16. First Kiss

386 24 0
                                    

Siap meramaikan kolom komentar?

Udah siap baca part ini?

Jangan lupa di vote dulu ya?
Aku hitung sampai 3.

1

2

3

Makasih yang udah vote😘

Happy Reading.


BAGIAN 16. First Kiss

Pagi ini, di dalam kamar yang sangat minimalis tapi tertata rapih. Di sana terdapat Pangeran Inn dan Putri Inggita yang sedang tertidur dengan saling memeluk satu sama lain. Keduanya begitu nyaman dengan posisi tersebut. Putri Inggita mulai terbangun dari tidurnya, tetapi masih dengan mata yang terpejam. Dia meraba-raba sesuatu dengan tangannya. Ketika matanya terbuka dia begitu kaget karena berada di dalam pelukkan suaminya. Dan tangannya berada di atas dada bidang Pangeran Inn.

“AAAA... A-aku tidak memelukmu kok. Kamu yang memelukku terlebih dulu,” jerit Putri Inggita.
“Aku tidak melakukan hal apapun. Sana mandilah. Tentang tadi malam... itu hanya sebuah kecelakaan. Jangan salah paham,”

“Jangan mengatakan apapun. Aku ingin mempertahankan ciuman pertamaku, untuk lelaki yang aku impikan. Tapi, kamu telah menghancurkannya,”
“Kamu gila. Di zaman sekarang siapa yang peduli dengan ciuman pertama. Semua orang melakukannya. Aku ingin tanya? Apa akulah orang pertama yang mengambil ciumanmu? Maka dari itu tadi malam kamu,”

“Diamlah. Aku tidak mau bicara denganmu lagi,” ucap Putri Inggita. Dia memukul wajah suaminya dengan bantal ketika dia berusaha berbisik di telinganya.
“Awww... kamu kasar banget sama suami sendiri,”
Namun, Putri Inggita tidak menghiraukan ucapannya. Dia lebih memilih pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Diam-diam Pangeran Inn tersenyum karena sikap istrinya yang terkadang selalu berubah-ubah.
***
“Apa alasan Lady mensponsori acara ini? Dan mengijinkan Pangeran Inn mengambil peran bersama dengan gadis ini,” tanya Ratu Rachwa kepada Kepala Sekretaris. Dia memandangi lekat sebuah kartu yang manapilkan wajah Pangeran Inn bersama Jipanya di sana juga tercetak jelas tulisan ‘The Princess Of Love’

“Saya juga merasa ada yang ganjal di sini. Tapi jika saya mengatakan pada Yang Mulia Raja, saya takut...”
“Buktinya tidaklah cukup. Kau harus terus mengawasinya!” titah Ratu Rachwa.
“Baik Yang Mulia,”
***
“Ini sarapannya Pangeran Inn,” ucap Ratna. Dia menyodorkan dua piring berisi makanan kepada Pangeran Inn dan juga Putri Inggita.
“Terimakasih ibu,”
Putri Inggita menatap lurus kearah piring itu. Dia berkali-kali mengingat kejadian semalam bersama dengan Pangeran Inn. Bayangan kotornya terus melintas di otak pintarnya,
“Tidak. Tidak,”

“Ada apa kak? Apa yang sedang kamu lakukan?” tanya Kemal menautkan sebelah alisnya.
Putri Inggita bergeming, dia hanya melirik sekilas pada suaminya yang berada di samping.
“Oww aku tahu... apa semalam kakak sudah mantap-mantap dengan...” ucapnya menjeda sebentar. Kemal sekilas melihat kedua orangtuanya memelototinya.
“...Bercanda,” lanjutnya.

“Kemal saat  kamu berbicara perhatikan juga Pangeran,” tegur Prass.
Pangeran Inn berdiri dari duduknya, “Tidak apa-apa ayah,”
“Tidak ada Pangeran di rumah ini, aku hanya memiliki kakak ipar.” ucap Kemal. Dia mendekati Pangeran Inn dan  merangkulnya layaknya seorang sahabat.
Ratna mencubit tangan Kemal keras “Kemarilah Kemal,”
“Dasar anak kurang ajar,” ucap Prass. Sedikit berbisik karena takut terdengar oleh Pangeran Inn.

My Husband Is Cold Prince [[ COMPLETED ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang