9. Menunggang Kuda

248 29 2
                                    

Siap meramaikan kolom komentar?

Udah siap baca part ini?

Jangan lupa di vote dulu ya?
Aku hitung sampai 3.

1

2

3

Makasih yang udah vote😘
Happy Reading.


BAGIAN  9. Menunggang Kuda

Hari ini. Adalah hari dimana Pangeran Inn beserta teman-temannya pergi untuk  menunggang kuda. Dia sudah siap dengan setelan berkudanya. Namun, satu hal yang belum di ketahui bahwa Putri Inggita tidak di beritahu bahwa dirinya akan bepergian. Yaitu akan menunggang kuda bersama teman-temannya dan juga ada Jipanya.

Pangeran Inn berjalan melewati Ibu Suri yang ada di ruang utama “Kau mau pergi kemana Pangeran Inn?” tanyanya.
“Aku akan pergi menunggang kuda nek,”
Putri Inggita ikut berkomentar “Hidup itu sangat indah nek, dia bisa melakukan segala sesuatu sesuai dengan kemauannya,” ucapnya tanpa melirik kearah Pangeran Inn.

“Lain kali ajaklah Putri menunggang kuda bersama,” titah Ibu Suri.
“Tidak perlu, aku tidak bisa melakukannya nenek. Bagiku itu sangat menakutkan,” tolak Putri Inggita.
“Apa kau juga berpikir nenek bisa melakukannya? Kau masih sangat muda biarkan Pangeran Inn mengajarimu,” balas Ibu Suri.

“Iya nenek, lain kali aku akan mengajarinya,”
“Tidak ada lain kali, harus sekarang. Belajarlah di sekitar istana jangan pergi terlalu jauh,” titah Ibu Suri.
“Baiklah nenek. Tapi, aku ingin mengajak teman-temanku untuk bergabung,” balas Pangeran Inn.
“Kalau begitu segeralah bersiap-siap Putri,” peringat Ibu Suri.

Beberapa lama kemudian, Putri Inggita sudah bersiap dengan pakaian untuk berkudanya. Mulutnya terus saja mengoceh ”Wah... aku tidak pernah mengira akan memakai pakaian seperti ini. Dulu aku hanya bisa melihatnya di televisi,” ucapnya kagum.
“Baiklah aku akan berfoto dulu. Jarang-jarang aku bisa mengenakan ini,” lanjutnya. Tangannya terulur untuk memotret dirinya dan memperlihatkan ekspresi lucunya saat berfoto.

Pangeran Inn datang menghampirinya ”Apa yang sedang kamu lakukan? Ayo pergi kita sudah telat,” peringat Pangeran Inn.

Putri Inggita tersenyum ”Maaf, ini untuk pertama kalinya aku mengenakan pakaian berkuda seperti ini. Jadi, aku ingin mengabadikannya dengan ponselku. Ayo... kita berfoto dulu Inn. Aku akan memostingnya di instagram. Ratre aku minta tolong,” pintanya. Dia menyerahkan ponselnya untuk berfoto bersama Pangeran Inn kepada Ratre.
Ratre bersiap memotretnya ”1... 2... 3...” ucapnya memberi aba-aba.
Belum sempat berfoto Pangeran Inn sudah menarik Putri Inggita menjauh ke luar istana ”Ayo kita pergi!” titahnya.
***
Ketiga laki-laki beserta satu wanita tengah berjalan-jalan di sekitaran lapang istana yang luas ”Sudah lama, kita tidak berkunjung ke tempat ini,” ucap Ernest.

“Jipanya? Bagaimana dengan impianmu menjadi seorang pemanah handal?” tanya Christ.
“Tidak lagi. Sekarang aku menyadari, apa impianku yang sebenarnya.”
Pangeran Inn muncul dari arah belakang mereka semua ”Inn?” sapa Ernest.
Di belakangnya ada Putri Inggita yang berusaha menyusul langkah Pangeran Inn untuk mensejajarkan langkahnya “Tunggu aku Inn...” ucapnya dengan nafas yang ngos-ngosan.

“Sulit sekali bertemu dengan lo Inn,” ucap Reyhan
“Lo siap Inn?” tanya Ernest. Pangeran Inn menatap kearah Ernest di barengi dengan tawanya, seperti sebuah tawa yang mengejek ”Tentu saja.” Sesaat setelah kedatangan Putri Inggita tiba-tiba suasananya menjadi canggung, Jipanya gadis itu enggan untuk sekedar menyapa atau bahkan menatap kearah Putri Inggita. Seolah-olah kehadiran Putri Inggita dianggap angin lalu.

My Husband Is Cold Prince [[ COMPLETED ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang