Siap meramaikan kolom komentar?
Udah siap baca part ini?
Jangan lupa di vote dulu ya?
Aku hitung sampai 3.1
2
3
Makasih yang udah vote😘
Happy Reading.
B
AGIAN 25. Istana Hutan
Raja Asgar sedang melakukan liburan di tempat istana tengah hutan. Dia temani oleh Putri Laelaa, untuk sekedar refreshing sejenak. Dia akan tinggal di sana selama seminggu dengan tujuan menghindarkan segala macam pekerjaan dinasti kerajaan. Selama itu pula, Pangeran Inn akan bekerja sama dengan Arga untuk menghandle tugas.
Raja Asgar duduk di kursi depan istana itu untuk bersantai. Merasakan angin sepoi-sepoi menerpa wajahnya. Tak lama Putri Laelaa datang membawa secangkir teh.“Ayah, kami semua sudah lama menginginkan Ayah bersantai seperti ini. Tapi Ayah kenapa terus saja membaca buku?”
“Saat Ayah membaca buku hingga akhir, tanpa bekerja itu adalah cara terbaik Ayah untuk bersantai,”“Tidak Ayah, jangan lakukan ini. Ayo kita jalan-jalan! Sekarang minumlah dulu teh mu,”
Raja Asgar meneguk tehnya.
“Sudah, ayo kita jalan-jalan.”Putri Laelaa mengangguk. Dia menggandeng lengan Ayahnya untuk berjalan-jalan.
“Sudah berapa lama kita tidak berjalan-jalan seperti ini Laelaa?”
“Sejak Ayah menjadi, Putra Mahkota. Saat itu, Inn masih sangat kecil.”
“Ayah merindukan saat-saat itu. Kita datang ke tempat ini sekeluarga,”
“Ayah tahu? Ini adalah tempat favorit Inn. Dia sering datang ke tempat ini,”
“Inn?”
“Iya, Ayah.”
Mereka berdua, memasuki sebuah ruangan. Semacam ruangan khusus yang minimalis tetapi indah dan tertata rapi. Di lihat dari barang-barangnya seperti barang antik yang sengaja di pajang.“Ini adalah hobinya, Inn.”Putri Laelaa menunjukkan berbagai lukisan.
“Apa dia bisa berlomba denganmu, Ayah?”
“Dia adalah anak yang berbakat. Ayah tidak banyak mengetahui tentang Inn, karena sibuk menjadi Putra Mahkota,”“Ayah rasa butuh waktu sendiri untuk melihat-lihat beberapa lukisan ini,”
“Baiklah, aku akan tunggu di tempat tadi ayah,”
Putri Laelaa keluar meninggalkan Raja Asgar di ruangan itu. Pintunya sengaja dia tutup agar Ayahnya lebih leluasa untuk mengamati ruangan itu. Yang membuat Raja Asgar tertarik adalah sebuah kamera yang di letakkan di lemari kaca. Dia mengambil kamera itu, kamera itu juga merupakan barang antik yang berada di sana.Hal pertama yang Raja Asgar ingat tentang kamera itu adalah seseorang di masa lalunya. Seseorang yang membuat Raja Asgar mengerti apa itu jatuh cinta pada pandangan pertama. Dan seseorang itu juga yang pernah mendampingi dirinya. Namun, sayang cinta mereka harus kandas begitu saja. Kali ini Raja Asgar membawa kamera itu keluar ruangan, untuk mencoba hasil jepretan dari kameranya. Sudah lama dia tidak menyentuh barang antik itu sejak pindahnya dinasti kerajaan. Raja Asgar mulai mengambil gambar dengan kameranya, berawal dari arah kiri menuju ke arah kanan. Namun, pada jepretan yang terakhir dia kaget karena wanita itu ada di hadapannya. Wanita itu tersenyum kearah Raja Asgar, dia mengenakan pakaian berwarna merah senada dengan warna lipstiknya.
“Wajahmu terlihat lebih segar dari biasanya, Yang Mulia.”“L-Lady? Kamu di sini juga,”
“...Umm itu karena pemandangan di sini sangat indah, hingga membuatku lupa akan stress itu,”
“Bagaimana kabar mereka?”
“Maksudmu, kedua Pangeran?”
“Iya,”
“Pangeran Arga sangat bekerja keras. Aku yakin dia bisa melakukan sesuatu sesuai dengan harapanmu, Yang Mulia.”“Aku turut bangga untukmu Lady, kau memiliki keponakan yang sangat berbakat,”
“Aku tidak pernah mengira kau akan datang ke tempat ini lagi. Semuanya masih sama ‘kan, Yang Mulia? Itu adalah kamera yang...”Lady menggantung ucapannya. Dia mengambil kamera yang sedang di pegang Raja Asgar namun sengaja tangannya bersentuhan dengan tangan Raja Asgar.
“Aku tidak tahu kau masih memakainya. Bertahun-tahun telah berlalu...kamera ini masih mengingatkan akan kenangan indah,”“Tidak, aku sudah lama tidak memakainya,”
Ckrek. Lady berhasil mengambil gambar Raja Asgar dengan kameranya. Sementara itu, keduanya sama-sama tertawa.To be continued!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Cold Prince [[ COMPLETED ]]
Teen Fiction*** "Ekhemmm...Tadi malam? Kita tidak..." bisik Pangeran Inn ditelinga istrinya. "APA?" galak Putri Inggita. Detik itu juga Pangeran Inn segera menarik pinggang istrinya ke dalam pelukannya. Dia memeluk nya dengan sangat erat, dan menghirup aroma sh...