Born To You •Jaeyong• [END]

‹12› Δώδεκα

¬Born To You¬

Original story by Jen_na23
Please Leave Your Vote And Comment🙏

☘️ENJOY YOUR READ🍀

Taeyong dan Ten kini sedang berjalan menuju perpustakaan, lagi.

“Maafkan aku, Ten. Sungguh aku tidak bermaksud menyeretmu ke dalam permasalahan ini, kumohon maafkan aku, ya?”

Yap! pagi ini di sekolah, Taeyong memutuskan untuk bercerita pada Ten tentang kejadian kemarin. Ia meminta maaf berkali-kali pada Ten.

Sebenarnya Ten hanya kaget saja dan tidak marah, namun ia sedang dalam mood jahil; jadilah ia berpura-pura marah pada Taeyong sedari tadi.

“Ten, maafkan aku ya?” tanya Taeyong lagi.

Ten memalingkan wajah. Bukan marah, melainkan tidak tahan melihat wajah melas Taeyong yang sialnya sangat imut.

“uhh! Ten-ie tega pada Taeyong! Kumohon maafkan Taeyong-ie ya?”
Taeyong berujar sembari mengeluarkan aegyo nya.

Dan runtuh sudah pertahanan Ten. Ia pun menoleh dan menangkup pipi Taeyong.

“Hei, aku hanya bercanda! Kau tidak usah seperti ini, bagaimana jika ada murid lain yang melihat?!” Ten berujar sedikit kesal.

“Memang kenapa?” Taeyong bertanya dengan tatapan polos.

“Nanti ia akan merebutmu dariku! Aku tidak mau itu terjadi! Kau hanya sahabatku! HANYA SAHABATKU! mengerti?!” Ten berujar sembari menekan beberapa kata.

Taeyong mengangguk lucu.

Mereka berdua pun melanjutkan perjalanan ke perpustakaan.

❇️❇️❇️

Plak

“Hei John! Why do you look like this?” Jaehyun datang dan menghampiri Johnny.

“Hm? Nothing, just think of some problems.” Johnny menjawab dengan nada lesu.

Tak lama, pundak Johnny dipukul lagi dari arah belakang.

Plakk

“Kalian meninggalkan aku?!” Yuta memekik kesal.

Jaehyun terkekeh ringan sedangkan Johnny mood nya semakin buruk.

Bayangan Ten ketika bertanya-tanya tentang Yuta masih menghantui dirinya.

“Hei hei! Aku ada kabar baik!” Yuta membuka pembicaraan.

Jaehyun menaikkan alisnya.

“Sepertinya, aku harus segera melepas masa lajangku, hehehe.” ujarnya.

Johnny melotot.

'apa jangan-jangan—'

“Hei! Tak usah terkejut kawan! Santai santai! Kau tau—aku sedang mengejar pujaan hatiku saat ini, tapi dia seperti mengacuhkan aku.” Yuta melanjutkan perkataannya dengan nada sedikit lesu.