Happy Reading
Jangan lupa di voment😊BAGIAN 3. Cemburu
Saat ini di sebuah ruangan minimalis yang di penuhi oleh foto laki-laki serta wanita yang tergantung di sana. Dan sekarang di dalam ruangan minimalis itu, Pangeran Inn dan Jipanya sedang berada di sana dengan sesekali bercanda-ria dan tertawa riang. Keduanya seperti sedang melepas rasa rindu yang sangat besar seolah-olah sedang mengukir masa lalu bersama-sama.
Seorang wanita menunjuk salah satu foto “INN?” ucapnya.
Pangeran Inn tersenyum “Aku sangat iri padamu, kamu bisa menggapai impianmu,” ucap lelaki itu merasa sedih.
“Kamu adalah seorang Pangeran, kamu bisa melakukan segala hal dengan sesuka hatimu,” balas wanita itu menyemangati.
“Tentu. Tapi hanya di dalam istana ini, tidak di tempat itu,” ucapnya datar.“INN? Kenapa kamu tidak ikut bersamaku belajar di London?” tanya wanita itu lalu menghampiri lelaki di hadapannya beralih mengecup bibirnya sekilas.
Keduanya saling berpelukan.
Namun, tak lama dari itu terbukalah pintu ruangan itu yang awalnya tertutup dengan rapat.“Aku sudah bilang, aku sedang ingin sendiri kenapa kau tidak mendengarnya? Kenapa kau datang kesini,” galak Pangeran Inn yang secara mendadak buyar dari lamunannya.
“Aku tahu tapi kenapa kamu bisa kesini. Untuk apa?” tanya Putri Inggita.
“Ikut aku,” tegas Pangeran Inn lalu menarik paksa pergelangan tangan Putri Inggita ke luar.“Katakan untuk apa kamu datang kesini?”
“Nenek menyuruhku untuk menyusulmu dan membawa kamu kembali agar bisa mengikuti konferensi vers dengan tepat waktu,” jelas Putri Inggita.“Inn ayo kembali, semua orang mengkhawatirkan dirimu,” ucap Arga dari arah belakang punggung Putri Inggita.
“Jika nenek tidak menyuruhmu, apa kamu tetap akan datang kesini,” tanya Pangeran Inn pada sang istri.Pangeran Inn melengos pergi menyisakan Putri Inggita bersama Arga. Ketika Putri Inggita akan berusaha mengejar suaminya Arga segera menahannya.
“Putri? Biarkan dia sendiri untuk beberapa saat. Ketika dia masih kecil pun tidak ada yang bisa memaksanya untuk melakukan sesuatu. Satu-satunya orang yang dia dengarkan adalah Yang Mulia Raja. Tapi, sekarang bahkan perkataan Yang Mulia tidak berpengaruh terhadapnya. Aku rasa ini di luar kemampuan kita,” ucap Arga.
“Tidak masalah aku adalah istrinya, aku akan berusaha untuk membujuknya. Aku bisa mengatasinya seorang diri, kamu bisa kembali.” Putri Inggita berusaha memberi pengertian.
“Baiklah. Aku pergi sekarang, semoga berhasil.” pamit Arga.
“Iya hati-hati Arga,”
“Sampai jumpa,”Ada sedikit perasaan kecewa ketika Putri Inggita menyuruh Arga untuk pulang. Namun, dia segera menepis pikiran itu dan pulang menggunakan mobilnya.
***
Malam harinya, Putri Inggita berbaring di sebuah ranjang yang menggunakan seprai berwarna putih. Kamar itu sangat minimalis, namun begitu tetap terlihat indah dan menawan. Ranjang yang dia tempati pun rasanya sangat nyaman.“Kamu sudah tidur?” tanya Pangeran Inn begitu memasuki kamarnya.
Putri Inggita segera memejamkan matanya dan berpura-pura sudah tertidur pulas. Lelaki itu segera membaringkan tubuhnya di samping istrinya, dan menarik selimut sebatas dadanya serta menelusup diantara perut istrinya dengan memeluknya erat. Sedangkan, istrinya hanya berdecak kesal dengan tingkah suaminya. Dia menatap keatas atap kamar itu, namun pandangannya tiba-tiba terfokus pada sebuah cicak diatap kamarnya. Putri Inggita sangat geli serta anti dengan hewan yang menurutnya menggelikan itu.
“Inn?” panggil Putri Inggita.
“Kenapa hem?” balas Pangeran Inn.
“I-ituuu..lihat,” jawab Putri Inggita sembari menatap ke atas.“Itu apa? Kalo ngomong tuh yang jelas,” balas Pangeran Inn kemudian mengikuti arah pandang Putri Inggita.
1 detik.
2 detik.
3 detik.
“AAAAAA....ADA CICAK!!!” teriak Pangeran Inn.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Cold Prince [[ COMPLETED ]]
Teen Fiction*** "Ekhemmm...Tadi malam? Kita tidak..." bisik Pangeran Inn ditelinga istrinya. "APA?" galak Putri Inggita. Detik itu juga Pangeran Inn segera menarik pinggang istrinya ke dalam pelukannya. Dia memeluk nya dengan sangat erat, dan menghirup aroma sh...