BOCA

48 9 0
                                    

Source: Youtube - Dreamcatcher official








    "Kenapa kau mengajak kita ke kamar ini?"

   "Tunggu, bukankah semalam kau melarang ku untuk membuka kamar ini?"

   "Sua berada disini..."

   Gahyeon, Dami dan Yoohyeon terkejut mendengar pengakuan dari Siyeon tentang keberadaan Sua.

   Di dalam kamar, Bora termenung dengan wajah tanpa ekspresi. Pikirannya kacau, hatinya remuk, bibirnya kelu. Ia terkejut mendengar suara ketukan pintu, berkali-kali hingga membuat nya ragu untuk membukanya.

   "Semua target telah mengarah padamu, Sua! Kau tak bisa melarikan diri, aku tahu apa yang kau pikirkan meskipun kau tak mengatakannya!" Suara Siyeon terdengar menakutkan dari depan pintu, Bora menutup telinganya rapat-rapat dengan kedua tangan.

   "Bora! Aku Dami, orang yang selalu kau anggap aneh, namun aku memiliki kebenaran yang selalu kau salahkan." Teriak Dami dari luar, namun Bora tidak menunjukan ekspresi apapun seolah ia tidak melakukan kesalahan apapun.

   "Hey pembunuh! Buka pintunya atau akan ku dobrak!" Ancam Gahyeon tak tinggal diam.

   Mendengar suara pintu di dobrak, membuat Bora merasa takut dan panik. "Bagaimana jika mereka membawa ku ke pengadilan.." Ucap nya lirih.

   Bora memberanikan untuk bangun, membuka kunci pintu dan berhadapan dengan empat orang sekaligus.

    "Aku telah menyerahkan bukti rekaman dan video percakapan antara kau dengan Minji ke Mahkamah Internasional, kasus pembunuhan ayahku telah dilanjutkan dan sidang akan dilakukan besok pagi." Dengan cepat Siyeon berhasil mengunci tubuh Bora di tangannya.

   "Sekarang kau ikut kami ke Den Haag untuk mengakui segala perbuatan mu selama ini." Sahut Gahyeon yang menatap tajam ke arah Bora.

   "Kau? Yoohyeon? Kenapa kau ada disini?" tanya Bora bingung.

   "Aku disini akan menjadi saksi, atas kasus mu dengan Siyeon. Maafkan aku Sua, awalnya aku mengira kau adalah korban karena kau bersikap layaknya korban yang tersakiti namun pada kenyataan nya kau seorang pembunuh, bahkan kau tega mencelakakan kakak mu sendiri." Jawab Yoohyeon dingin, membuang wajah dari hadapan Bora.

   "Aku tidak mengerti dengan pola pikirmu Bora, hanya karena kau trauma dengan perlakuan mantan kekasih mu lalu kau melampiaskan kebencian dan dendam itu pada orang lain, salah satunya Siyeon padahal Siyeon sangat tulus mencintaimu!!!" Ucap Dami mulai naik pitam.


   Bora tak berkutik, ia telah terperangkap, ia tak bisa berbuat apapun selain mengikuti langkah kaki Siyeon yang menguncinya. Siyeon membawa Bora masuk ke dalam mobil, tanpa perlawanan ia duduk di kursi kedua bersama Siyeon dan Gahyeon, sedangkan Dami menyetir dan Yoohyeon duduk di sampingnya.

   Setelah keluar area penthouse, Dami melihat mobil berwarna silver telah menunggu lalu berhenti sejenak.

   "Itu mobil pengacara Choi." Ucap Dami pada yang lainnya.

   "Tuan Lee Yoobin, kau duluan saja, saya menyusul di belakang." Ujar pengacara Choi dari dalam mobil.

   "Okay!!" Sahut Dami, lalu kembali menginjak pedal gas untuk melanjutkan perjalanan menuju Incheon Airport.

INFJ-A : Alter EgoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang