‹06› Έξι

12.3K 2K 50
                                    

Kini Baekhyun dan Chanyeol sedang duduk berhadapan dengan Taeyong.

Taeyong sedang makan dengan lahap sampai tak sadar bahwa pasangan 'Chanbaek' itu sedang menatapnya.

“Chan, menurutmu kita harus apakan anak ini?” tanya Baekhyun berbisik.

“Kalau saja aku tahu rumahnya Baek, sudah ku antarkan sedari tadi ia pulang.” jawab Chanyeol tak kalah pelan.

“Paman Paman! Tolong ambilkan Taeyong air minum.” ujar Taeyong.

Chanyeol dengan sigap mengambilkan air dan memberikannya pada Taeyong.

“Kita tanya sekali lagi, jika ia masih menjawab tidak tahu-- kita suruh dia pergi.” ujar Baekhyun.

Chanyeol membelalakan mata.

Apa istrinya ini gila?!

“Baek? Kau yakin? Lihatlah ia begitu manis dan polos. Aku tidak ingin ia diculik oleh penjahat atau lebih parahnya ia diculik oleh om-om kaya.” jawab Chanyeol sembari bergidik.

“Kau menyukainya?! Dasar tidak ingat umur kau! Sudah tua masih saja genit!” kesal Baekhyun.

“bukan Baek bukan! Tapi tidakkah kau merasa bahwa anak ini-- seperti anak kita sendiri?” perkataan Chanyeol membuat Baekhyun terdiam.

Memang benar, meski ia terlihat tidak suka pada Taeyong namun tidak di pungkiri bahwa sebenarnya ia menyayangi Taeyong.

“Entahlah Chan, aku bingung. Tapi jika ia masih tidak tau rumahnya, apa iya kita harus merawatnya?” tanya Baekhyun.

Chanyeol terdiam.

Tak lama setelahnya...

“Ya, kita akan merawatnya!” jawab Chanyeol, yakin.

Entahlah, tapi hati Chanyeol memerintahkan ia untuk merawat Taeyong. Ia menyayangi Taeyong sebagai anaknya.

Sedangkan Baekhyun, ia terlihat khawatir.

“Chan, tidakkah kau pikirkan? Kita ini hanya orang biasa Chan, bukan orang kelas atas. Kita hanya seorang peternak kelinci dan penjual tanaman hias, apalagi saat ini usaha kita sedang berantakan, lalu bagaimana caranya kita membiayai Taeyong?” tanya Baekhyun.

Chanyeol terdiam. Perkataan Baekhyun ada benarnya.

“Aku akan berusaha Baek, tenanglah. Ayo kita tanya pada Taeyong, jika ia menjawab tidak tahu maka kita merawatnya, ok? Percaya padaku, bahwa keputusanku tidak salah.” ujar Chanyeol.

Matanya menatap wajah Baekhyun yang terlihat khawatir. Mau tak mau, Baekhyun pun mengangguk.

“Taeyong.” panggil Chanyeol.

Taeyong yang merasa terpanggil pun mendongak, dengan mulut masih sibuk mengunyah makanan.

“Iywa pamwan?” tanya Taeyong.

Chanyeol terkekeh pelan melihat mulut Taeyong yang menggembung dan mengerucut lucu.

“telan dulu, Tae.” peringat Baekhyun.

“Taeywong! Bwukan Tae!” balas Taeyong cepat.

“Ish! Sama saja!” dengus Baekhyun.

“Sudah sudah, hentikan!” lerai Chanyeol.

“Taeyong, paman ingin bertanya sekali lagi padamu, tolong jawab dengan jujur... Paman mohon, ya?” lanjut Chanyeol.

Taeyong hanya mengangguk kecil.

“Sebenarnya dimana rumahmu Taeyong? Apa kau tidak merindukan orang tuamu? Kau juga tidak memiliki ponsel, lalu sebenarnya kau darimana?” tanya Chanyeol, kali ini ia benar-benar bersungguh-sungguh.

Born To You •Jaeyong• [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang