Jazz Bar

64 13 0
                                    

Source: Youtube - Zaty Fahrani

...



   "Jadi bagaimana hasil pertemuan dengan Presiden tadi?"

   "Tidak membuahkan hasil, beliau menolak perjanjian antara Dreamcatcher Corps dengan pemerintah dan kita diperintahkan untuk tidak ikut campur terkait masalah tersebut."

  "Bagaimana bisa? Jika kita hanya bediam diri dan mulut kita di kunci, sama saja pemerintah membiarkan pembodohan merajalela di negara ini."

   "Bahkan Presiden melarang kita menyiarkan kasus ini ke media manapun..."

   Dami mengucapkan kalimat pamungkas yang membuat anggota rapat lainnya terkejut, terutama Lee Gahyeon yang menjadi ketua dalam rapat.

  "Ini tidak bisa dibiarkan Lee Yoobin, bagaimanapun juga kita harus tetap bergerak." Gahyeon mendengus kesal, lalu menutup laptopnya mengakhiri meeting internal.

   "Kau mau kemana Lee Gahyeon?" tanya Siyeon, ia menahan tangan adiknya secara paksa.

   "Saya ingin menemui Presiden secara langsung.." Ucap Gahyeon dingin.

   "Tidak bisa seperti itu, kau harus mempunyai jadwal resmi." Sela Dami diantara keributan Gahyeon dan Siyeon.

   "Tadi saya sempat bertemu dengan Sua." Ucap Siyeon singkat membuat Gahyeon melemas dan duduk kembali.

   "Sua? Apa yang dia lakukan disana?" tanya Gahyeon mulai khawatir.

  "Saya tidak tahu secara pasti, dia tidak berubah seperti yang di harapkan."

   "Sudah saya duga, manusia sepertinya tidak akan berubah menjadi lebih baik karena otaknya sudah terdoktrin." Gahyeon menggeram kesal, diperparah dengan keadaan Siyeon yang tiba-tiba melemas dan menelungkup di atas meja.

   Dami berdehem kecil, merasakan hal aneh yang tak diketahui nya. "Sua? Siapa dia?" tanya nya penasaran.

   "Monster paling mengerikan di muka bumi ini." Sahut Gahyeon penuh penekanan.

   Dami menghela nafas kasar. "Maksud kalian, Kim Bora?" tanya Dami, mendapat dua anggukan dari rekan kerjanya.

   "Kita harus mencari tahu, apa yang dia lakukan di istana Presiden, jangan sampai kita lengah." Perintah Gahyeon tegas, kemudian ia mengemasi berkas dan pergi dari meeting room.

   "Gahyeon akan pergi kemana?" tanya Siyeon lemas.

  Dami mendekat dan mengusap pundaknya. "Kau tenang saja Lee Siyeon, dia tidak akan ke istana Presiden. Gahyeon adalah wanita yang cerdas dalam mengambil langkah, sudah pasti dia akan merencanakannya terlebih dahulu. Sekarang tenangkan dirimu, sebentar lagi jam makan siang."

   "Untuk anggota rapat yang lainnya jam istirahat telah tiba, terimakasih telah hadir dalam rapat internal hari ini. Mohon kerjasamanya, jangan menyerah untuk mengungkap kebenaran." Ucap Siyeon tegas, menutup rapat karena Gahyeon sudah keluar ruangan terlebih dahulu, anggota rapat lainnya meninggalkan ruangan dengan wajah kecewa. "Kita ke cafetaria sekarang, jam 2 siang kita lanjutkan pembahasan kasus ini dengan staff terkait yang ikut meliput kedua kali."

   "Okay, saya harap akan segera menemukan titik temu." Sahut Dami tetap tenang.



INFJ-A : Alter EgoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang