taeyong sendiri tidak banyak kenalan.

Orang orang itu terus menatap keduanya sejauh mata mereka memandang. Dan tatapan orang-orang itu membuat Rose tak nyaman. Itu sebuah tatapan kebencian.

Taeyong mengambil keranjang, lalu mengikuti Rose yang sedang memilih apa yang akan mereka beli di sampingnya, kemudian saat Rose memilih sesuatu Ia langsung mengambil alih dan menatanya dengan rapih di dalam keranjang.

"Udah ya gak ada yang kelupaan?"

"Udah kayaknya." Balas Taeyong.

Mereka menuju kasir dan menghitung jumlah total belanjaan mereka. Lalu Taeyong membayarnya menggunakan kartu. Karena belanjaan mereka banyak banget, satu kantong kresek gak bakal cukup menampung semua belanjaan mereka.