K : 23. Basket dan Jeffrey

2.1K 374 116
                                    

Taeyong memutuskan untuk ikut ke rumah Rosé meskipun dia tau suasananya kini sedikit canggung. Mereka berangkat ke rumah Rosé menggunakan motor ninja kesayangannya dan kunci markas Taeyong kasih ke Dimas yang baru saja datang tadi.

“Wah.. Taeyong ya?”

“Iya. Taeyong om.”  Taeyong lantas menyalimi tangan Suho yang dia tahu adalah ayah dari kekasihnya itu disusul oleh Rosé yang mencium tangan Suho. Sepertinya baru saja pulang bekerja, terlihat dari setelan bajunya.

“Buna mau ngapain sih? Baba tau gak? Katanya ada orang baru di rumah.” Tanya Rosé pada Suho. Mereka bertiga saat ini masih di ruang tamu, sepertinya Buna dan Ajun juga ‘orang baru’ berada di ruang televisi karena terdengar suara berisik dari sana, yang di dominasi suara Ajun.

“Baba gak tau sih, tapi tadi sekilas Baba liat cowok kayaknya seumuran kamu, dia juga pake seragam sekolah kamu.” Ujar Suho membuat keduanya sama sama terdiam, tak melanjutkan langkahnya.

“Paling Mark atau Ten.” Tebak Rosé namun Suho menggeleng mendengar tebakan itu.

“Kalo mereka mah, Baba juga pasti kenal dan langsung tau.”

Rosé mengangguk angguk menanggapinya, benar juga apa yang dikatakan Babanya itu, tidak mungkin Mark ataupun Ten apalagi Lisa, Baba nya bilang cowok bukan cewek yang berarti kemungkinan besar adalah anak cowok seangkatan sama Rosé yang entah siapa dan apakah Rosé mengenalnya?

“Menurut lo siapa?” Rosé menoleh pada Taeyong yang hanya berdiri di sebelahnya dengan pandangan yang sulit diartikan.

“Ha? apa?”  Taeyong mengerjapkan matanya.

“Menurut lo yang dimaksud Buna siapa yaang?” Rosé mengulangi perkataanya.

“Yang? Yong kali. Nama gue ‘kan Taeyong bukan Taeyang.”

“Yang itu maksudnya sayang, Taeyooong.” Rosé mencubit pipi Taeyong yang terlihat kebingungan. “Otak nya lagi tidur kayaknya makannya gak konek, kecapean gara gara ngafalin Trigonometri.”

“Em.. iya kali?” Taeyong mengalihkan pandangannya, salting karena Rosé memanggilnya Sayang, mungkin karena selama hidupnya Taeyong tidak pernah dipanggil sayang jadi jangan heran mengapa reaksi nya seperti ini.

“Jangan jangan Jeka?” Rosé masih menebaknya, enggan membuka pintu ruang tv. “Eh tapi mau ngapain?”

“Buka aja pintunya biar tau.” Sahut Taeyong, sebenarnya dia juga degdegan untuk tau siapa cowok yang Buna Rosé maksud, ahh bukan untuk dijodohkan dengan Rosé ‘kan?

“Okeyy.” Rosé membuka pintu membuat tiga orang yang sedang berbincang itu kompak menoleh padanya dan Taeyong yang berdiri di belakangnya.

“J-JEFFREY?!”

“R-Rosé?”

Keduanya sama-sama terkejut. Rosé tentu saja karena tidak menyangka jika orang baru yang di maksud Buna nya adalah Jeffrey, tidak sama sekali. Sedangkan Jeffrey terkejut karena ternyata cewek urakan yang diceritakan Irene adalah Rosé yang ini, temannya di sekolah.

“Jadi orang baru yang dimaksud Buna itu Jeffrey?” tanya Rosé pada Buna nya.

“Kamu Kenal emangnya?”

KETUA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang