‹35› Τριάντα πέντε

9.8K 1.5K 465
                                        

¬Born To You¬

Original story by Jen_na23
Please Leave Your Vote And Comment🙏

☘️ENJOY YOUR READ🍀

“TIDAK!”

Itulah kata-kata yang keluar pertama kali dari mulutnya ketika ia tersadar dari pingsannya.

Demeter berjengit karena Taeyong tiba-tiba saja berteriak.

Tanpa memikirkan keadaannya yang masih lemah, Taeyong berjalan tertatih ke arah Demeter dan bersimpuh di kaki Demeter sambil menangis.

“Tidak bunda! Kumohon jangan putraku... Aku--aku bahkan belum melihat wajahnya bunda. Kumohon jangan Mark bunda.. Aku mohon.” racau Taeyong.

Demeter diam, ia lalu mendongakkan kepalanya; menahan air mata yang akan turun karena bagaimanapun Demeter sakit hati melihat penampilan putranya kini. Tapi ia tak bisa membatalkan ini semua begitu saja.

Dengan menguatkan diri sendiri sekuat tenaga, ia akhirnya berujar tegas.

“Jika kau tidak ingin menyerahkan Jiwa Mark pada kami, maka bunuhlah seorang bayi dengan kedua tanganmu sendiri.” ujar Demeter.

Taeyong berhenti menangis namun masih terdengar sedikit isakan dari mulutnya.

Lalu Taeyong menggeleng pelan.

“Itu--itu beresiko bunda. Itu juga perbuatan yang dosa.” lirih Taeyong.

Ia tidak bisa membayangkan, bagaimana ia membunuh seorang bayi yang bahkan belum bisa menikmati keindahan dunia manusia, lalu bagaimana dengan orangtuanya nanti? Mereka pasti akan sedih juga. Dan Taeyong tak ingin itu terjadi.

“Jika kau tidak mau, maka kembali pada pilihan pertama. Kau harus mengorbankan jiwa Mark pada kami.” Demeter berujar lagi.

Suaranya bergetar; karena bagaimanapun Mark adalah cucunya.

Taeyong menggeleng lagi tidak percaya, bahwa ia harus dihadapkan pada pilihan rumit ini.

“Kenapa bukan Jeno saja bunda? Kenapa harus Mark?! Kenapa bunda?!” Taeyong meraung pelan.

“Jikalau pun Jeno bisa dikorbankan, apa kau akan rela mengorbakan dia?” tanya Demeter.

Taeyong diam lagi.

Benar, bagaimana Jeno juga putranya.

“Waktumu tidak lama Taeyong, segera ambil keputusan dan kita akan menjalankan seluruh ritualnya.” setelah berujar kalimat itu, Demeter melenggang pergi.

Meski dari suara berjalannya terdengar angkuh, tapi setelah ia menghilang dari pandangan Taeyong, ia langsung terjatuh karena ia tak sanggup lagi dengan semua tadi.

Ia terlalu menahan agar tampak kuat di depan Taeyong, padahal ia juga sangat ingin menangis bersama Taeyong. Demeter tau, ini adalah cobaan terberat yang Taeyong alami. Bahkan, Demeter sendiri tidak pernah tau cobaan sebesar ini; dimana seorang ibu yang bahkan belum melihat wajah putra pertamanya, harus rela mengorbankan putra pertamanya tadi untuk putra keduanya.

Born To You •Jaeyong• [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang