11. Ada Sesuatu

181 22 1
                                    

Siap meramaikan kolom komentar?

Udah siap baca part ini?

Jangan lupa di vote dulu ya?
Aku hitung sampai 3.

1

2

3

Makasih yang udah vote😘
Happy Reading.


BAGIAN 11. Ada Sesuatu

Jipanya bersama dengan pamannya sedang berada di pusat kebugaran. Mereka berdua asyik dengan aktivitasnya sembari sesekali mengobrol “Paman kenapa Lady sangat baik padaku?” tanya Jipanya.

“Berteman dengan seseorang seperti Lady, bukankah itu bagus?” ucap pamannya balik bertanya.
“Bagus,” balas Jipanya.
“Apa kau pernah berpikir bahwa kamu dan Lady menginginkan hal yang sama. Tanyakan saja pada dirimu sendiri mengapa kamu datang kembali kesini?” balas pamannya.
“Paman dan Lady ingin aku dekat dengan Pangeran Inn lagi bukan?” tanya Jipanya. “Tidak hanya itu.
Paman justru ingin kamu merebutnya dari Putri,” balasnya.
“Tapi situasinya sudah berbeda Inn sudah menikah,”
“Tidak ada sesuatu yang mudah untuk mencapai kemenangan, dengan begitu kamu harus berusaha,” ucap pamannya menyemangati sang keponakan.
Jipanya tertawa sinis setelah mendapat persetujuan dari pamannya.
***
Ratu Rachwa sedang bersama dengan Ibu Suri di ruang utama saat ini “Minumlah tehnya ” titah Ibu Suri kepada Ratu Rachwa.

Ratu Rachwa mengangguk ”Iya ibu,”
“Bagaimana keadaanmu?” tanya Ibu Suri.
“Ibu aku ingin bertanya padamu. Pada saat itu, apa saja yang di tanyakan Putri padamu?” tanya Ratu Rachwa penasaran.
“Saat ini banyak hal yang terjadi di dalam istana. Aku telah mengabaikanmu, bagaimana denganmu dan Raja?” tanya Ibu Suri.
Sementara itu, Ratu Rachwa menghela nafas dalam-dalam ”Sejauh ini berjalan dengan normal ibu,” balasnya.
“Rachwa? Ibu sangat mengkhawatirkanmu. Meskipun, kamu adalah menantuku... tapi aku selalu menganggapmu sebagai putri kandungku sendiri. Ceritakanlah semuanya padaku jangan ada yang di sembunyikan, ungkapkan perasaanmu saat ini. Aku siap mendengarnya darimu,” ucap Ibu Suri meyakinkan hati menantunya.

Ratu Rachwa mengangangguk ”Iya ibu. Hidup sebagai Ratu sangat menyakitkan, terkadang aku ingin berdebat dengan suamiku. Tapi tidak hanya sekali, seperti yang pernah ibu katakan padaku. Ratu... harus merawat suaminya dengan baik, memberinya keturunan, merawat putra mahkota sampai tumbuh dewasa. Lalu, menyerahkannya pada istrinya. Aku telah melakukan itu semua. Tapi apa yang tersisa untukku? Kecuali kesepian,” jelas Ratu Rachwa panjang lebar dia mengeluarkan semua perasaan yang selama ini mengganggunya.

“Asgar benar-benar keterlaluan. Dia bisa merawat masyarakat di negerinya. Tapi, dia membiarkan istrinya merasa kesepian,” Ibu Suri turut bersedih mendengar penuturan menantunya. Mereka tidak mengetahui bahwa ada Raja Asgar yang sedang menguping di balik pintu ruang utama. Diam-diam dia merasa bersalah atas apa yang terjadi saat ini. Dia telah mengabaikan istrinya sendiri karena tuntutan pekerjaan istana.
***
Malam harinya, Ratu Rachwa mengantarkan makanan ke dalam ruang kerja Raja Asgar sesuai dengan kebiasaannya setiap hari.

Dia membawa nampan dan menaruhnya diatas meja “Tolong makanlah dulu,” titah Ratu Rachwa.
Sebagai seorang istri yang baik dia selalu mengingatkan suaminya agar tidak telat makan. Ratu Rachwa hendak kembali. Namun, di tahan oleh suaminya.
”Rachwa?” panggilnya.
“Apa selama ini aku sudah berlebihan karena telah mengabaikanmu dan tidak memperhatikkan mu?” tanya Raja Asgar.

Ratu Rachwa menunduk ”Kau mengurus banyak sekali pekerjaan di dalam istana. jadi, aku memaklumi hal itu.” jawab Ratu Rachwa.
“Ibu bilang, aku bisa merawat masyarakatku. Tapi sebaliknya, aku tidak bisa merawat istriku sendiri,” ucap Raja Asgar. Sedangkan, Ratu Rachwa mematung di tempatnya kini dia mulai menangis.
“Sejak aku menjadi Raja, kamu pasti merasa kesulitan. Apa kamu lelah?” tanya Raja Asgar. Dia mulai menggenggam tangan istrinya.
”Aku bukanlah suami yang baik. Tapi, aku sangat bersyukur. Selama ini, kamu telah bersedia berada di sampingku setiap saat,” ucapnya.

My Husband Is Cold Prince [[ COMPLETED ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang