K : 1. Bukan Modus

15.5K 1.1K 379
                                    

"MINGGIR WOY MINGGIR!!"

Semua murid menepi memberi jalan untuk Fanny Rosélia, seorang 'murid baru' yang bobrok banget, non akhlak dan tentunya meresahkan karena begitu mengganggu.

Fanny Rosélia atau yang akrab disapa Rosé itu tersenyum bangga, kemudian berlari menuju kelasnya. sesekali menabrak orang yang berada di depannya, salah siapa tidak minggir.

Pak Rendy yang baru saja datang lupa menyimpan helmnya dan kembali ke parkiran itu menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Rosé, benar benar titisan sethan.

Melihat Bu Wendy yang berjalan ke arah kelasnya itu Rosé menambah kecepatan berlarinya hingga di belokan menabrak punggung seseorang hingga tubuh Rosé terhuyung jatuh.

Dan cowok itu hanya menatap Rosé sebentar lalu mengangkat bahu acuh. Dia berpikir jika perempuan yang menabraknya itu sengaja melakukannya karena caper.

"BANTUIN KEK ANJIR! LO GAK LIAT APA GUE JATOH GINI! BUTA LO MATA LO!!" Teriak Rosé masih dengan posisi yang sama, dia sedikit terkesima dengan cowok berwajah seperti anime didepannya.

Cowok tadi berbalik lalu menghampiri Rosé. Bukan, bukan untuk membantu melainkan berjongkok dihadapan gadis yang terduduk itu. Kemudian berbisik tepat di telinganya. "Mam to the pus, mampus."

"LO SIAPA ANJIR BERANI BANGET NGOMONG GITU KE GUE!!"

Cowok tadi terkekeh sinis. "Harusnya gue yang bilang gitu, lo siapa nyuruh nyuruh gue?" Kemudian berbalik meninggalkan Rosé.

Dengan susah payah Rosé berdiri kemudian menghela nafas menatap pintu kelasnya yang sudah tertutup rapat.

Tok tok tok..

"Masuk." Mendengar itu, Rosé dengan perlahan membuka pintu dan mendapati teman temannya yang menatap ke arahnya dan Bu Wendy yang hanya tersenyum manis.

"Maaf telat," Cicit Rosé pelan sembari menundukan kepalannya.

Bu wendy hanya tersenyum kemudian menghampiri Rosé dan menuruhnya untuk duduk.

"Gak dihukum bu?" Tanya Rosé heran, ah padahal dirinya ingin dihukum dan mendapatkan poin.

Lisa, teman Rosé sontak menatap horor kearahnya. Ini namannya dikasih kesempatan nyari kematian. Jika saja dekat, sudah dipastikan dirinya akan memukul kepala Rosé. Untung saja jauh, untung saja.

"Ini hari pertamamu sekolah setelah pendaftaran kemarin. Jadi saya maklumi." Balas Bu Wendy.

Rosé mengangguk, "Kalau besok-besok telat, dihukum?"

"Tentu saja."

Bagus! Mungkin besok dan besoknya lagi Rosé akan sengaja telat datang agar mendapatkan hukuman dan Poin. Rosé harus mengumpulkannya sebanyak mungkin. Semakin banyak poin yang terkumpul maka semakin sedikit kemungkinan dirinya mendapatkan beasiswa.

"Buka halaman 27......"

"Eh bangsul. Lo bawa liptint?" Tanya Lisa tidak sengaja melihat benda itu di tas Rosé begitu gadis itu membuka tasnya untuk mengambil buku.

"Kenapa emang? Muka lo biasa aja kali. orang biasanya lo juga bawa 'kan?" Acuh Rosé.

"Ini Rabu, bego."

"Ya terus?"

Lisa menepuk jidatnya, "Rabu kan gak boleh, suka ada razia."

"Serius lo?!" Kaget Rosé, tapi bukan kaget takut jika liptint ysl nya akan di razia. Tapi kaget senang, mungkin dengan ini Rosé akan mendapatkan point.

HAHAHA!

Baru saja dibicarakan, datang tiga orang ber-almameter osis . Satu cewek, dua cowok. Yang Rosé yakini akan melakukan Razia.

KETUA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang