Source: Youtube - Dreamcatcher official
🦋
Siyeon POV
Satu hari lagi tahun akan berganti, setelah pertemuan dengan Bora, semua semakin terlihat jelas. Selama perjalanan hidup, aku mekar tanpa warna seperti bunga mawar putih. Hari-hari yang telah ku lewati tak ada artinya untuk dikenang, pada akhirnya itu adalah sebuah kisah seperti mimpi yang menjadi kenyataan.
Semua orang pun seperti itu, mengalami kepahitan dalam hidup, namun akan hilang seiring turunnya butiran salju. Tanpa adanya harapan, meskipun aku harus mekar seorang diri, aku tidak merasa kesepian karena itu adalah pilihan ku, untuk jalan hidup ku.
Pada akhirnya, aku adalah warna yang tersisa dalam kenangan, nama yang telah layu dan memudar. Meskipun ia telah berjanji, keajaiban hanya datang untuk ku. Meskipun aku melupakan nya karena kelopak bunga telah berjatuhan, namanya masih terngiang, aromanya terus menyebar seperti setangkai mawar biru.
Aku selalu mencoba untuk menghapus aroma yang menyebar itu, namun semakin aku mencoba menghapus nya, itu semakin menutupi ku dari kedamaian. Karena nya aku mencoba untuk tetap hidup dan terbiasa dengan kehadirannya, menambahkan sedikit hadiah dari masa lalu, sebuah dreamcatcher yang dibuat khusus olehnya untuk masa depan. Hari kemarin begitu cerah, bahkan salju telah berlalu, namun aku masih menjaga nya di lubuk hati. Justru aku merasa semakin menjauh adanya, hari ku yang bersinar meresap dengan indah.
Masa lalu yang terhitung jumlahnya mulai menyebar bersama angin sepoi-sepoi yang bertiup perlahan, sekarang akhirnya aku bisa mewarnai dunia ku sendiri, itu bukanlah kesalahan karena itu adalah pilihan. Aku ingin menjadi warna ajaib yang menghangatkan dengan kelap-kelip dan mempesona, seperti setangkai Rose Blue.
"Oppa? Sampai kapan kau mau melamun seperti itu, ayo kita siapkan semuanya untuk pesta tahun baru, yang lain sudah menunggu di taman belakang!"
Itu suara Gahyeon, adik ku yang paling menggemaskan. Beruntung gendang telinga ku masih aman sampai saat ini karena terus mendengar suaranya yang nyaring dan bising, sudah terlalu lama aku melamun seorang diri di balkon, sampai Gahyeon menyusul ke kamar.
"Kecilkan suara mu Gahyeon, oh ya sudah ada siapa saja di taman?" tanya ku pada Gahyeon yang sudah berjalan di depan, adik menyebalkan.
"Ada ibu, Dami, Yoohyeon, nenek Kim, Pengacara Choi, Dokter Hwang dan istrinya, aduh siapa lagi ya..." Gahyeon menghentikan langkahnya dan berbalik arah sehingga berbenturan dengan ku, ia sangat ceroboh.
"Kau ini!!! Kenapa tiba-tiba berbalik??" tanya ku dengan kesal.
Gahyeon tertawa keras seraya mengusap keningnya yang sakit. "Maaf, aku hanya memastikan mu mengikuti ku atau tidak. Ah iya iya, tadi sudah ada Handong, Minji, Sorn, Elkie, dan Sua..." Lanjutnya polos, kemudian melanjutkan langkah menuju taman belakang.
"Padahal masih siang, namun semua orang sudah berkumpul dirumah ku." Gumam ku seorang diri, bisa-bisanya Gahyeon mengundang banyak orang untuk merayakan pesta tahun baru di rumah ku.
Sesampainya di taman belakang, aku melihat Dami dan Minji sedang memasang dekorasi tumblr light di atas pepohonan yang tidak terlalu tinggi, Sua dan nenek Kim membantu ibu menata meja makan yang sangat panjang, Yoohyeon dan Handong diberikan tugas menata lilin oleh Gahyeon, sedangkan yang lainnya sibuk meniup balon berwarna-warni, entah akan menjadi pesta seperti apa malam nanti.
KAMU SEDANG MEMBACA
INFJ-A : Alter Ego
FanfictionDeja Vu membawa seorang pria bermata elang kembali pada titik terendah dalam hidup, dalam bayangan sebuah Red Sun ia terus bertahan menjalani tiap kepingan luka lama meskipun Full Moon berteriak seperti sebuah PIRI. Good Night, kalimat yang sangat i...