Siap meramaikan kolom komentar?
Udah siap baca part ini?
Jangan lupa di vote dulu ya?
Aku hitung sampai 3.1
2
3
Makasih yang udah vote😘
Happy Reading.
BAGIAN 18. Marah
Putri Inggita tidur dengan gelisah, berkali-kali tangannya menutupi wajah Pangeran Inn. Sehingga, membuatnya terjaga beberapa kali. Seperti saat ini, Pangeran Inn terjaga untuk yang ketiga kalinya. Tanpa sengaja matanya melihat sebuah lipstick di pinggir badan istrinya, seketika muncullah ide untuk mengerjai wajah polos itu. Sebelum melakukan aksinya dia sempat tersenyum geli, membayangkan jika nanti dia bangun. Pasti dirinya akan sangat heboh dan merasa malu terhadap semua orang jika keluar kamar.
Pagi harinya, sahabat-sahabat Putri Inggita beserta sahabat Pangeran Inn sudah bangun. Mereka sedang berada di ruang utama sembari memakan cemilan di dalam toples. Mereka juga sedang menunggu kedatangan Pangeran Inn dan Putri Inggita untuk keluar dari kamarnya. Tampaknya, mereka berdua masih tertidur pulas.
“PUTRI?”
“Pangeran Inn. Apa lo udah bangun?”
“PUTRI INGGITA, HALOOO...”
KREKKK.Pintu terbuka, lalu muncullah Pangeran Inn dengan wajah baru bangun tidurnya. Dia belum sempat mengecek bahwa dia baru di kerjai oleh istrinya dengan gambar seperti badut di wajahnya menggunakan lipstick. Semalam,dia benar-benar sudah tertidur pulas ketika Putri Inggita menggambar sesuatu di wajahnya. Semua orang tertawa, begitu melihat kedatangan Pangeran Inn di kamarnya. Orang yang di tertawakan seperti itu hanya merasa bingung, dia mengecek bajunya tidak ada yang aneh. “Apa yang lucu?”
Tidak ada yang menjawab, semua orang hanya diam bergeming. Tidak lama kemudian, Putri Inggita juga keluar dari kamar. Tawa semua orang semakin menjadi ketika kedua pasangan itu berdampingan dengan wajah mereka yang seperti itu. Putri Inggita dan Pangeran Inn juga sama-sama tertawa karena mereka berdua merasa telah mengerjai satu sama lain tanpa tahu wajah diri mereka sendiri telah di jahili. Semua orang merasa bahagia karena seperti menonton sebuah hiburan gratis. Terkecuali Arga dan Jipanya, keduanya sama-sama memiliki raut wajah yang muram.
“Kalian lihatlah ke cermin,” ucap Ernest.
Keduanya sama-sama melakukan hal yang sama, melihat wajah masing-masing di cermin. Dan betapa kagetnya mereka ketika menatap ke wajah mereka yang sudah tidak karuan. Keduanya lari terbirit-birit menuju kamar dengan saling berteriak. Sementara itu, di ruang utama semua orang tertawa terbahak-bahak melihat tingkah keduanya.
“Pangeran Inn. Muka lo lucu kek ondel-ondel... bwahahaha,” Christ tertawa terbahak-bahak.“Anjritt. Abis manggung dimana lo? Keren juga tuh lipstik,” timpal Reyhan meledek.
“Uwu-uwuan berdua. Kagak ngajak kita ya gak Christ?” ucap Ernest.
“BERISIK LO SEMUA,” bentak Meysa.
“NORAK...” ucap Jipanya pelan.Setelah insiden tadi pagi Pangeran Inn hanya diam saja, sedaritadi dia sulit sekali diajak bicara. Sepertinya, dia sangat malu dengan sahabatnya karena ulah istrinya itu. Yang seharusnya merasa malu itu adalah Putri Inggita karena dia pikir sudah mengerjai istrinya. Namun, dia salah tenyata istrinya juga mengerjai dia ketika dia sudah terlelap lebih dulu. Dan saat ini dia sangat marah besar kepada Putri Inggita. Putri Inggita sudah menduga bahwa suaminya akan semarah ini, jadi dia merencanakan untuk memasak makanan kesukaan suaminya. Namun, sepertinya usahanya gagal karena Pangeran Inn tetap menunjukkan wajah datarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Cold Prince [[ COMPLETED ]]
Jugendliteratur*** "Ekhemmm...Tadi malam? Kita tidak..." bisik Pangeran Inn ditelinga istrinya. "APA?" galak Putri Inggita. Detik itu juga Pangeran Inn segera menarik pinggang istrinya ke dalam pelukannya. Dia memeluk nya dengan sangat erat, dan menghirup aroma sh...