31. Pingsan

197 10 0
                                    

Siap meramaikan kolom komentar?

Udah siap baca part ini?

Jangan lupa di vote dulu ya?
Aku hitung sampai 3.

1

2

3

Makasih yang udah vote😘

Happy Reading.


BAGIAN 31. Pingsan

“Ini sudah ku duga,”ucap Raja Asgar lantang.
“Sebenarnya kita semua tidak terkejut tentang hal ini ‘kan?”jawab Ratu Rachwa.
Tiba-tiba Pangeran Inn datang dan langsung berlutut di hadapan Raja Asgar.
“Saya datang meminta pengampunan untuk Putri, Yang Mulia.”

“Hentikan sudah cukup. Berhentilah bermain-main. Kau tahu jelas bagaimana perasaan Arga untuk istrimu. Mengapa kau tidak melakukan apapun? Dan membiarkan masalah ini terjadi sampai sejauh ini,”bentak Raja Asgar.

“Kau ingin Inn berbuat seperti apa? Tentang masalah perasaan tidak ada orang yang bisa melarang siapapun,”ucap Ratu Rachwa.
“Tenanglah Ayah,”ucap Putri Laelaa.

Pangeran Inn angkat bicara “Aku ingin menyelesaikan masalah satu per satu. Karena Putri sangat lemah saat ini. Usul ini seharusnya di pertimbangkan,”
“Kau berani sekali kau mengusulkan hal ini kepada Ayah,”ucap Raja Asgar sembari menunjuk-nunjuk ke arah Pangeran Inn.
“Kalian berdua hentikanlah!”ucap Ibu Suri.

“Dan kau harus memberikan pengampunan untuk Putri. Dia hanyalah seorang peremuan muda yang sedang kehilangan arah. Dia tidak seburuk itu. Dan kau Pangeran Inn, berdirilah!”
Pangeran Inn menurut, dia bangkit dari berlututnya.

“Nenek anggap ini sebagai masalah dalam keluarga kita. Ini tidak menyangkut Britania atau peraturan Britania sekalipun. Malam ini, di tempat ini...hanya ada putra dan cucu yang harus mendengarkan perintahku,”
“Bawa aku istirahat, aku lelah sekali.”titah Ibu Suri.

Putri Laelaa menurut dia segera memapah Ibu Suri pergi dari sana. Sementara itu, Raja Asgar pergi menuju ruang utama untuk menemui Putri Inggita yang masih berlutut di tempatnya. Di susul oleh Pangeran Inn di belakangnya.
“Aku sudah berulang kali bertanya kepadamu tentang siapa laki-laki itu. Namun, kau tidak menjawabnya,”

“Arga adalah teman saya Yang Mulia. Teman, seharusnya tidak mempersulit teman ‘kan Yang Mulia?”balas Putri Inggita lemah. Wajahnya sekarang tampak lebih pucat dari sebelumnya. Bagaimana tidak? Dia sekarang sudah berlutut selama tiga hari.
“Namun, kau mempersulit orang-orang di istana,”bentak Raja Asgar.
“Saya minta maaf Yang Mulia,”

“Inn? Bawa istrimu kembali ke kamar! Dia sudah diampuni,”titah Raja Asgar.
Pangeran Inn mengangguk. Sementara itu, Putri Inggita mencoba untuk bangkit. Namun, tiba-tiba rasa pusing di kepala menyerangnya. Dan dia ambruk begitu saja. Pangeran Inn kaget dia langsung menghampiri istrinya dan mengangkat kepalanya ke pahanya.

“Inggita? Bangun,”
Tak ada jawaban. Karena Inggita memang dalam kondisi pingsan. Pangeran Inn segera mengangkat tubuh istrinya untuk di bawa ke kamar mereka. Dia membaringkat tubuh Inggita ke kasur.
“Ratre. Segera telepon dokter,”titah Pangeran Inn.
“Baik Yang Mulia,”

Pangeran Inn sangat khawatir dengan kondisi istrinya. Dia mengelus-ngelus puncak kepala Inggita pelan “Bangun sayang aku khawatir,”
Pangeran Inn mengecup singkat kening Putri Inggita “Kamu gak boleh sakit,”
Pangeran Inn sengaja menempelkan wajahnya ke wajah istrinya. Hingga hidung mereka saling bersentuhan satu sama lain.

My Husband Is Cold Prince [[ COMPLETED ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang