"Lo dipanggil Jeffrey di ruangannya."
Rosé yang baru saja akan menghampiri Taeyong lantas berputar arah saat Joya berkata barusan, mengapa Jeffrey memanggilnya? Cukup aneh, akhir akhir ini Rosé tidak sering membuat masalah. Yeah, tidak sering bukan berarti tidak lagi.
Gadis berpinggang kecil itu menghampiri Jeffrey yang sibuk dengan map di mejanya. Tunggu, ada yang berbeda dari penampilannya, kali ini Jeffrey memakai kacamata bulat tapi itu tidak membuatnya terlihat cupu sama sekali, itu terlihat sangat keren. Jeffrey terlihat tampan seperti biasanya.
"JEFFREY MISS ME?"
Brak
Sebuah kotak pensil dari kayu terjatuh tersenggol sikut Jeffrey yang terkejut dengan kehadiran Rosé yang tiba tiba saja muncul di depannya sembari berteriak. Lantas Jeffrey mengelus dadanya, kaget.
"Mau gue bantuin gak elusin dada lo?" Tanya Rosé mendekat ke arah Jeffrey yang membuat ketua osis itu menurunkan tangan dari dadanya dan mulai membenarkan letak kacamatanya yang sedikit merosot. Salting.
"Ikut gue yuk." Ujar Jeffrey setelah berdehem membasahi tenggorokannya yang terasa seret.
"Ke KUA?"
"Bukan." Jeffrey menggeleng gelengkan kepalanya cukup kencang. Membuat poninya bergerak kesana kemari namun tidak membuat penampilan Jeffrey berantakan. "Ke sekolah sebelah. Gue mau ngasih surat ini ke Ketua osis di sana."
"Kenapa enggak lo titipin aja sama anak sana. Siapa tau ada kenalan lo misalnya." Saran Rosé.
"Gak bisa. Ini suatu kesepakatan yang hanya orang orang tertentu aja yang tau. Ntar kalo gue titipin takutnya malah dibuka trus dibaca."
Rosé hanya mengangguk kecil.
"Tapi kenapa gue?" Bingung Rosé. Sudah jelas dia heran karena dia bukan Pengurus Osis. "Kenapa gak Enu atau Jisya atau Joya atau Chaeyeon atau-
"Kalo lo gak mau gue bisa pergi sendiri." Potong Jeffrey dengan senyum manisnya seperti biasa, ralat. Ini kemanisan.
"Jeff kayaknya lo harus pake diabetasol deh soalnya senyum lo tuh kemanisan. Jadi harus diatur manisnya." Melihat senyum Jeffrey membuat jiwa jiwa fuckgirl Rosé meronta ronta.
"Bisa aja lo." Untung saja Jeffrey masih bisa mengatur debaran jantungnya.
Setelah bertemu Rosé dan merasa punya kesempatan. Jeffrey selalu merasa ingin hidup dan berusaha untuk tetap hidup meskipun Jeffrey sendiri tidak tahu apakah dia akan bertahan sampai akhir atau malah menyerah dengan takdir.
By the way Chaeyeon akhir akhir ini tidak mengganggu Jeffrey lagi setelah tau jika Jeffrey bekerja part time di perusahaan bakmi milik ayahnya. Entahlah atau memang iya, Chaeyeon tidak menyukainya lagi karena Jeffrey ternyata miskin.
Tapi itu bagus.
***
Jika tau akan seperti ini, Rosé memilih untuk tidak mengiyakan permintaan Jeffrey saja tadi. Ia benar benar bosan menunggu Jeffrey yang belum juga keluar dari ruangan osis sejak 30 menit yang lalu. Ditambah kedatangan para cowok yang sepertinya akan membolos di kantin.
"Widih ada cewek tuh."
"Rosélia bukan sih? Pentolan SMAN 127."
"Geulis pisan euy."
"Oit cewek, sini dong gabung. Kita nyebat nyebat dulu lah."
Rosé mengumpat dalam hati. Jika begini, Rosé harus gimana? Pergi pun gak tau harus kemana. Pengen ngilang aja rasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KETUA ✓
Teen FictionKetua gengster kalo bucin gimana ya? Highest rank : #1 in Yongrosé [30 jan 2023] #1 in Taeyongrosé [18 Apr 2023] #3 in Roséyong [18 Apr 2023] #3 in Rosé [20 des 2023] #5 in Jaehyun [4 agust 2022]