10. Rasa Penasaran

197 25 1
                                    

Siap meramaikan kolom komentar?

Udah siap baca part ini?

Jangan lupa di vote dulu ya?
Aku hitung sampai 3.

1

2

3

Makasih yang udah vote😘
Happy Reading.


BAGIAN 10. Rasa Penasaran

“Halo...?”
“Silakan duduk. Akhirnya kita bisa bertemu. Bagaimana kabarmu?” tanya Lady.
“Aku baik-baik saja. Apa yang akan kau bicarakan denganku?”
“Aku mengetahui tentang kau dan Pangeran Inn. Aku sangat memahamimu. Jika, ada yang bisa ku bantu maka katakanlah jangan sungkan,” balas Lady.
***
Malam ini, Putri Inggita sedang berjalan-jalan di sekitaran istana. Namun, matanya tak sengaja melihat keberadaan Ratu Rachwa di dekat taman ”Apa itu Ibu? Kenapa dia menangis, dan duduk sendirian seperti itu?” tanyanya pada diri sendiri. Putri Inggita mulai bersembunyi ketika Ratu Rachwa berjalan menghampirinya.
Putri Inggita bernafas lega ”Akhirnya aku tidak ketahuan,” ucapnya.
Putri Inggita merasa heran karena Ibu mertuanya berjalan menuju arah  kiri
”Tapi tunggu? Kemana perginya ibu? Bukankah kamar Raja ada di sebelah kanan bukan di sana,” gumamnya.

Pagi harinya Putri Inggita menceritakan apa yang di lihatnya semalam. Pangeran Inn dan Putri Inggita sedang menikmati sarapannya sebelum berangkat menuju kampus ”Itu tidak aneh. Karena mereka tidur secara terpisah,” jelas Pangeran Inn ketika istrinya menanyakan perkara Ratu Rachwa. Dia menjawab pertanyaan istrinya tentang kedua orangtuanya yang tidak terlihat tidur bersama.

“Kita juga tidak tidur dalam kamar yang sama,” lanjutnya.
“Apa itu artinya mereka saling membenci seperti kita?” tanya Putri Inggita. Dia terus saja megorek-ngorek informasi yang ada.
“Jadi, kamu membenciku?” ucap Pangeran Inn. Dia berhenti makan rasanya dia sudah kehilangan nafsu makannya akibat ucapan yang di lontarkan istrinya.
“Kamu jangan memulai pertengkaran. Kita sedang membicarakan ayah dan ibu,” ucap Putri Inggita.
“Aku berpikir... bahwa ini normal jika mereka tidur terpisah. Jika, mereka saling merindukan mereka bisa bertemu satu sama lain,”

“Tapi, ibu dan ayahku mereka tidak pernah tidur di tempat yang terpisah. Mereka tidur bersama setiap malam,” jelas Putri Inggita.
“Dan apa mereka tidak pernah bertengkar?” tanya Pangeran Inn.
“Setiap hari...” balas Putri Inggita.
“Apa kamu tahu bahwa mereka berdua bahagia? Aku rasa bahwa ada sesuatu yang mengganggu pikiran ibu,” Putri Inggita tak henti-hentinya bertanya tentang Ratu Rachwa.
Pangeran Inn berdiri dari duduknya ”Kalau begitu kamu tanyakan sendiri padanya!” titah Pangeran Inn jengah.
“Tidak. Aku akan menanyakannya pada nenek saja,” balas Putri Inggita.
***
Saat ini, Putri Inggita dan Pangeran Inn sedang duduk di sofa bersama Ibu Suri. Sesuai dengan rencana mereka bahwa mereka akan menanyakan tentang masalah Ratu Rachwa “Ada apa Pangeran, Putri?” tanya Ibu Suri.

Panggeran Inn memulai pembicaraan “Nenek... Putri sangat penasaran mengapa ayah dan ibu tidak tidur bersama,” ucapnya mewakili sang istri.

“Begini kehidupan di dalam istana kerajaan mungkin tidak senyaman yang orang lain pikirkan. Karena mereka harus mengorbankan waktu mereka untuk masyarakat. Dan yang terpenting adalah orang yang berada di bawah mereka yaitu rakyat,” jelas Ibu Suri.

Tak lama kemudian, Ratu Rachwa datang kearah mereka bertiga ”Tapi, ibuku bilang padaku bahwa menjadi suami-istri. Kita tidak boleh tidur secara terpisah. Itu tidak baik. Karena orangtuaku juga tidak pernah tidur secara terpisah. Lalu, kenapa mereka tidur terpisah?” ucap Putri Inggita tanpa jeda.
Ratu Rachwa mendengar semuanya “Lalu, mengapa masalahku menjadi masalahmu juga Putri?” ucapnya menginterogasi.

Putri Inggita merasa kaget ”M-maafkan aku Ibu,” Sementara itu Pangeran Inn hanya tersenyum-senyum melihat tingkah istrinya yang terlihat menunduk malu karena tertangkap basah menanyakan perihal ibunya.

Ibu Suri ikut terkekeh “Raja dan Ratu telah mengorbankan banyak hal untuk kalian berdua. Tidur di kamar yang terpisah bukanlah suatu masalah,” jelasnya.
“Lalu, jika menurutmu ini tidak benar. Mulai dari sekarang kau dan juga Pangeran harus tidur di dalam kamar yang sama. Jangan tidur terpisah,” titah Ratu Rachwa. Pangeran Inn dan Putri Inggita saling memandang satu sama lain. SKAKMAT.
***
Pangeran Inn membawa istrinya menuju kamar setelah perbincangan tadi di ruang utama ”Kamu pikir dirimu cerdas hem?”

Putri Inggita gugup “Aku suka tidur di tempat tidur yang sama dengan kamu. Tubuh yang besar... memakan banyak tempat,” ledek Putri Inggita.
Begitulah mereka terkadang tidur bersama, kadang tidur terpisah karena tugas istana yang harus Pangeran Inn kerjakan.
“Tidur saja. Istana ini saja sudah cukup sibuk,”
“Aku tahu kamu berpikir bahwa jika kita tidur bersama. Aku akan mengganggu waktumu bertukar kabar dengan wanita itu. Lalu, bagaimana aku bisa mencegahnya?” tanya Putri Inggita.

Ketika dia melihat suaminya asyik mengetikkan sesuatu di ponselnya. Apalagi? Jika bukan chattingan bersama Jipanya. Memikirkannya saja sudah membuat hati dan pikiran Putri Inggita jengkel. Dia memutuskan untuk berhenti berbicara dan segera tertidur membelakangi suaminya.

Follow ig:@Rinaanjani22

To be continued!!!

My Husband Is Cold Prince [[ COMPLETED ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang