INFJ-A : Alter Ego

What?

Source: Youtube - Happyface entertainment

♥

   Setitik cahaya yang bersinar semakin pudar, hanya berbekal lilin putih yang membantu menerangi jalan keluar. Udara dingin terasa sangat menusuk, hening tanpa suara, gelap dan dalam.

   Pria berambut hitam mempercepat langkah kakinya yang terasa berat, seperti tersesat namun ia masih berada di dalam ruangan yang sama. Lilin mulai meleleh seiring berlalunya waktu yang telah di lewati, sampai ia terbentur cermin besar yang berdiri kokoh di hadapan nya. Perlahan ia mengusap cermin tersebut, menatapnya penuh tanda tanya, tak ada pantulan bayangan nya di depan, ia tersentak hingga mundur beberapa langkah, hampir kehilangan satu-satunya peneranganan yang berada di tangan kanannya.

  "Hei! Jangan takut..." Ucap seseorang yang berada di dalam cermin.

  "Kau siapa?!!!" tanya sang pria masih tak percaya.

   "Aku adalah Alter Ego mu, yang telah berhasil kau lepaskan."

  "Alter Ego?"

   "Aku adalah Singine, Alter Ego yang kau bentuk karena rasa benci dan dendam yang terus menumpuk hari demi hari, hingga menguasai tubuh mu saat kau mengingat segala hal tentang Kim Bora."

  "Singnie? Kim Bora? Alter Ego? Lalu siapa aku?" tanya sang pria dengan frustasi.

   "Kau adalah Lee Siyeon, kau adalah dirimu yang sesungguhnya, kau akan selalu terperangkap dalam lucid dream jika kau tak bisa berdamai dengan dirimu sendiri, meskipun kau telah membuang ku sejauh mungkin."

   "Meksi gelapnya matahari terus mencoba menelan, aku telah tumbuh seperti duri kaktus, seperti bunga yang tumbuh di padang pasir, gersang namun dapat bertahan di tengah panasnya gurun."

   "Kau harus keluar dari mantra sihir, bangun dan keluarlah dari mimpi yang penuh dengan labirin, temukan kedamaian dan kebahagiaan mu sendiri, jangan pernah panggil aku untuk kembali."

   "Mantra sihir?"

   "Ya, mantra sihir adalah emosi yang menggerakan perasaan mu. Tergantung bagaimana cara kau bersikap, jika ingin melanjutkan kisah dengan Kim Bora, jangan pernah bawa aku kembali ke dalam kisah tersebut."

  "Guncangkan aku, carikan aku jawaban dari mimpi buruk ini!!! Singnie, genggamlah tangan ku, terangi aku agar aku terbangun."

   "Apa? Aku tidak mendengar mu?"

   "Biarkan aku terbangun!"

   "Apa?"

   "Singnie! Jangan pergi!"

   "Apa!!! Lee Siyeon, peganglah tangan mu sendiri, terangi diri mu sendiri dengan lilin itu, carilah jalan keluar, singkirkan semua rasa benci dan dendam, hidup lah dengan damai."

  "Singnie!!!"

  "Selamat tinggal!!"

  "Singnie...!!!"

....

....

   "Oppa? Hey!!! Kau kenapa?"

   "Singnie, jangan pergi!"

   "Oppa!!! Bangun! Hey!!!"

   "Astaga! Mimpi, apa aku cuma bermimpi?"