Siap meramaikan kolom komentar?
Udah siap baca part ini?
Jangan lupa di vote dulu ya?
Aku hitung sampai 3.1
2
3
Makasih yang udah vote😘
Happy Reading.
BAGIAN 21. Sakit Hati
Berita yang berkali-kali di siarkan tentang Pangeran Inn bersama Jipanya, ternyata juga sampai ke keluarga Inggita. Mereka sangat khawatir dengan keadaan putrinya Inggita. Apalagi dia sering menyembunyikan segala sesuatu tanpa orang lain tahu perasaan dirinya. Dia terlalu mementingkan orang lain tanpa memedulikan perasaannya sendiri.
“Jangan khawatir, ini hanyalah masalah kecil. Putri kita sangat cerdas dia pasti bisa mengatasinya dengan baik,”
“Tapi aku ini seorang Ibu aku bisa merasakan bagaimana perasaannya sekarang. Dia pasti merasa sangat sedih,”
'“Kita harus mempercayakannya pada putri kita, aku yakin dia itu wanita yang kuat,”
“Bagaimana aku bisa mempercayainya, sekarang dia sangat jauh. Bahkan kita sulit untuk menggapainya. Kita sebagai keluarganya bahkan di persulit untuk sekedar bertemu dengan Inggita,”“Maka dari itu, kita harus mempercayai Pangeran Inn dengan sepenuh hati. Aku yakin dia sangat mencintai putri kita,”
***
“Kepala Sekretaris. Bagaimana bisa pengawal kerajaan bisa melakukan hal yang ceroboh. Mereka bahkan tidak melakukan tugasnya dengan benar,” marah Raja Asgar.
“Maafkan saya, Yang Mulia. Ini semua adalah kesalahan saya karena kurang memperhatikan penjagaan yang ketat. Sehingga, membuat Pangeran Inn harus mengalami kejadian ini,”“Bagaimana dengan keadaan Pangeran sekarang?” khawatir Ibu Suri.
“Pangeran saat ini sedang istirahat, dan sedang tidak ingin di ganggu,”Sementara itu, di dalam kamar Pangeran Inn sedang melihat istrinya yang terlihat begitu murung. Ini semua adalah kesalahannya karena membiarkan sesuatu terjadi dan membuat hubungannya semakin renggang dengan istrinya. Jika, saja waktu itu dia mengajak Putri Inggita untuk pergi bersamanya, mungkin kejadian ini tidak akan terjadi sampai kapanpun.
“Makasih. Untuk semua yang telah kamu lakukan untuk aku hari ini,”
“Untuk apa?”“...karena sudah melindungiku dari,”
“Itu sudah menjadi tugasku, kan Yang Mulia?”
“Aku ingin tanya padamu, apa kamu benar-benar tidak merasakan apapun?”
“Aku merasakannya, Yang Mulia. Bagaimana aku membiarkan hal ini terjadi?”Setelah berkata demikian, Putri Inggita pergi meninggalkan Pangeran Inn. Dia akan berusaha menenangkan hatinya dengan cara berjalan-jalan di luar. Dia tidak ingin jika meratapi kesedihannya, semantara suaminya biasa saja. Mengapa hal ini bisa terjadi terhadap dirinya? Tidak cukupkah siksaan yang menimpa dengan cintanya yang bertepuk sebelah tangan. Sekarang Putri Inggita sedang bersender di tembok dengan menatap lurus ke arah pemandangan di depannya.
“Putri...”
“Aku baik-baik saja,”
“...Dia menghadapi situasi yang buruk. Aku adalah istrinya, aku juga yang harus membantunya sebaik mungkin,”
“Aku hanya ingin memastikan kalau kamu baik-baik aja,” balas Arga.
***
Pangeran Arga di perintahkan untuk menemui Jipanya saat berada di kampus. Meskipun, sebenarnya dia merasa malas jika harus menemuinya seperti ini. Tetapi, ini semua demi Ibunya agar merasa senang. Karena bagaimanapun juga Jipanya-lah penyebab dari kesedihan yang Putri Inggita alami. Akan tetapi, Pangeran Arga tidak bisa melakukan apapun kecuali menuruti apa yang ibunya perintahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is Cold Prince [[ COMPLETED ]]
Teen Fiction*** "Ekhemmm...Tadi malam? Kita tidak..." bisik Pangeran Inn ditelinga istrinya. "APA?" galak Putri Inggita. Detik itu juga Pangeran Inn segera menarik pinggang istrinya ke dalam pelukannya. Dia memeluk nya dengan sangat erat, dan menghirup aroma sh...