Source: Youtube : Hamrom gasa
.
.🌕
"Saya bersyukur rapat besar hari ini berjalan dengan baik, tinggal menunggu persetujuan dari kepala daerah Green Forest Island agar kita bisa melakukan peliputan disana."
"Saya pun merasa lega."
"Ngomong-ngomong saya pikir kau tidak akan masuk kerja, kau sangat sibuk bersama Yoohyeon."
Gahyeon berlalu dari hadapan rekan kerjanya, memimpin berjalan di depan menuju ruangan CEO.
"Saya pasti masuk, bagaimana pun perusahaan ini segalanya.." Sanggah Dami tak mau kalah.
Gahyeon melirik tajam sebelum membuka knop pintu. "Jangan ada yang disembunyikan dari kami." Ucapnya dingin lalu masuk ke ruangan di hadapan nya.
Dami menghela nafas kasar, mengusap wajahnya yang kusut. "Maafkan aku belum siap bercerita tentang hubungan ku dengan Yoohyeon, sekarang aku hanya ingin fokus pada project penyelamatan hutan hujan di Green Forest Island." Batin Dami.
Tak ingin kakak-beradik Lee menaruh curiga, Dami segera menyusul Gahyeon ke dalam ruangan, duduk di sofa tempat dimana ia biasa menghabiskan waktu luang sebelum pulang.
"Ada laporan baru dari Elkie, ternyata CEO Happyface Company sudah turun ke lapangan untuk meninjau lahan, sudah pasti banyak masyarakat setempat yang menolak mega proyek tersebut karena hutan hujan disana merupakan paru-paru yang berharga." Ucap Siyeon serius, memandang Dami dan Gahyeon yang sedang meminum teh.
"Tidak salah kita mengirim Elkie kesana, dia sangat cekatan dan gerak cepat." Sahut Gahyeon yang masih tampak santai.
Dami membenarkan posisi duduknya agar lebih nyaman, menumpangkan dagu nya di tangan. "Saya yakin, akan ada demo besar-besaran..." Ucapnya serius.
"Kau benar, itu yang di informasikan Elkie. Besok pagi akan ada demo besar-besaran untuk menolak proyek tersebut, beberapa kru dan tim akan di kerahkan ke lapangan." Balas Siyeon, ia membetulkan kacamata nya yang sedikit turun, lalu beralih kembali ke layar laptop.
"Yang saya takut kan ada korban jiwa, apa kita harus menyelidiki lebih dalam lagi seperti yang di bahas dalam rapat?" tanya Gahyeon.
"Tidak, itu bukan kapasitas kita sebagai perusahaan media, biar itu menjadi tugas dan kewenangan Komisi Pemberatasan Korupsi." Bantah Siyeon santai.
"Di samping itu, anggap saja sebagai wujud rasa kemanusiaan! Ayolah, setidaknya kita mempunyai sedikit bukti tentang kasus suap yang di lakukan kedua belah pihak." Dami berusaha membujuk atasannya, ia hanya ingin proyek tersebut di batalkan.
Siyeon menghela nafas perlahan, menatap Dami dalam. "Jika atas dasar rasa kemanusiaan, jangan libatkan perusahaan. Bukan kah kau berteman dengan Minji? Silahkan bahas secara langsung dengannya, saya hanya tidak ingin pemerintah kembali mencekal perusahaan kita." Ucapnya pelan, berusaha menyelami pemikiran sahabatnya.
"Ya saya paham, terimakasih atas saran nya." Dami tersenyum kecil, menepuk bahu Siyeon yang tegap.
"Ngomong-ngomong bagaimana kabar pacar kau itu?" tanya Gahyeon tanpa mengalihkan pandangannya pada ponsel yang sedang dimainkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
INFJ-A : Alter Ego
FanfictionDeja Vu membawa seorang pria bermata elang kembali pada titik terendah dalam hidup, dalam bayangan sebuah Red Sun ia terus bertahan menjalani tiap kepingan luka lama meskipun Full Moon berteriak seperti sebuah PIRI. Good Night, kalimat yang sangat i...