Source: Youtube - Dreamcatcher official
🔥
Keringat dingin bercucuran dari pelipisnya, kertas-kertas penting itu? Sudah berserakan di lantai. Ia memegang kepalanya yang terasa berat dengan tangan kiri, menumpu tubuhnya pada meja persegi yang terbuat dari kayu mewah sedangkan tangan kanannya masih menggenggam telpon yang masih terhubung.
"Tutuplah telponnya dan berhenti bekerja, kau sudah terlalu lelah Yeon."
Mendengar saran dari sahabatnya, ia segera menutup telpon dan menelungkup di meja.
"Aku tidak apa-apa Yoo, matahari di luar sudah tertidur tetapi pikiran ku masih liar." Pria yang di panggil Yeon mendongak ke arah sahabatnya yang masih betah berdiri.
"Jangan memanggil ku dengan nama itu, my name is Dami."
"And my name is Siyeon, sudahlah jangan berdebat hal yang tidak berguna Dami."
"Apakah setelah ini kau akan menghilang?" Dami mengikuti Siyeon dari belakang, tangan nya sibuk menahan Siyeon agar tidak pergi, namun...
Siyeon mendelik tajam. "Aku tidak pergi, meskipun labirin selalu berubah setiap waktu. Pergilah ke tempat tidur, tutup pintu mu rapat-rapat."
Mendengar penuturan Siyeon, membuat Dami membeku seketika, mengedipkan matanya perlahan lalu pergi dari hadapan Siyeon.
Setelah merasa semuanya aman, Siyeon meneruskan langkahnya keluar dari penthouse. Tak butuh waktu lama baginya untuk sampai ke tempat tujuan, tanpa kendala.
"Harus ku katakan berapa kali, bahwa aku tidak suka di abaikan seperti ini."
"Aku tidak mengabaikan mu."
"Berhenti berkilah, sadari sikap mu itu sebelum semuanya terlambat."
"Sikap ku memang seperti ini sedari dulu..."
"Ketika kabut mulai menyelimuti mu, kau tidak akan mengingat ku lagi."
"Kau ini bicara apa? Putuskan telponnya."
🔥
Siyeon menghentikan mobil nya di tepi pantai, angin malam di area tersebut sangat kencang namun ia tetap melanjutkan langkahnya dengan kaki telanjang.
Ombak kecil menyelinap di antara jari kakinya, pria lain mungkin tidak akan berani datang ke pantai seorang diri pada dini hari, namun tidak dengan Siyeon. Ia duduk di atas bebatuan besar, memeluk lututnya yang terbungkus celana panjang.
"Wolfie?" panggil seorang wanita dari arah belakang, sontak Siyeon menoleh dan bersenyum hangat.
"Hey, kenapa lama datang?" Siyeon mengulurkan tangan untuk membantu wanita tersebut menaiki batu besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
INFJ-A : Alter Ego
FanfictionDeja Vu membawa seorang pria bermata elang kembali pada titik terendah dalam hidup, dalam bayangan sebuah Red Sun ia terus bertahan menjalani tiap kepingan luka lama meskipun Full Moon berteriak seperti sebuah PIRI. Good Night, kalimat yang sangat i...